Jodoh•48•

2.3K 165 17
                                    

"Aarggh !" Eva meraba perutnya yang tiba-tiba terasa nyeri, jam perkuliahan masih berjalan dan dia harus menahan rasa nyeri itu

"Ya.. Tuhan ! Sakit sekali !" gumam Eva meringis

"Va, lo ga papa ?!" Tanya teman yang sadar dengan pergerakan Eva yang terlihat gelisah

"Ah.. ga papa, sakit perut dikit.." Eva mencoba untuk tersenyum menyembunyikan rasa sakitnya

"Tapi, muka lo pucat !"

Sedangkan Hanif di ruang kerjanya tiba-tiba merasa gelisah, Haikal yang sedang berada di depannya merasa kesal

"Bang ! Bisa serius ga sih ?! Ini menyangkut pernikahan aku !" Haikal tak nyaman melihat kakaknya itu yang sama sekali tidak bisa fokus

"Sorry, Kal ! Abang ngerasa aneh hari ini !" ucap Hanif jujur

"Kenapa ?!" Tanya Haikal yang melihat raut wajah khawatir dari Hanif

"Abang kepikiran Eva !" Hanif langsung membuka ponsel, berharap ada kabar terbaru dari istrinya itu

"Bukannya tadi pagi baik-baik aja ?!" Haikal membereskan kertas yang berisikan konsep pernikahannya dengan Irma dari meja kerja Hanif.

"Ga tau, Abang juga bingung !" Belum sempat Hanif menekan panggilan pada nomor Eva, sebuah panggilan sudah lebih dulu masuk ke ponselnya

"APA ?!" Jawab Hanif dengan tegang

"Ada apa Bang ?" Haikal jadi ikut cemas melihat raut wajah kakaknya

"Abang harus ke rumah sakit !!"

"Kenapa ?!"

"Sheeva !!"

—-oOo—-

"Ema ?!" Panggil Hanif di depan ruang IGD

"Sheeva sedang ditangani dokter kandungan. Kamu tunggu sebentar ya, kita tunggu apa keputusan dokter !" ucap Ema dengan wajah yang sulit dibaca oleh Hanif

"Eva-.."

"Tadi dia pingsan di kampus, beberapa temannya membawa ke sini !" jelas Ema seolah tau pertanyaan apa yang akan keluar dari mulut Hanif

"Apa dia akan baik-baik saja ?!" Tanya Hanif pada Ema

"Dokter Ema, apa suami pasien sudah bisa dihubungi ?!" Dokter lain keluar dari ruang IGD

"Dia, suami pasien Dok !" Tunjuk Ema pada Hanif

"Istri saya baik-baik saja kan Dok ?! Kecil dan Si Upi baik-baik saja kan !!" Desak Hanif pada dokter muda itu sampai terdorong ke belakang

"Bang !! Sabar Bang !!" Haikal yang baru kembali setelah menghubungi pihak keluarga menahan tubuh Hanif

"Dengan berat hati saya harus menyampaikan, kita harus segera melakukan tindakan-.."

"Lakukan yang terbaik, Dok !" Tyo datang bersama Romy

"Pah.." Hanif kaget karena Tyo sudah sampai dan memotong perkataan dokter

"Lakukan yang terbaik untuk putri saya, dan-.." Tyo menatap Hanif yang tampak seperti orang kebingungan

"Istrinya.." Tyo menghembuskan nafasnya dengan kasar

"Sebenarnya apa yang terjadi ?!" Sampai saat ini Hanif masih bingung mencerna keadaan, dan tindakan apa yang akan dilakukan dokter itu pada Eva.

"Mohon maaf Pak, istri Anda mengalami pendarahan, itu menyebabkan janin yang ada di kandungannya.."

"Maksud Dokter, anak saya ?!"

—-oOo—-

"Minum.." Ema membawakan minuman dingin untuk Hanif yang masih setia menunggu penanganan dokter pada Eva

JodohTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang