Flashback

2.1K 95 7
                                    

"Lo yakin Kir ?!" Tanya keempat teman sekelas Kira yang tampak takut

"Yakin ! Ga papa, sebentar lagi lulus jadi ga masalah dong gue pergi nonton sama kalian !" Kira menyakinkan para temannya untuk tetap tenang dan mengikuti kemauannya menonton film

"Yang bermasalah itu Kakak lo !" Ketiga teman Kira yang lain mengangguk ketika salah satu teman dari mereka bicara

"Ganteng sih, tapi nyeremin !!" Mereka mengangguk lagi dengan kompak

"Tenang ! Dia lagi urus perusahaan yang ada di luar kota !" Kira tersenyum bahagia karena baru kali ini bisa bebas dari pantauan sang kakak yang posesif itu

Bukan dia tidak bahagia, tapi dia merasa perhatian Serkan terlalu berlebihan untuknya. Di usianya yang menginjak 18 tahun dia bahkan belum pernah merasakan kencan seperti temannya yang lain.

"Seharusnya aku menikmati film itu dan bersenang-senang, tapi kenapa malah terasa hampa !" Kira terlihat lesu ketika memasuki rumahnya

"Kira baru pulang ?! Di atas ada.."

"Kira mandi dulu ya Mah.." Kira mengabaikan Nony yang sedang menyiapkan makan malam dan terus berjalan menaiki tangga menuju kamarnya

Kreek..

"Dari mana kamu ?!" Sebuah suara dari dalam kamar membuat Kira yang tampak lesu menjadi tegang dan kaku

"KAKAK ?!" Kira tak menyangka sang kakak sudah berdiri di depan meja belajarnya dengan melipat kedua tangan di dada

"Dari mana kamu, SHA-KIRA ?!" Tanya Serkan lagi menatap tajam ke arah Kira

Bagaimana bisa gadis itu masih berpakaian sekolah di hari yang menjelang malam, dan kenapa ponselnya tidak bisa dihubungi sama sekali.

Baru dua hari dia tidak berada di rumah, gadis yang tampak takut memegang ganggang pintu itu sudah lepas dari pantauannya dan tidak meminta izinnya ketika akan pergi keluar rumah.

"Ka-kak.. kapan pulang ?!" Kira berusaha mengalihkan pertanyaan dan amarah Serkan

"Apa kamu pergi dengan laki-laki ?! Apa kamu sudah punya pacar ?!" Serkan malah balik bertanya pada Kira

"Kenapa Kakak selalu menuduhku seperti itu !" Kira mengabaikan Serkan dan menaruh tasnya di atas meja

"Jawab pertanyaan Kakak !" Serkan menarik lengan Kira ketika gadis itu ingin memasuki kamar mandi

"Kakak pasti sudah tau Kira ke mana !! Dan ga ada laki-laki, di sana !! Kenapa Kira ga boleh pergi dengan laki-laki dan punya pacar seperti remaja yang lain ?! Sedangkan kakak selalu bebas bertemu dengan gadis lain bahkan Papa selalu berusaha menjodohkan Kakak !!" Kira menepis cengkraman tangan Serkan pada lengannya

"Kamu, cemburu ?!" Tanya Serkan berhasil menyimpulkan ucapan Kira

"Iya ! Kira cemburu karena Kakak bisa bebas, sedangkan Kira ga bisa !" Jawab Kira masih dengan amarah yang menggebu

"Bukan cemburu yang seperti itu maksud Kakak !"

Bruk...

"Kak !!" Kira mendorong tubuh Serkan yang menindihnya di atas tempat tidur

"Bahkan ketika ada seratus gadis di depan Kakak, pilihan Kakak hanya satu !" Ucap Serkan sebelum meninggalkan Kira yang masih mematung di atas tempat tidur

"Kamu gila Kira !! Kamu gila kalau sampai mencintainya !!"

—-oOo—-

"Serkan harus mengurus perusahaan Opa di sana !" Serkan memulai percakapan di tengah makan malam keluarga

JodohTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang