Pagi ini setelah sarapan, Hendri, Shaka dan Gibran mengantar kepergian Tyo, Romy dan Serkan ke kota J. Bukan tanpa alasan kedua lelaki paruh baya itu ikut bersama Serkan, mereka yakin betul Serkan tidak akan mudah menyelesaikan masalahnya sendirian.
Selama ini Tyo mengetahui semua permasalah yang menimpa Serkan, hanya saja dia ingin mengetahui sejauh mana putranya itu bisa menyelesaikan masalah itu. Tapi, kepulangan Serkan membuktikan pada Tyo kalau putra sulungnya itu tidak bisa menyelesaikan masalah sendirian selama setahun terakhir dan kehadirannya malah menambah luka bagi Kira putrinya.
Tyo tahu, ada seseorang di balik semua masalah yang menimpa Serkan. Dan Tyo ingin memastikan itu semua.
"Mas, kamu hati-hati ya !" Nony khawatir dengan Tyo, tidak pernah berpisah lama dan jauh selama menikah membuat hati Nony tak nyaman melepas kepergian Tyo pagi ini.
"Iya sayang, kamu tenang saja ! Mas dan Romy akan cepat menyelesaikan masalah ini, demi kebahagian anak-anak kita!" Tyo menarik Nony ke dalam pelukannya
"Bener-bener dah Tyo, sudah mau punya cucu masih aja bucin !" Romy menatap malas
"Kalau iri itu bilang Om !" Shaka yang ikut mengantar, mengejek Romy
"Heh kamu ! Mau Om blacklist dari daftar calon mantu !!" Romy menatap tajam pada Shaka
"Eh, jangan dong Om. Cinta Shaka sudah mentok di Rachel !"
"Cinta ! Cinta ! Buang air aja belum lurus sudah bicara tentang cinta ! kuliah dulu yang bener, kerja yang giat baru bicara cinta !" Sepertinya Romy lupa ingatan akan bagaimana kelakuannya sewaktu muda dulu yang persis seperti Shaka
"Tenang Om, Si Lukman buang airnya sudah lurus kok, malah deres banget lagi !!" Shaka melirik bagian bawah tubuhnya
"Eh, siapa Lukman ?!" Romy kaget, dan ikut melirik bagian bawah tubuh Shaka yang sedikit menonjol
"Ka-kamu kasih dia nama juga !!" Romy syok, bagaimana mungkin sifat dan sikap Shaka sama persis dengannya ketika muda dulu.
"Hehe... i-iya Om. Lukman, lucu kuat dan manja !" Shaka tersenyum lebar menampilkan kedua baris giginya yang rapi dan putih
"Mampus !!!! TYO, ANAK LO YO !!" Romy masuk lebih dulu ke dalam bandara meninggalkan Tyo dan Serkan yang masih di parkiran
—-oOo—-
"Ga mau peluk hem..?!" Serkan memiringkan kepalanya untuk menatap Kira yang menunduk menahan tangis
Sejak mereka di mobil tadi, Kira hanya berdiam diri dan tidak melepaskan genggaman tangan Serkan. Kira benar-benar takut, Serkan tidak akan pernah kembali lagi.
"Kakak akan segera kembali !" Serkan menarik Kira ke dalam pelukannya, dia paham betul dengan perasaan Kira saat ini.
Isak tangis akhirnya terdengar dari mulut Kira, Serkan hanya bisa menghembuskan nafasnya kasar dan terus mengelus lembut punggung Kira yang bergetar.
Setelah mereka tau tentang perasaan satu sama lain, rasanya berat sekali untuk berpisah meski hanya sedetik. Serkan sudah tak sabar untuk memiliki Kira selamanya dan seutuhnya.
"Kakak janji, akan cepat kembali !"
Kira mendongak dan menatap Serkan dengan penuh air mata, Serkan yang ditatap seperti itu menutup matanya. Dia tidak kuat melihat pipi Kira yang memerah dan terlihat menggemaskan.
"Kakak janji ?!"
"Iya sayang, Kakak janji !"
"Eittsss !!! Belum halal, jangan cium-cium !! Ga anak, ga bapak, sama aja kelakuan !!" Romy yang kembali karena kopernya ketinggalan, menahan bibir Serkan yang hanya berjarak 1 cm dari dahi Kira.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh
Romance[ Cerita Dewasa, Sequel My Nony ] Jodoh itu lucu Jodoh itu misteri Jodoh itu unik Jodoh itu... Tidak ada yang tahu definisi sesungguhnya dari jodoh, bahkan peramal pun belum tentu tepat menebak siapa jodohnya. Kita cari tahu tentang arti jodoh melal...