Jodoh•30•(18+)

7.8K 241 21
                                    

"Arrrghh..." Eva mendesah ketika Hanif mengisap pelan lehernya, Eva seperti terhipnotis dan hanya mampu mengeluarkan suara-suara aneh dari mulutnya.

Rasanya Eva sangat malu ketika Hanif kembali membuka handuknya, ingin mengelak tapi buaian lembut bibir lembab Hanif sangat memabukan. Eva hanya bisa memejamkan mata menahan sensasi geli dan malu sekaligus.

Tunggu... Tunggu... apa yang Hanif lakukan, kenapa lelaki berusia 28 tahun itu menyusu seperti bayi.

"Abang..." Eva mendorong bahu Hanif untuk melepas hisapan mulutnya pada payudara kecilnya.

"Kenapa ??" Hanif menatap Eva sayu, hasratnya sudah tidak bisa ditahan.

"Memangnya boleh ya udah tua masih nenen ?!" Pertanyaan Eva sedikit mengguncang mood Hanif.

Tua ?! Hey, Hanif baru 28 tahun. Bahkan untuk membuat Eva berteriak nikmat semalaman Hanif masih sanggup.

"Boleh ! Kamu nikmatin aja ya !" Hanif tak mau berdebat. Ini bukan waktu yang tepat, ada misi lain yang harus diselesaikan.

"Aahhh... Ba-..Bang..." Eva mendesah ketika kedua tangannya ditahan Hanif.

Tangan Hanif mengelus lembut dari ketiak mulus Eva sampai telapak tangan yang berada di atas kepalanya.

Bibir Hanif secara bergantian menghisap kuat payudara yang masih kencang itu. Hanif yang gemas, bahkan sampai mengigit kecil dan membuat Eva menjerit pelan.

"Bang... sakit !!" Eva menatap Hanif yang berada di atas tubuhnya

"Maaf Cil ! Cup..." Hanif mencium lembut pusar Eva.

Eva menggerinjal menahan geli, rasanya dia ingin buang air kecil akibat sensasi geli yang diberikan oleh mulut dan tangan Hanif.

"Bang !!!" Eva menahan kepala Hanif untuk tidak mendekat ke area kewanitaannya.

"Ga papa, Abang bantu supaya kamu enak !" Hanif mengelus lembut lembah berambut hitam itu.

"Aaakkhh... ja-ja-ngan Ba-ng..." Eva tak bisa mengelak sentuhan Hanif, meski mulutnya berkata jangan, tapi tubuhnya memberi respon sebaliknya. Bahkan cairan sudah mulai keluar dari lembah milik Eva.

"Bang.... Awas, Eva mau pipis !!" Eva merapatkan pahanya yang dibuka Hanif.

"Auw... Auw... Cil !!!" Kepala Hanif yang sedang menikmati keindahan milik Eva dengan tangan yang terus memberi rangsangan pada tempat itu terjepit.

"Eh !! Maaf Bang !!" Eva kembali membuka kedua pahanya.

"Kenapa, geli ?!" Pertanyaan bodoh keluar dari mulut Hanif, bagaimana bisa pertanyaan itu muncul ketika tangannya baru saja selesai membelai area sensitif Eva

"I-iya.. Bang.." Eva malu, sungguh malu. Tapi entah kenapa matanya tak ingin berpaling dari wajah Hanif yang terlihat mempesona malam ini

"Abang mau ngapain ?! Eva kaget ketika Hanif berlutut di atas tubuhnya, senjata Hanif yang bernama Supri menjulang di atas perut Eva.

Eva menelan ludahnya kasar, Eva tau kejadian ini pasti akan terjadi saat pernikahan. Tapi Eva tak menyangka akan secepat itu merasakannya, Eva pikir malam pertama seperti ini akan dia rasakan 4-5 tahun lagi bersama dengan aktor korea.

"Aakkhh.."

"Aaahh.."

Keduanya mendesah ketika milik mereka saling bergesekan, Hanif yang memang belum pernah melakukan hubungan intim sampai area bawah dengan Ema, merasakan sensasi yang luar biasa ketika miliknya bergesekan dengan milik Eva.

Rambut-rambut tipis di atas milik Eva menambah sensasi berbeda ketika miliknya bergerak maju mundur.

"Aargghhh !! Abang, sakit !!!" Eva menjerit dan mencakar pundak Hanif ketika miliknya seakan tersobek.

JodohTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang