Jodoh•3• (18+)

22.9K 515 22
                                    

Dikeremangan lampu tidur sebuah kamar besar, sepasang suami istri sedang saling mencium dan membelai, sang suami yang usianya sudah menginjak 53 tahun tetap perkasa memimpin permainan. Meski, sudah sering mengeluh sakit pinggang jika melakukan beberapa gaya bercinta yang terlalu berlebihan.

"Ahh... Mashh" Nony mendesah ketika Tyo menghisap kuat payudara besar yang sudah turun dan tak sekencang dulu

"Mas cinta banget, kenapa kamu tambah cantik sih ?!" ucap Tyo sambil terus mengecup sekitaran payudara Nony

"Gombal !" Nony menangkup wajah Tyo dan mengangkatnya

"Serius, Mas jadi takut kamu dilirik pria lain !" Tyo merangkak naik mensejajarkan wajahnya dengan Nony dan mencium lembut bibir istrinya yang sudah sedikit bengkak

"Siapa yang mau lirik ibu-ibu anak empat Mas !" Nony terkekeh disela ciuman Tyo yang terlepas

"Pokoknya kamu ga boleh pergi-pergi selain sama Mas dan anak-anak" Sikap posesif Tyo nyatanya tidak berubah malah bertambah seiring dengan usianya.

Nony masih berumur 45 tahun, apalagi tidak banyak perubahan di tubuhnya setelah tiga kali melahirkan. Tubuhnya masih ideal, dan bertambah cantik karena dia sering melakukan perawatan.

Jika Nony jalan bersama Kira dan Eva anak perempuannya, tak jarang orang mengira Nony adalah tante yang menjaga keponakan atau bahkan ada yang mengira mereka tiga bersaudara.

"Iya.. Papa !" Nony menarik leher Tyo yang berada di atasnya dan mencium dengan lembut

"Aduh... Aduh !!"

Tyo yang semula dalam posisi merangkak di atas tubuh Nony, ingin menegakkan tubuhnya. Tapi pinggangnya berbunyi dan membuatnya kesakitan, sungguh umur tak bisa dibohongi.

"Kan, aku bilang juga apa, sakit pinggang kan ! Sudah, Mama aja yang di atas, Papa cukup menikmati. Biar Mama yang memimpin permainan malam ini !"

Nony menuntun Tyo untuk berbaring dan melepas satu persatu pakaiannya, dia hanya menyisakan celana dalam. Nony yang sedari tadi sudah polos tanpa apapun, duduk di pinggul dan meraba dada Tyo.

"Mash.." Nony menunduk untuk mencium setiap jengkal bagian tubuh depan Tyo

"Arrgh.. Sayang !" Tyo memejamkan mata dengan tangan terus meremas bokong Nony

Dering ponsel Tyo membuyarkan cumbuan Nony, Tyo menggelengkan kepala saat Nony akan turun dari tubuhnya dan mengambil ponsel Tyo.

"Kak Romy, Mas !" Nony melihat ponsel Tyo

"Lanjut sayang, ga usah dipikirin !" Tyo menyingkirkan ponselnya dengan asal

"Siapa tau, itu penting Mas !"

"Yang penting sekarang itu Pitung !"

Baru akan melanjutkan, sebuah gedoran pintu kembali terdengar dan benar-benar menghentikan kegiatan panas mereka malam ini.

"Papah !! Mamah !!"

Nony cepat-cepat memakai dasternya dan Tyo memakai kembali celananya lalu berlalu membukakan pintu yang berulang kali digedor dari luar.

"Sheeva ! Ngapain kamu ?" Tyo menatap bingung pada putri bungsunya

"Eva mau tidur di kamar Mamah, di atas Kak Shaka ribut sama Om Romy !"

"Ribut kenapa ? Tyo mengikuti anaknya yang masuk kamar dan mengambil posisi tidur di tengah tempat tidurnya

"Kak Shaka ketahuan Om Romy gombalin Kak Rachel !" Jelas Sheeva sebelum tidur

"Shaka !!!"

—-oOo—-

Pagi ini toko Kira sedang menerima stok bahan, Kira selalu meminta toko langganan penjual bahan kue mengantar ke toko kuenya pagi atau sore saat pelanggan belum datang.

JodohTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang