Jodoh•42•

2.9K 222 41
                                    

"Bagaimana para saksi ? Sah ?!"

"Sah.."

"Sah.."

Dengan pakaian sederhana dan kondisi yang masih lemah, Serkan dan Kira akhirnya melaksanakan pernikahan.

Sedikit miris melihat pernikahan yang tergelar sangat sederhana di ruang rawat inap sebuah rumah sakit. Tapi ini adalah kemauan atau lebih tepatnya paksaan dari pengantin pria yang sekarang bisa tersenyum bahagia setelah mendengar kata 'Sah' dari penghulu dan para saksi.

Para perawat dan beberapa dokter turut hadir menjadi saksi pernikahan yang sederhana itu digelar. Jika mereka tidak tahu lebih dulu latar belakang kedua pengantin itu, pasti mereka akan iba dan prihatin. Tapi, sekarang para perawat itu justru kagum, karena masih ada keluarga dari kalangan atas yang menggelar pernikahan serba sederhana.

"Apa sudah puas ?!" Tanya Tyo menatap Serkan yang selalu menampilkan senyum lebar di bibirnya yang masih terlihat pucat

"Sudah Pah, terima kasih banyak!" Ucap Serkan mendekat ke arah Tyo dan memeluknya dengan erat

Sebuah pelukan yang tersirat banyak makna di dalamnya. Tak perlu sebuah ungkapan yang dramatis, kedua hati mereka yang terikat sejak dulu tahu jika mereka saling menyayangi satu sama lain.

Serkan melepas pelukannya dan tersenyum pada Tyo, kedua pria dingin itu terlalu malu untuk menangis di hadapan banyak orang. Mereka hanya tertawa kecil ketika mata yang mulai terisi air itu saling bertemu.

"Sudah sana ! Papa mau memeluk Kira !" Usir Tyo pada Serkan untuk mengalihkan kesedihannya

"Mah.." Serkan beralih memeluk Nony, entah bagaimana caranya Serkan membalas kebaikan wanita yang sedang menangis di pelukannya ini.

Wanita yang dengan tulus menyayanginya seperti anak kandungnya sendiri, wanita yang selalu mengajarinya kebaikan. Dan yang lebih penting, wanita ini yang sudah melahirkan jodohnya.

Mungkin cara satu-satunya membalas kebaikan wanita ini hanya dengan menjaga dan mencintai putrinya seumur hidup Serkan.

"Mama sayang kamu dan Kira, hiks... Mama titip Kira ya Kak !" ucap Nony dengan menangis

"Iya Mah, terima kasih banyak sudah melahirkan putri yang cantik untuk menjadi jodoh Serkan !" canda Serkan yang mendapat cubitan kecil di lengannya

"Sayang.." Tyo memeluk Kira erat

"Papah.." Kira menangis haru

"Terima kasih sudah tumbuh menjadi putri yang cantik dan pintar, sekarang tanggung jawab Papa beralih ke pria kurang ajar itu ya.." Tyo melirik Serkan yang masih memeluk Nony

"He.. Papah.." Kira terhibur dengan ucapan Tyo

"Papa harap kalian bisa menjalani kehidupan rumah tangga yang damai, pertengkaran kecil pasti ada. Tapi kalau pria itu menyakitimu, langsung laporkan pada Papa !"

"Serkan ga akan menyakiti istri, Pah !" Saut Serkan mendengar semua pesan Tyo pada Kira

"Duh... langsung istri ya panggilannya, jadi pengen ikutan nikah, yuk Hel, kapan ?!"

"Shaka !!"

—-oOo—-

"Terima kasih Dokter Andra sudah bersedia menjadi saksi dalam pernikahan kami !" Kira mengucapkan terima kasih pada para dokter dan perawat yang menyaksikan pernikahannya.

"Sama-sama Kira, saya senang bisa menjadi saksi kisah cinta kalian" Andra bicara dengan sopan

"Bukannya kemarin dengan guru itu ?" Serkan menunjuk dokter wanita yang selalu berada di sisi Andra

JodohTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang