Jodoh•11•

4.8K 347 38
                                    

Di ruangan kerja Tyo, dua generasi Nugraha sedang duduk berhadapan dalam diam. Serkan menunggu sang papa untuk memulai percakapan.

"Papa tahu maksud kepulanganmu !" Tyo yang sedari tadi hanya diam menatap ponselny akhirnya bersuara

Serkan tetap tenang, memiliki sifat yang sama persis seperti Tyo tidak membuatnya takut ketika Tyo dalam mode serius seperti ini.

"Jika kamu mau membuktikan keseriusan cintamu, buktikan sekarang ! Jangan mengulur waktu, sudah berapa kali kamu membuat putri Papa menangis ?!"

Serkan masih diam, dia tahu maksud papanya. Dan harus dia akui, jika sekarang dia tak lebih dari seorang pengecut.

"Kamu tau, Papa malu pada almarhum ayahnya Kira. Dulu sewaktu Papa menikahi Mama, Papa sudah berjanji akan membahagiakan mereka berdua. Tapi ternyata, anak Papa sendiri yang sudah berkali-kali membuat Shakira bersedih !"

"Maaf, Pah !" hanya itu yang bisa keluar dari mulut Serkan

"Bukan kata itu yang Papa mau dengar dari mulut kamu !" Tyo memperhatikan penampilan putranya, dia tak menyangka Serkan sudah sebesar itu. 20 tahun terasa begitu singkat baginya.

"Serkan mau bawa Kira besok untuk bertemu Cindy, Serkan mau secepatnya menyelesaikan masalah ini dan..."

Serkan menggantung ucapannya, dia juga bingung mau menjelaskan pada Tyo bagaimana hubungannya dan Kira.

"Apa kamu yakin dengan mempertemukan Kira dan Cindy masalah ini bisa selesai ?!"

Jleb...

Serkan tak pernah memikirkan itu, dia tahu betul bagaimana sifat Cindy yang manja dan pemaksa. Cindy bisa melakukan apapun untuk menyingkirkan Kira jika mereka bertemu langsung, selama ini mereka hanya saling mengenali lewat foto dan suara.

"Ternyata umur tidak bisa menjadi patokan kedewasaan seseorang !"

Tyo tersenyum sinis dengan menggelengkan kepalanya

"Papa akan menjodohkan Kira !"

"PAH !!" Tanpa sadar Serkan menggebrak meja kaca yang menjadi pembatas antara dirinya dan Tyo

"Maaf, Pah !" Serkan yang sadar langsung memelankan suaranya dan menunduk, baru kali ini dia berani menaikan suaranya di depan Tyo

"Belum apa-apa saja kamu sudah marah, bagaimana dengan Kira yang hati dan perasaannya dipermainkan oleh tunangan seseorang selama beberapa hari ini !" Kata-kata Tyo sungguh sangat menjatuhkan mental seorang Serkan.

"Boy, Papa dulu juga bukan pria baik-baik. Tapi ketika Papa sudah memutuskan untuk menjalin hubungan serius dengan wanita, sebisa mungkin Papa tidak akan menyakiti perasaannya !"

"Kamu harus memilih antara Cindy atau Kira ! Kamu tidak bisa egois !" Tyo mau meninggalkan Serkan, tapi sebelum itu dia berbalik.

"Selamat, karena kalian punya perasaan yang sama !"

—-oOo—-

Tyo menatap heran ke arah ruang keluarga yang dipenuhi dengan suara tangisan, ada apa ini ? Kenapa tiga wanita yang berharga di hidupnya saling berpelukan dan menangis.

"Kenapa ?" Tyo bertanya pada menantunya

"Sheeva sedih mau ninggalin rumah Pah !" Hanif menjawab dengan sedikit takut

Tyo memijit pelipisnya pelan, kenapa semua wanita memiliki sifat berlebihan dalam menghadapi masalah.

"Sudah ah, pengantin ga boleh sedih !" Meta membujuk menantunya ketika Kira melepaskan pelukkannya dari Eva

JodohTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang