Chapter 16 : Safflower

598 91 1
                                    

"Nona He, hamba tidak mengenal Pangeran Kekaisaran Ketiga." Su Xi-er memisahkan dirinya dari Situ Li. Setelahnya, ia menerima kantong parfumnya dan meletakkannya dekat hidungnya untuk membauinya. Meskipun kantong parfumnya wangi, isi di dalamnya juga bercampur dengan safflower.

(T/N : Nama Mandarinnya berarti 'Bunga Merah'.)

Membawa kantong parfum ini dalam jangka waktu yang lama akan menyebabkan seorang wanita menjadi mandul, menyebabkannya keguguran meskipun jika ia mengandung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Membawa kantong parfum ini dalam jangka waktu yang lama akan menyebabkan seorang wanita menjadi mandul, menyebabkannya keguguran meskipun jika ia mengandung. Dengan memberikan ini padaku, motif Ibu Suri adalah ....

Ia takut aku akan mengandung? Konyol sekali. Anak siapa pula yang akan kukandung?

"Bukankah kantong parfumnya sangat wangi? Karena itu dianugerahkan untukmu, kau harus mengenakannya setiap hari."

Su Xi-er mengangguk dan dengan cekatan menggantungkan kantong parfum itu di pinggangnya. "Terima kasih banyak kepada Ibu Suri karena menganugerahkan hadiah ini. Hamba akan mengenakannya setiap hari."

He Ying mengengus dalam hati, berbalik pergi. Nanti aku akan menginstruksikan Dayang Senior Zhao untuk memastikan Su Xi-er mengenakan kantong parfum itu setiap hari.

Setelah figur He Ying menghilang, Su Xi-er melepaskan kantong parfum itu dari pinggangnya. Ibu Suri sungguh terlalu berlebihan. Meskipun demikian, walau aku tidak berencana untuk mengandung, bukan berarti aku bersedia kehilangan kemampuan untuk mengandung.

Su Xi-er, mengakui kalau ia perlu mengisi kembali tenaganya, melanjutkan untuk menghabiskan apa yang tersisa dari ayam panggangnya. Setelahnya, ia pergi keluar sembari membawa kantong parfum itu.

Ia berjalan ke sisi sumur. Kantong parfum ini datang tepat pada waktunya. Ia mengeluarkan safflower dari dalam kantongnya, menggantikannya dengan tanaman obat-obatan.

"Su Xi-er!" seseorang berteriak.

Ia melihat ke arah suara dan menyadari kalau itu adalah Hong Li.

"Kau harus berhati-hati. Dayang Senior Zhao tidak sungguh-sungguh memperlakukanmu dengan baik secara tulus. Ia hanya berjanji pada Nona He untuk mengawasimu. Pastinya ada sesuatu yang lain di kantong parfum ini. Kalau tidak, Nona He tidak mungkin menyebutkannya berulang-ulang."

"Mhm. Teruslah mengawasinya," Su Xi-er membenarkan selagi ia mencabuti tanaman obat.

"Mengapa kau mencabuti rumput liar?" Hong Li berjongkok dan mengamati rerumputan itu cermat.

Tepat saat ini, suara wanita tua terdengar. Tepatnya milik Dayang Senior Zhao.

"Hong Li, sejak kapan hubunganmu dengan Su Xi-er sebaik ini?"

Tepat setelahnya, Dayang Senior Zhao melihat Su Xi-er mendorong Hong Li.

Hong Li langsung memahaminya. Ia berpura-pura sangat antipati terhadap Su Xi-er. "Jangan terlalu sombong. Dengan tampang yang menyihir sepertimu ini, cepat atau lambat kau akan mati. Bukankah Ibu Suri hanya menganugerahkan sesuatu yang berbeda padamu! Mengapa kau sombong sekali?"

Consort of A Thousand Faces 1 [Terjemahan Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang