Chapter 121 : Interogasi

387 58 1
                                    

Wajah Ning An Lian berubah ketika ia mendengarkan apa yang diucapkan oleh Piao Xu. Kemudian, ia pun berbalik dan segera bergegas menuju Institut Tabib Kekaisaran.

Yun Ruo Feng bahkan tidak menyuruh seseorang untuk memberitahukan padaku kalau dirinya terluka! Apakah ia memperlakukanku, si Putri Pertama Kekaisaran ini, tidak ada?

***

Panik, Ning An Lian segera sampai di Institut Tabib Kekaisaran.

Para pengawal di pintu masuk Institut Tabib Kekaisaran melihat Ning An Lian dan maju ke depan guna menghalanginya masuk. "Putri Pertama, Pangeran Yun telah menginstruksikan pada kami agar tidak membiarkan orang lain mengganggunya."

"Apa kalian buta? Apakah Putri Pertama adalah 'orang lain'?!" Piao Xu adalah yang pertama mencaci-maki para pengawal.

Ning An Lian tidak senang mendengar itu. Apabila aku dianggap sebagai 'orang lain', maka siapa lagi yang bisa dianggapnya sebagai orangnya sendiri? Si Ning Ru Lan yang sudah mati itu?

Udara di sekitar mereka mendadak membeku. Para pengawal bisa mengetahui dari ekspresi Ning An Lian, kalau si Putri Pertama sedang marah.

Tetapi, walaupun Putri Pertama berkuasa, Pangeran Yun-lah yang memegang keputusan terakhir. Para pengawal menatap Ning An Lian dan tidak yakin bagaimana mereka harus merespon. "Putri Pertama, mohon jangan mempersulit kami, para pelayan ini. Kami hanya mematuhi perintah Pangeran Yun."

Pintar sekali dia. Hanya dengan mengklaim kalau mereka bekerja di bawah perintah Pangeran Yun, aku tak bisa lagi memaksa mereka.

"Mundur."

Tepat saat Ning An Lian ingin memarahi pengawal tersebut, suara hangat dan lembut Yun Ruo Feng terdengar dari dalam ruangan yang tertutup rapat itu.

Ketika para pengawal mendengarkan suara Yun Ruo Feng, mereka merasa telah terselamatkan. Kami benar-benar tidak ingin menentang Putri Pertama. Jika ia sungguh ingin memaksa masuk, kami pun tak akan bisa melakukan apa-apa.

Sekelompok pengawal itu tahu apa yang harus dilakukan, memberi hormat pada Ning An Lian dan melangkah ke kedua sisi pintunya.

"Putri Pertama, silakan masuk." Di saat ini, pengawal kecil yang cepat tanggap maju ke depan dan tersenyum penuh penyesalan ke arah Ning An Lian, berperilaku di luar norma.

Kalau aku ingin dikenali, maka aku harus memaksakan keberuntunganku. Ini adalah pemikiran yang dilabuhkan oleh si pengawal kecil.

Tetapi Ning An Lian tidak berminat mendengarkannya berbicara; kepalanya dipenuhi oleh Yun Ruo Feng.

Dari suara Yun Ruo Feng, tidak sulit untuk mengetahui bahwa ia sedang menderita rasa sakit yang tak terbayangkan. Suaranya terdengar berangin, namun masih mempertahankan kehangatannya yang biasa.

Apakah ia sangat kesakitan? Apakah ia tidak memberitahukannya padaku karena ia tidak ingin aku merasa cemas? Apakah aku yang berpikir terlalu berlebihan?

Hati Ning An Lian bertentangan. Tak peduli apa pun yang kupikirkan, itu tidak mengubah fakta bahwa aku sangat mencintai Yun Ruo Feng.

Setidaknya, pada akhirnya, akulah sang pemenangnya. Kini, Yun Ruo Feng milikku! Si jalang Ning Ru Lan itu sudah lama mati!

Ning An Lian melirik ke arah para pengawal di kedua sisi pintunya, dan masuk ke dalam Institut Tabib Kekaisaran bersama Piao Xu yang mengikuti di belakangnya.

Di lain pihak, diabaikan oleh Ning An Lian, si pengawal kecil hanya bisa berdiri canggung di sana.

Tepat setelah berjalan masuk, bau ramuan obat-obatan membuat Ning An Lian mengernyitkan alisnya tanpa sadar.

Consort of A Thousand Faces 1 [Terjemahan Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang