Chapter 55 : Perjamuan Kerajaan Nan Zhao

434 75 7
                                    

Su Xi-er merendam jubahnya dalam air Chinese honey locust, mencucinya tiga kali, dan membilasnnya dengan air sebanyak lima kali.

Walaupun bajunya sudah cukup bersih, ia tetap perlu mengikuti prosedur ini untuk baju-baju bangsawan seperti ini. Bahkan, batang bambu yang digunakan untuk mengeringkan bajunya pun disepuh emas.

Di saat ia selesai mengurusi semuanya dengan pantas, dayang lainnya masih mencuci baju mereka.

Su Xi-er berencana untuk tetap tinggal dan membantu mereka. Mulanya, ia hanya terfokus memindahkan Ruo Yuan kembali. Dayang-dayang ini seperti ikan dalam sungai di luar kota. Sekalinya api menyerbu kota, akan membawa bencana bagi para ikan di paritnya.

(T/N : berdasarkan pepatah Tiongkok yang pada dasarnya diterjemahkan jadi seperti "Gerbang kota terbakar, membawa bencana bagi ikan-ikan di dalam paritnya". Warga kota akan mencoba memadamkan api dengan mengambil air kolam dan selagi airnya digunakan, ikan-ikan pun akan terkena dampaknya akibat kurangnya air.)

Tepat saat ia menuju ke arah mereka, Lian Qiao berbicara, "Jika kau sudah selesai mencuci, pergi makan dan istirahatlah. Kau tidak perlu membantu kami. Itu adalah perintah dari atas, dan tak boleh dilanggar." Kemudian, ia lanjut asyik mencuci.

Dayang lainnya juga mengangguk berurutan. Melihat persetujuan mereka, Su Xi-er tidak tetap di sana lebih lama, dan mengangguk sebelum berbalik pergi.

Setelah Su Xi-er pergi, Lian Qiao mengangkat kepala melihat jubah hitam berhiaskan desain ular yang tergantung jauh darinya. Walaupun tampaknya Pengawal Kekaisaran Wu memilih seseorang secara acak untuk mencuci jubahnya, sebenarnya ia sudah memutuskan akan memilih Su Xi-er sejak awal.

***

Makan malam Biro Layanan Binatu dipersiapkan oleh dayang istana di Departemen Rumah Tangga Kekaisaran. Su Xi-er kembali ke kamarnya setelah makan.

Aku tidak bisa kembali ke Istana Samping sekarang. Itu berarti, aku tidak bisa membantu Ruo Yuan membubuhkan bubuk obatnya. Walau begitu, satu kali pemakaian seharusnya cukup, selama tidak ada komplikasi lain di masa pemulihan Ruo Yuan.

Tiba di kamarnya, Su Xi-er melirik ke arah ranjangnya sebelum melihat sesuatu yang merah terang di samping buntalan kain abu-abu. Matanya berkedut melihat warnanya, teringat kalau Wu Ling memberitahunya kalau Pangeran Hao mengirimkan sesuatu untuknya.

Tidak mungkin sebuah korset Cina, kan?

Sedikit demi sedikit ia mendekatinya. Benar-benar sebuah korset Cina!

Ia memungut korset Cina itu dan mengamatinya seksama. Ini adalah korset yang kuperbaiki. Kenapa ia mengirimiku barang ini lagi? Korset Cina para dayang berwarna antara abu-abu atau kuning kecoklatan. Mereka tak akan membutuhkan yang berwarna merah.

Karena itu, Su Xi-er melemparkan korset Cina ke atas ranjang dan berhenti mengamatinya. Lalu, ia mengalihkan perhatiannya pada buntalan kain keabuan yang telah dikemas oleh Dayang Senior Liu. Di dalamnya, ia menemukan baju-bajunya, beberapa ramuan obat, dan dua botol bubuk obat.

Dengan sebegitu berpengalamannya Dayang Senior Liu, tampaknya ia sudah bisa menyimpulkan darimana asalnya bubuk obat itu.

Ia memandangi bubuk obat itu sebelum mulai membereskan barang-barangnya. Beruntungnya, tak ada banyak, dan ia berhasil membereskannya dengan sangat cepat.

Namun, tanpa sengaja Su Xi-er melihat si korset Cina yang dihempaskannya ke atas ranjang. Setelah memandanginya sejenak, ia melipat korset Cina itu dengan rapi dan meletakkannya tepat di bagian bawah lemari pakaiannya.

Consort of A Thousand Faces 1 [Terjemahan Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang