Chapter 119 : Putri Pertama Kekaisaran Nan Zhao

418 62 1
                                    

Su Xi-er terus memandang saat Yun Ruo Feng berjalan ke kejauhan. Masih juga mengenakan topeng. Ning An Lian sedang menantimu di dalam kereta, tetapi kau malah di sini, memberitahukan wanita lain, "Pangeran ini akan datang lagi lain kali." Untuk apa kau datang? Bertemu denganku lagi?

Apabila ia membunuhku, kedua pasangan itu akhirnya bisa bersama. Tetapi, jika Yun Ruo Feng tidak menikahi Ning An Lian, apa jadinya bayi dalam perutnya nanti? Apakah ia menunggu sampai perutnya membesar sebelum ia jadi bahan tertawaan? Atau mungkinkah bayinya keguguran? Bahkan tanpa adanya aku sebagai penghalang, Ning An Lian tetap tak bisa menjaga anaknya?

Lelucon macam apa ini!

"Su Xi-er, ada apa?" Si pengawal melihat tatapan aneh di matanya. Mengapa ia terus saja melihat ke arah perginya Pangeran Yun? Apakah ia tertarik oleh kelembutan dan senyuman hangat Pangeran Yun?

"Bukan apa-apa. Aku hanya penasaran saja, mengapa Putri Pertama Kekaisaran Nan Zhao bisa meninggalkan istana kekaisaran seenaknya. Bukankah semestinya ia tetap berada di istana kekaisaran?"

Pengawal itu pun mengangkat bahu. Jadi, ini yang membuat Su Xi-er penasaran. "Tanpa adanya Ibu Suri atau Selir setingkat Ibu Suri yang mengurusi beberapa anggota keluarga kekaisaran Nan Zhao, siapa yang berani menghentikan Putri Pertama Kekaisaran meninggalkan istana kekaisaran sesuka hatinya? Selain itu, lihatlah Pangeran Yun. Ia tidak kaget sama sekali saat mendengar kalau Putri Pertama Kekaisaran datang mencarinya. Bisa jadi Pangeran Yun sudah terbiasa dengan Putri Pertama Kekaisaran yang meninggalkan istana untuk mencarinya."

Su Xi-er mengangguk, memalsukan raut yang seolah baru mengerti. "Oh, jadi begitu. Pergi kerjakan tugasmu, aku akan masuk." Dengan itu, ia mempercepat langkahnya dan menuju kamarnya.

***

Sebuah kereta kuda merah terang menanti di luar pintu masuk rumah pos. Keretanya tampak sangat mewah dengan jumbai kemerahan berderet di atapnya, sementara tirainya dihiasi dengan mutiara dan ornamen dekoratif.

Pengawal yang mengendari keretanya langsung membungkuk menyapa sewaktu melihat Pangeran Yun, "Bawahan ini memberi hormat pada Pangeran Yun."

Yun Ruo Feng melambaikan tangannya, memberi isyarat baginya untuk bangkit sebelum mengangkat tirai kereta dan masuk.

Seorang wanita mengenakan jubah merah terang, duduk di dalam kereta. Ia mengenakan hiasan rambut beruntai berwarna hijau giok di kepalanya, dan sepasang anting-anting sebening kristal tergantung di telinganya.

Kulit putih susu wanita itu merona dengan semburat merah muda. Dengan bibir merah menggodanya, ia berbicara. "Bukankah kau setuju untuk menemaniku sepanjang malam? Kau pergi pagi-pagi sekali pagi ini. Kapan kau pergi?" Dengan wajah merona, wanita itu mengeluarkan tangan halusnya dari bawah lengan bajunya dan menggenggam tangan Yun Ruo Feng, dengan lembut menggoyang-goyangkannya dengan gaya yang manis.

"Ada hal yang perlu kuurus dan tidak bisa menemanimu sepanjang malam, tetapi aku tinggal cukup lama sampai melihatmu tidur nyenyak." Yun Ruo Feng membalas selagi ia mengangkat tangannya, mengelus rambut panjangnya yang halus.

"Apakah hiasan rambut beruntai di rambutku tampak cantik?" Wanita itu bertanya seraya menyandarkan tubuh empuknya ke Yun Ruo Feng.

Yun Ruo Feng memandangi hiasan beruntai itu, tatapan di matanya agak berubah. Kemudian, ia mengangkat tangan kanannya sebelum mengelusnya pelan. "An Lian, hiasan beruntai ini ...."

Ning An Lian jadi kecewa sebelum Yun Ruo Feng bahkan melengkapi kalimatnya, mendorongnya menjauh dengan lengannya. "Apakah kau merasa hiasan beruntai ini familier? Hiasan giok hijau zamrud beruntai. Ning Ru Lan paling menyukai jenis hiasan beruntai semacam ini."

Consort of A Thousand Faces 1 [Terjemahan Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang