Chapter 118 : Bertemu Dengan Yun Ruo Feng Lagi

400 58 3
                                    

Dengan baskom kayu di tangan, Su Xi-er menuju ke arah sumur. Baju kasar lebih mudah dicuci ketimbang yang mewah, hanya perlu dicuci dan dibilas satu kali.

Setelah mencuci baju kasarnya, Su Xi-er menggantungkan bajunya di atas tiang bambu di samping. Kemudian, ia menepuk-nepuk keliman bajunya. Aku hanya bisa tetap tinggal dan bertingkah baik di rumah pos hari ini.

Meletakkan baskom kayu di dalam kamarnya, Su Xi-er menuju aula makan. Dengan cepat ia menyantap sisa bubur dan makanan pendamping sebelum menurunkan sumpitnya, menyadari kalau si juru masak wanita sudah masuk ke aula makan sambil tersenyum sumringah.

"Aku sudah menyuruhmu kemari untuk sarapan, tetapi hanya ada sisa bubur dan makanan pendampingnya. Datanglah lebih awal sore nanti. Aku akan khusus memasakkan satu hidangan untukmu." Si juru masak wanita berucap sementara membersihkan peralatan makan.

"Kau terlalu baik, Bibi, tetapi aku tidak pilih-pilih makanan. Aku makan apa saja, jadi kau tidak perlu sengaja membuatkan sesuatu untukku."

"Mana bisa begitu? Kau adalah gadis yang cerah dan cantik; aku sudah menyukaimu semenjak pertama kali aku melihatmu. Kalau saja tidak terjadi sesuatu dulu, putriku mungkin akan seusia denganmu." Pada saat ini, juru masak wanita itu mulai berduka.

Su Xi-er menghampiri juru masak itu dan dengan lembut menepuk pundaknya. "Bibi, makanan yang kau masak itu lezat. Aku akan datang lebih awal sore ini dan menantikan makananmu siap."

Juru masak itu tersenyum berseri dan mengangguk berulang-ulang. "Baiklah."

Su Xi-er tersenyum. Tak diragukan lagi, melihatku pasti akan mengingatkan Bibi tentang putrinya sendiri dan menyebabkannya jadi sedih.

Tepat saat itu, seorang pengawal masuk ke dalam aula makan. "Bibi, siapkan beberapa kue andalanmu. Pangeran Yun ada di sini, di aula utama rumah pos, dan Pangeran Hao sedang tidak ada sekarang ini."

Setelah mendengarkan kata-kata 'Pangeran Yun', si juru masak wanita pun langsung jadi serius. "Aku akan segera membuatkannya." Dengan begitu, ia menuju ke arah meja dan mulai membuatkan kue.

Mendengar Pangeran Yun ada di sini, Su Xi-er pun berpikir sendiri, Pei Qian Hao tidak ada di rumah pos, jadi kenapa ia tetap datang?

"Su Xi-er, Pangeran Hao sudah memerintahkan, kau tidak diizinkan menyelinap keluar dari rumah pos hari ini. Kalau tidak, kau akan dipukuli dengan papan setelah tertangkap." Pengawal itu memperingatkan Su Xi-er saat melihatnya.

Pengawal ini berbeda dengan yang ditemuinya pagi ini. Su Xi-er agak depresi. Semua pengawal mengulangi perintah ini saat mereka berjumpa denganku. Aku tidak akan menyelinap keluar hari ini. Mereka tidak perlu mengulangi perkataan ini tiap kali mereka melihatku, kan?

Melihat kalau perkataannya tidak memunculkan respon apa pun dari Su Xi-er, si pengawal bicara lagi, "Jangan bodoh dan mengabaikan instruksi Pangeran Hao. Walaupun kau tidak dihukum kali ini, masa depan tidak pernah pasti ...."

Tak sanggup mendengarkan omelannya yang tanpa henti, Su Xi-er langsung menyelanya, "Jangan cemas, aku tak akan menyelinap keluar lagi. Aku menerima perintah Pangeran Hao ke dalam hatiku. Kalian semua tidak perlu mengingatkanu berulang-ulang." Kemudian, Su Xi-er berjalan keluar dari aula makan.

Si pengawal pun terkejut. Mengingatkan berulang-ulang? Yang lain juga memberitahunya? Ia bisa memahami pengawal lainnya. Jika Su Xi-er membuat Pangeran Hao marah dan sampai mengamuk, amarahnya tak akan hanya terbatas pada menghukum Su Xi-er saja.

***

Aku hanya akan berada di dalam ruangan saja hari ini. Ia memikirkannya selagi berjalan ke arah kamarnya, tidak menyangka kalau ia akan berpapasan dengan Yun Ruo Feng hanya dengan beberapa langkah saja.

Consort of A Thousand Faces 1 [Terjemahan Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang