Chapter 20 : Jangan Berpikir Untuk Menggodanya

575 91 0
                                    

Pagi-pagi sekali esok harinya, Hong Li membawakan dua roti kukus panas ke dalam rumah kayunya. Saat ia melihat orang itu tertidur layaknya sebatang kayu, hatinya akhirnya tenang.

Karena Dayang Senior Zhao sudah mulai mencurigainya, Su Xi-er adalah satu-satunya harapannya.

"Bangun. Cepatlah makan dua roti kukus ini. Tidak ada makanan sisa kemarin, jadi aku tidak mengirimkanmu makan malam." Hong Li berkata keras. Saat ia melihat kalau Su Xi-er masih tertidur, ia mencoba mengguncangkannya agar terbangun.

Sebelum tangannya menyentuh lengan Su Xi-er, Su Xi-er membuka matanya. Matanya memancarkan aura dingin yang seperti es, mengejutkan Hong Li sampai ia nyaris saja menjatuhkan kedua roti kukus itu.

Akhirnya, Hong Li berbicara dengan suara bergetar, "Kau ... semalam kau terlalu lelah? Aku memanggilmu dengan keras, tetapi kau masih tidak terbangun."

Su Xi-er berdiri. "Aku sudah terbangun sebelum kau masuk."

Lalu, ia memeriksa sekitarnya. Situ Li sudah pergi.

Ia sangat kelelahan selama masa ini. Ketika ia membaringkan kepalanya di atas meja kayu semalam, ia langsung tertidur dengan cepat, bahkan merasa aman saja melakukannya.

Hong Li menyerahkan roti kukusnya padanya. "Kau harus memakan dua roti kukus ini. Mereka masih hangat."

Su Xi-er mengambil roti kukusnya dan tersenyum pada Hong Li.

Namun, sewaktu Su Xi-er menundukkan kepalanya, ia menyadari, ada tambahan satu lapis bubuk kehijauan di pergelangan tangannya, memarnya pun sudah berkurang banyak.

Ini bukanlah ekstrak obat-obatanku. Apakah Situ Li yang membubuhkannya untukku?

Hong Li tercengang saat melihat wajah tersenyumnya. Jadi, Su Xi-er sebenarnya tampak sangat cantik ketika ia tersenyum. Semua orang di Istana Samping membencinya; tetapi setelah mengenalnya, ia tidak tampak seburuk yang dikatakan rumornya.

Orang-orang itu yang mengatakan kalau ia tampak seperti sumber malapetaka, jelas adalah orang-orang yang tidak tahu tempatnya.

Langit menganugerahkan wajah yang sangat cantik pada Su Xi-er, pastinya sebuah pedang bermata dua.

"Apa yang sedang kau pikirkan?" Su Xi-er melirik Hong Li dan bertanya tanpa tergesa.

"Kau terlihat sangat cantik; terutama ketika kau tersenyum. Matamu sepertinya mampu berbicara dan menarik pandangan semua orang kepadamu." Hong Li bicara dari hatinya, matanya dipenuhi ketulusan.

"Penampilanmu yang sekarang menarik banyak orang," Su Xi-er menanggapi acuh tak acuh.

Saat mata seseorang tulus, mereka akan menarik orang. Paling tidak, tak ada apa-apa lagi yang bercampur di matanya.

"Kenapa aku menarik orang-orang ..." Hong Li merasa sedikit malu karena ini adalah pertama kalinya ia dipuji oleh seseorang.

"Apakah ada kabar tentang pergerakan Dayang Senior Zhao?" Su Xi-er mengubah eskpresi senyuman lembutnya menjadi ekspresi dingin, menyamakan nada suaranya hingga sesuai, menjadi nada suara yang serius.

Hong Li pun jadi sungguh-sungguh. "Sepertinya terjadi sesuatu semalam. Dayang Senior Zhao tergesa-gesa, tetapi aku tidak tahu kemana ia pergi. Semua dayang di Istana Samping harus tetap berada di dalam kamar mereka."

Su Xi-er mengangguk kecil. Pasti disebabkan Liu Ye-er melarikan diri dan sangat mengagetkan Dayang Senior Zhao.

Apa sebenarnya hubungan di antara kedua orang ini? Mengapa Liu Ye-er menyebabkan Dayang Senior Zhao segugup itu?

Consort of A Thousand Faces 1 [Terjemahan Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang