Chapter 132 : Pandai Bicara

368 56 0
                                    

Tidak lama setelah pengawal pertama pergi, pintu kamarnya terbuka dan memunculkan pengawal lainnya yang langsung membungkuk.

"Memberi hormat pada Pangeran Hao."

Su Xi-er masih terheran akan waktu datangnya pesan dari Yun Ruo Feng. Walau racun dari bisa ular krait sudah dikeluarkan, tetap dibutuhkan beberapa hari bagi tubuh untuk bisa pulih. Bukan hanya itu saja, Yun Ruo Feng mengundang Pei Qian Hao ke Istana Kekaisaran baru beberapa hari yang lalu. Kini, ia mengundangnya lagi ke Kediaman Pangeran Yun.

Apa yang sebenarnya diincar Yun Ruo Feng? Adat Nan Zhao mendiktekan kalau seorang tuan rumah harus menghibur tamu mereka dengan anggur premium Nan Zhao yang terkenal, mengajak mereka bersulang tidak boleh kurang dari tiga kali. Bagi seseorang dengan status seperti Pei Qian Hao, yang datang ke Nan Zhao untuk pertama kalinya, paling sedikit ada lima kali sulangan dalam kunjungan sebelumnya ke istana.

Dan lagi, meski kesehatannya buruk, sekali lagi, Yun Ruo Feng mengundang Pei Qian Hao datang tepat sebelum perjamuan kerajaannya. Mana mungkin tidak ada minum-minum dalam suatu perjamuan? Terlebih lagi, Nan Zhao terkenal dengan anggur buah dan anggur bunganya, begitu pula dengan kebanyakan warganya yang bertoleransi alkohol tinggi. Setelah melihat seberapa banyak Pei Qian Hao minum terakhir kali, aku yakin tidak mungkin kalau hanya ada sedikit alkohol saja kali ini.

Pei Qian Hao melirik Su Xi-er dan setelahnya berujar, "Ganti bajumu dan temani Pangeran ini ke Kediaman Pangeran Yun."

Ini membuatnya jelas kalau ia setuju untuk pergi ke Kediaman Pangeran Yun.

"Pangeran Hao, hamba tidak bisa pergi," Su Xi-er langsung menolaknya. Kenapa aku harus pergi ke Kediaman Pangeran Yun?

Pei Qian Hao terkekeh. "Kau adalah dayang Pangeran ini, tetapi kau berani menentang perintah Pangeran ini?" Walaupun ia mengajukan pertanyaan, nada suaranya tidak mengizinkan adanya argumen.

"Hamba lelah setelah berjalan-jalan hari ini. Pangeran Hao, mohon minum sedikit saja anggurnya saat Anda berada di Kediaman Pangeran Yun. Hamba akan berada di dapur belakang." Nada bicara Su Xi-er hormat, tetapi kata-katanya jelas tidak.

Tanpa izin Pei Qian Hao, ia pun berlalu.

Pei Qian Hao tidak menghentikannya maupun mengatakan apa-apa; ia hanya menyaksikannya pergi.

Pengawal tersebut risau. Ia tidak berani mengangkat kepalanya untuk melihat ke arah Pei Qian Hao, dan hanya merasa ada aura dingin. Setelah sekian lama, akhirnya ia mendengar Pangeran Hao berbicara.

"Pergi ke dapur belakang dan beritahukan pada Su Xi-er kalau Pangeran ini akan berada di kereta kuda di luar rumah pos. Jika ia tidak keluar, pemerah pipi berkualitas tinggi akan dikirimkan padanya."

Si pengawal terus memandangi pintu depan rumah posnya, tidak tahu jenis pemerah pipi macam apa yang akan dihadiahkan. Kalau Su Xi-er tidak datang, bukan hanya ia tidak akan dihukum, ia akan diberikan hadiah! Logika macam apa itu?!

Pei Qian Hao jelas sekali tidak senang. "Masih belum pergi juga?"

Si pengawal merasakan tekanan itu dan gemetaran sewaktu ia cepat-cepat pergi, mempercepat langkahnya saat ia berlalu.

***

Su Xi-er sudah berada di dapur belakang. Tadinya, kukira Pei Qian Hao akan menghentikanku dan memaksaku untuk pergi, tak peduli seberapa keras aku menolaknya. Namun, ia mengizinkanku untuk kabur.

Kemarin, Yun Ruo Feng datang ke rumah pos saat Pei Qian Hao tidak berada di sini. Hari ini, ia mengundang Pei Qian Hao ke Kediaman Pangeran Hao. Tubuh Yun Ruo Feng semestinya masih belum sembuh secepat ini akibat bisa ularnya.

Consort of A Thousand Faces 1 [Terjemahan Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang