Chapter 147 : Ning Lian Chen

376 56 8
                                    

Ning An Lian menatap Piao Xu di tengah amukannya, melihat kening orang itu yang berdarah dan dengan kasar memakinya, "Kau ini tolol, ya? Memangnya kau tidak tahu caranya menghindar? Putri ini melemparkannya padamu, dan kau menerimanya begitu saja?"

"Putri Pertama, mohon redakan amarah Anda. Pelayan ini bersedia menanggungnya." Piao Xu mengabaikan rasa sakit di keningnya, maju ke depan untuk membujuk Ning An Lian.

"Seseorang, panggil tabib kekaisaran." Ning An Lian berujar cukup keras untuk didengar dari luar pintu.

Satu kasim menerima perintah tersebut dan langsung menuju ke Institut Tabib Kekaisaran, jantungnya berdebar kencang. Aku tidak tahu apa yang terjadi, tetapi Putri Pertama jadi berang setelah kembali ke istana peristirahatan. Ia menghancurkan semua benda yang ada di dalam ruangan, tidak peduli seberapa mahalnya itu. Kasihan sekali Kepala Dayang Piao Xu. Hah, memang sulit melayani Putri Pertama.

Ning An Lian duduk di kursi terdepan di aula utama dan melihat ke arah kening Piao Xu yang berdarah. Darah mengalir menuruni pipinya, dengan beberapa menetes ke lantainya sebelum Piao Xu buru-buru mencoba mengelap mereka.

Memandangi noda darah di atas lantai tersebut, Ning An Lian mengerutkan alisnya. Piao Xu segera mulai memohon ampun, "Putri Pertama, hamba tidak sengaja melakukannya. Hamba akan mengelap lantainya sampai berkilau bersih."

Mengabaikan Piao Xu dengan gerakan tangannya, Ning An Lian berkata, "Putri ini tidak akan menghukummu. Lain kali, jauh-jauh saat Putri ini sedang marah, jangan sampai kau terkena imbasnya." Ning An Lian tahu dengan jelas kalau ia tidak mampu mengendalikan temperamennya kapan pun ia mengamuk.

Yang lebih buruknya, orang yang paling dihargainyalah yang telah melukai perasaannya kali ini. Sudah berapa kali aku keguguran demi Yun Ruo Feng? Dulunya karena Ning Ru Lan, aku tidak punya pilihan selain menggugurkan kandunganku.

Dengan kematian Ning Ru Lan, aku mengharapkan anak keempatku akan terlahir dengan selamat. Tetapi, siapa yang tahu kalau takdir akan mempermainkanku lagi?

Di hari kematian Ning Ru Lan, perutnya mulai kesakitan di dalam sel penjara, dan pendarahannya tidak mau berhenti. Setelah diperiksa oleh tabib kekaisaran, diagnosisnya lebih menghancurkan hatinya.

Dalam kehidupan ini, aku mungkin tidak akan pernah menjadi seorang ibu lagi.

Wajah Ning An Lian terpilin. Ia mengangkat tangannya dan mengelus perutnya. Kalau bukan karena Ning Ru Lan, aku tidak perlu menggugurkan kandungan, dan sudah punya banyak anak sekarang.

Kenapa Langit memperlakukanku begini! Kenapa aku tidak bisa mempunyai kehidupan yang baik bahkan dengan kematian Ning Ru Lan! Mengapa Yun Ruo Feng memperlakukanku seperti ini!

Dengan membuatku tetap berada di luar pintu masuk Kediaman Pangeran Yun, apakah ia bahkan memikirkan soal perasaanku barang secuil pun!

Melihat roman muka Ning An Lian yang patah hati, Piao Xu merasakan tarikan di hatinya. Ia pun hanya bisa menghiburnya. "Putri Pertama, barangkali, Pangeran Yun benar-benar sibuk. Tenanglah dulu, dan jangan terlalu marah. Pangeran Yun memperlakukan Anda dengan sangat baik hingga tidak akan adil untuk mengabaikan semua yang telah dilakukannya untuk Anda hanya karena Anda tidak bisa menemuinya hari ini."

Ning An Lian merenung dalam-dalam. Walaupun apa yang dikatakan Piao Xu masuk akal, ia masih mengizinkan Ning Ru Lan untuk menemuinya kapan saja dulu ketika ia masih berpura-pura kalau ia menyukai Ning Ru Lan. Apakah ia sungguh belum melupakan Ning Ru Lan, ataukah ia juga berpura-pura menyukaiku?

Tidak mungkin! Ia pasti mencintaiku. Kalau tidak, kenapa ia tidur denganku? Ia selalu begitu lembut dan takut membuatku kesakitan kapan pun kami melakukannya.

Consort of A Thousand Faces 1 [Terjemahan Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang