Chapter 194 : Kapan Ia Diundang

359 53 0
                                    

"Kau ...." Ning An Lian marah sampai kehabisan kata-kata. Tangannya gemetaran sewaktu ia menunjuk Su Xi-er, tetapi, ia tidak sanggup membuat dirinya mengucapkan apa pun.

Wei Mo Hai kebetulan masuk ke dalam kamar tepat di saat ini, menarik tatapan semua orang. Menyadari atmosfernya yang aneh, ia menginformasikan dengan khidmat, "Putri Pertama, sudah larut. Pangeran Yun mendesak kita agar pergi ke perjamuan dan segera duduk."

Ning An Lian hanya bisa mengangguk saat ia mendengar ini. "Mengerti. Putri ini akan pergi sekarang."

Sebelum ia pergi, Ning An Lian memberikan Su Xi-er tatapan kejam, sepenuhnya memperlihatkan kebencian di matanya.

Aku tidak akan melepaskan Su Xi-er!

Ia melirik Piao Xu penuh makna saat ia berjalan melewatinya dan berbisik, "Kau harus menjaga Nona Xi-er untuk Putri ini."

Piao Xu mengangguk. "Baik, pelayan ini mematuhi perintah."

Setelah mendengarkan konfirmasinya, Ning An Lian merapikan dirinya dan meninggalkan istana peristirahatan tersebut.

Hanya Su Xi-er dan Piao Xu yang tersisa di dalam istana peristirahatan itu.

Di mata Su Xi-er, Piao Xu bahkan tidak pantas untuk diperhatikan. Duduk di atas tempat duduk bersulam, ia mulai melihat sekeliling istana peristirahatan Putri Pertama Kekaisaran, tempat dimana ia tinggal sebelumnya.

Namun, meskipun ia familier dengan ruangan itu sendiri, semua dekorasinya sudah berubah. Semuanya, dari bunga di dalam ruangan, lemari pakaiannya, dan bahkan benda-benda kecil seperti cangkir dan gordennya, sudah berubah.

Sepertinya, Ning An Lian sudah mengganti semuanya.

Piao Xu berdiri di satu sisi dan menatap Su Xi-er dengan saksama. Kesannya adalah bahwa orang itu hanya penasaran, tidak pernah melihat istana peristirahatan seorang Putri sebelumnya.

Ia pun tidak tahan untuk bertanya, "Nona Xi-er, apakah kau sedang berpikir kalau istana peristirahatan Putri ini sangat bagus dan indah?"

Su Xi-er mengangguk dengan senyuman di matanya. "Tentu saja, istana peristirahatan dari seorang Putri kerajaan harus agung, cantik, dan berkilauan."

"Benar, Putri adalah Putri Pertama Kekaisaran yang tinggi dan agung, yang tinggal di tempat terbaik. Nona Xi-er, kau sangat beruntung bisa melihatnya hari ini. Karena kau tidak akan punya kesempatan untuk tinggal di istana seperti ini seumur hidupmu, kau harus menikmati kesempatan ini dan menikmatinya sebentar."

Su Xi-er mendengus dalam hati. Apakah ia sedang mencoba memamerkan betapa mulianya Ning An Lian?

Mempertimbangkan hal ini, Su Xi-er bangkit berdiri dan mulai melihat-lihat sekitar lagi. "Istana peristirahatannya cantik, tetapi bukan yang paling indah yang pernah kulihat. Semua benda vulgar di dalam kamar ini membuat kecantikan Putri Pertama hanya sedalam kulitnya saja. Semua orang mengetahui kalau seseorang memerlukan hati yang cantik, ditambah dengan penampilan mereka. Kemampuan orang yang benar-benar cantik, bahkan membuat hal duniawi tampak gemilang; itu bukanlah sesuatu yang bisa ditiru dengan memiliki setumpuk benda material."

Piao Xu kaget. Mana mungkin ia tidak memahami apa maksud Su Xi-er? Berani sekali ia mengatakan hal semacam itu tentang Putri Pertama Kekaisaran!

Piao Xu tidak menyerah dan menentang. "Itu tidak benar. Kau pasti merasa iri karena semua yang ada di istana peristirahatan Putri ini mahal, kan?"

Su Xi-er mencibir. "Kenapa aku harus merasa iri pada benda-benda vulgar yang bukan milikku? Bukankah itu menambah kecemasanku? Selain itu, ada banyak barang di istana peristirahatan Putri Pertama ini yang bisa dengan mudah ditemukan di Istana Kecantikan."

Piao Xu tidak tahu apa maksudnya. Tetapi, bagaimana bisa Su Xi-er dengan mudahnya melihat benda-benda itu di Kediaman Pangeran Hao? Ia hanya seorang dayang!

Su Xi-er tidak memberinya kesempatan untuk berpikir dan langsung berkata, "Bukankah aku benar? Semua benda ini mungkin tampak mahal di mata Putri Pertama Kekaisaran, tetapi mereka bukan apa-apa di Bei Min."

Su Xi-er melihat ekspresi terkejut Piao Xu di wajahnya dan membuka mulutnya lagi. "Kau adalah dayang pribadi Putri Pertama, tetapi pernahkah ia menghadiahkan apa pun kepadamu?"

Dengan santainya, ia mengambil sebuah vas porselen berwarna biru dan putih, memegangnya di depan Piao Xu. "Lihat, benda seperti ini berharga, tetapi, pernahkah Putri Pertama memberikan satu untukmu? Bukankah seharusnya ia punya banyak karena statusnya?"

"Aku ...." Piao Xu tidak tahu harus berkata apa.

Memang benar kalau aku tidak memiliki sebuah vas porselen biru dan putih ini, tetapi karena Nan Zhao bukanlah suatu kerajaan yang terkenal akan porselennya, hanya ada beberapa vas seperti ini di seluruh kerajaan. Mana mungkin Putri menganugerahkan satu padaku?

Putri menghadiahiku dengan benda-benda seperti perak dan tusuk rambut sebelumnya, tetapi kebanyakan dari mereka adalah benda yang tidak diinginkan atau tidak disukainya. Seperti yang dikatakan Su Xi-er, ia tidak pernah menghadiahkanku apa pun yang mahal.

Tetapi, apakah sungguh benar kalau Su Xi-er menerima hadiah semacam itu? Piao Xu pun tidak tahan untuk bertanya-tanya.

Entah apakah itu benar atau tidak, itu adalah sesuatu yang tak bisa ia tahan, hanya bisa merasa iri. Selain itu, ia jelas melihat kalau Pangeran Hao memanjakan Su Xi-er dari perjamuan sebelumnya di Kediaman Pangeran Yun.

Biarpun ia ragu, Piao Xu tetap menyingkirkan ekspresi irinya. "Apa kau berbohong padaku? Aku tidak percaya kalau Pangeran Hao cukup bermurah hati untuk memberikan sesuatu seperti itu pada seorang dayang rendahan seperti dirimu. Jangan mencoba menabur perselisihan di antara kami."

Su Xi-er tersenyum. Ia tahu kalau Piao Xu sudah punya keraguan. "Apakah aku punya atau tidak, hanya aku yang tahu, dan kau harus mencaritahunya."

Setelah itu, ia berhenti bicara. Namun, wajah Piao Xu berubah gelap karena amarah.

Semua orang mengatakan bahwa orang yang paling memahami dirimu bukanlah teman terdekatmu, melainkan musuh terburukmu. Aku yang lebih tahu dari siapa pun, jenis orang macam apakah Ning An Lian. Mana mungkin ia memperlakukan seorang dayang istana seperti Piao Xu dengan baik?

Piao Xu bahkan tidak menyadari kalau ia sudah kalah sementara mencoba memamerkan seberapa terhormat dan tak terkalahkannya Putri Pertama Kekaisaran.

Bahkan, selagi Piao Xu marah sampai mau mati gara-gara Su Xi-er, Ning An Lian juga melakukannya dengan buruk.

Ia terus-terusan terpikirkan soal Su Xi-er yang ada di dalam istana peristirahatan, langsung menyerang Wei Mo Hai. "Komandan Wei, Pangeran Yun pergi ke kuil bersama Yang Mulia pagi ini. Bagaimana bisa ia punya waktu untuk mengundang Su Xi-er?"

Wei Mo Hai melambatkan langkah kakinya, tetapi masih menghindari pertanyaan tersebut. "Putri Pertana, lebih baik jika Anda melupakan soal ini. Cukup berpura-pura kalau Anda menari di perjamuan kerajaan."

Ning An Lian gusar dan menghadang jalan Wei Mo Hai. "Kapan ia diundang?"

Wei Mo Hai tidak menjawab. Saat Ning An Lian melihat ini, ia tertawa ironis. "Hmph, ia pergi sendirian ke rumah pos dan diam-diam mengundangnya? Aku tidak percaya kalau ia akan melakukan ini."

"Putri, masalah ini sudah berlalu. Mohon ingat bahwa Anda adalah Putri Pertama Kekaisaran Nan Zhao yang baru saja menyelesaikan tarian Anda." Wei Mo Hai memperingatkannya dengan serius, memancarkan aura yang khidmat.

Sayangnya baginya, Ning An Lian tidak pernah takut pada siapa pun di dalam hidup ini selain pada Yun Ruo Feng, orang yang dicintainya.

"Apa, karena orang itu terkait, aku bahkan tidak punya hak untuk bertanya?"

Keteguhan Wei Mo Hai yang menolak mengatakan apa-apa membuat Ning An Lian menghentakkan kakinya marah, melupakan kalau pergelangan kakinya cedera. Tiba-tiba saja, rasa sakit menusuk kakinya. Berdiri saja sudah sangat sakit, apalagi berjalan.

Wei Mo Hai langsung bertanya, "Putri Pertama, ada apa?"

Consort of A Thousand Faces 1 [Terjemahan Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang