Chapter 41 : Ketahuan

447 72 2
                                    

Tubuh Dayang Senior Li gemetaran saat kakinya jadi lemas. Pangeran Hao tidak pernah datang ke Biro Layanan Binatu, jadi kenapa ia kemari malam ini? Jangan bilang kalau ....

Ia melihat ke arah anak kecil yang berdiri di sebelahnya. Ia benar-benar adalah Kaisar yang sedang berkuasa. Jika memang benar begitu, setiap kata yang kuucapkan adalah pelanggaran terhadap penguasa. Bahkan nyawaku saja tidak akan cukup.

Namun, Situ Lin pun tidak dalam keadaan yang lebih baik daripada Dayang Senior Li. Ia agung, tetapi di saat bersamaan, segan pada Pangeran Hao.

Ibu kandungnya meninggal di hari ia melahirkannya. Setelahnya, ia mengikuti ibu pengasuhnya bersama-sama ke istana seorang Noble Lady. Kemudian, Noble Lady itu juga meninggal, hasilnya, ia dibesarkan oleh Ibu Suri yang sekarang.

(T/N: Noble Lady adalah salah satu peringkat selir kekaisaran. Peringkat Noble Lady ini lebih tinggi dari Lady of Talent, yang mana merupakan peringkat ibu kandung Situ Lin.)

Karena Ibu Suri dan Pangeran Hao adalah saudara, jumlah pertemuannya dengan Pangeran Hao tentu saja meningkat. Di hadapan orang dan di balik pintu, ia harus memanggil Pangeran Hao dengan sebutan 'Paman Kekaisaran', walaupun marga Pangeran Hao adalah Pei.

Situ Lin jadi gugup. Kalau aku ketahuan, apakah Pangeran Hao akan menghukumku?

Wajah manisnya dipenuhi kepanikan saat terpikirkan akan ketahuan. Ketika ia ingin mengambil inisiatif untuk mengakui kesalahannya, ia melihat Dayang Senior Li berlutut dengan bunyi celepuk dan bersimpuh di tanah, seluruh tubuhnya gemetaran.

"Hamba memberi hormat pada Pangeran Hao!"

Situ Lin menundukkan kepalanya dan tak lagi berbicara. Langsung saja setelah itu, ia melihat sepatu hitam bersulam awan hitam milik Pangeran Hao, muncul dalam pandangannya.

Ia mengangkat tangan besarnya dan mengelus bagian atas kepala kecil Situ Lin. Perkataannya yang dipenuhi aura bermartabat pun memasuki telinganya.

"Aku tidak mengatakan apa pun saat Anda menyelinap keluar dari istana peristirahatanmu dulu. Akan tetapi, kali ini, Anda menciptakan gangguan di Biro Layanan Binatu. Menurut Anda, bagaimana aku harus menghukum Anda?"

Suara lembut Situ Lin terdengar lagi, "Paman Kekaisaran, maafkan aku. Aku bersalah. Tidak semestinya aku menyelinap keluar, dan tidak seharusnya aku datang ke Biro Layanan Binatu. Paman Kekaisaran, kau pukuli saja aku."

Tersembunyi di hutan, Su Xi-er merasakan kesakitan di hatinya saat ia melihat adegan ini. Apakah adik kekaisaranku, Ning Lian Chen, seperti Kaisar kecil Bei Min ini? Dikendalikan oleh orang lain, tidak punya kebebasan sama sekali, dan dihukum dengan pukulan hanya karena kesalahan kecil?

Lian Chen hanya sedikit lebih tua daripada Kaisar kecil ini. Ia pasti merasa marah akan kepedihan seperti ini di hatinya. Ia menjalani kehidupan dengan penderitaan dan kesakitan seperti ini, tetapi tidak ada seorang pun yang ada di sisinya untuk menolongnya.

Rasa sakit di hatinya meningkat saat memikirkan ini. Ketika ia melihat mata tenang dan tak beriak milik Pei Qian Hao, ekspresi di matanya mulai berubah dingin selagi tanpa sadar ia mengepalkan tangannya.

Pei Qian Hao melambaikan tangannya dan menginstruksikan Wu Ling, "Cambuk."

Wu Ling kaget, ekspresinya menunjukkan kalau ia tidak sampai hati melakukannya. Ia hanyalah seorang anak kecil. Tidak peduli apakah ia dipukuli dulunya, ia baru berusia sepuluh tahun. Jika Pangeran Hao masih terus memukulinya, bukankah itu tidak terlalu baik?

"Cambuk." Nada suaranya jadi lebih dingin lagi. Wu Ling hanya bisa mengeluarkan cambuknya dan memberikannya pada Pangeran Hao.

Situ Lin memejamkan matanya dan berlutut dengan sendirinya. "Aku bersalah, Paman Kekaisaran. Silakan saja pukuli aku. Aku bersedia menerima hukumannya."

Consort of A Thousand Faces 1 [Terjemahan Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang