Chapter 192 : Ning An Lian Marah Besar

375 48 1
                                    

Di dalam istana peristirahatan Putri Pertama Kekaisaran.

Ning An Lian berjalan mondar-mandir dengan gelisah di dalam kamarnya, ingin keluar, tetapi dihadang oleh pengawal kekaisaran yang berjaga di luar sana. Kapan pun ia mencobanya, mereka akan memberitahukan padanya bahwa mereka bertindak di bawah perintah Pangeran Yun.

Tiba-tiba saja, suara dari instrumen bambu sutra dapat terdengar dari luar sana.

Ning An Lian terkejut mendengarkan suara yang familier begini. Ini adalah lagu yang selalu dimainkan selama tarian perjamuan kerajaan! Bagaimana mungkin aku salah mengenalinya?

Mungkinkah tariannya sudah dimulai? Tetapi Putri ini tidak ada di sana, jadi siapa yang sedang menari?

Ning An Lian terkejut akan realisasi ini, dan segera memanggil Piao Xu. "Piao Xu, pergi dan cari tahu siapa yang sedang menari sekarang ini sedangkan Putri ini saja bahkan tidak berada di sana."

Ning An Lian mencengkeram erat sehelai saputangan dengan kilat membekukan di matanya.

Saat Piao Xu melihat ini, ia tidak berani bersikap lamban, dan langsung bertindak. "Baik, pelayan ini akan pergi sekarang."

Namun, Piao Xu juga dihadang oleh seorang pengawal ketika ia mencoba pergi keluar. "Nona Piao Xu, kau juga tidak boleh keluar sekarang!"

Saat Piao Xu mendengar kata-kata setegas itu, ia pun tidak tahan untuk mencaci-maki, "Apa? Jadi, aku juga tidak boleh keluar? Siapa yang memberimu nyali sebesar ini? Aku punya titah lisan dari Putri Pertama. Mungkinkah kau mau membantahnya?"

Kata-kata Piao Xu biasanya cukup untuk menciptakan kengerian pada dayang-dayang di istana kekaisaran, tetapi mereka tidak ada pengaruhnya pada pengawal ini.

Tanpa menurunkan tangannya dan sementara mempertahankan sikap tak berperasaannya, ia menanggapi dengan suara sopan, "Nona Piao Xu, silakan kembali. Kami tidak akan membiarkanmu keluar sampai waktunya tiba."

"Kau ...."

Piao Xu marah besar, tetapi ia tidak berani menyentuh orang-orang yang ada di bawah perintah Pangeran Yun. Tetapi, apakah Pangeran Yun sungguh akan menahan Putri Pertama? Siapa yang dimintanya untuk menari? Bukankah itu akan memalukan saat penguasa dari kerajaan lain melihat bahwa orang lain yang menari, menggantikan Putri Pertama?

Tetapi, tidak peduli seberapa tak berdaya dan marahnya Piao Xu, ia hanya bisa kembali ke dalam kamar.

Ning An Lian mendengar seluruh pertengkaran itu, dan tidak kaget saat Piao Xu kembali ke dalam kamar beberapa saat setelahnya. Sepertinya, tidak ada seorang pun yang bisa keluar.

Piao Xu merasa bersalah dan berlutut di hadapan Ning An Lian. "Putri Pertama, pelayan ini tidak berguna dan tidak bisa keluar."

Dada Ning An Lian dipenuhi dengan amarah yang membara, tetapi ia tahu kalau ini bukan karena Piao Xu yang tidak berguna. Ada terlalu banyak orang di luar sana. Jangankan Piao Xu, bahkan aku saja tidak bisa keluar.

Mengetahui bahwa marah soal ini tidak akan membantunya, Ning An Lian melambaikan tangannya sewaktu ia berusaha keras untuk menenangkan diri. "Lupakan saja."

Suara dari instrumen bambu sutranya meningkat sebelum musiknya melambat, berangsur menghilang sama sekali.

Ning An Lian tahu kalau lagu dan tariannya akan segera berakhir. Tetapi, siapakah yang menggantikanku? Ada banyak penari berbakat di dunia ini, tetapi tidak banyak yang bisa menari dengan begitu indahnya.

Aku belum melakukan upaya apa-apa dalam latihanku agar bisa bersaing dengan Ning Ru Lan. Tadinya, aku mau mengejutkan dunia dengan tarianku, dan membuat semua orang tahu bahwa aku lebih baik dari Ning Ru Lan.

Consort of A Thousand Faces 1 [Terjemahan Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang