Chapter 171 : Harapan yang Pupus

331 54 4
                                    

Yun Ruo Feng tersenyum sendiri akan pemikiran ini. Mana mungkin baginya menjadi seperti Née Li? Seseorang seangkuh Ning Rung Lan sudah pasti akan dipenuhi kebencian terhadapku. Ia pasti akan menggunakan segala kemampuannya untuk memastikan kalau kehidupanku menjadi neraka hidup.

Selain itu, ia sudah mati. Aku tidak percaya takhayul, dan yang sudah mati harus tetap mati. Mana mungkin baginya untuk hidup lagi?

Su Xi-er segera melihatnya, tetapi sengaja mengabaikannya sewaktu ia menolehkan kepalanya ke arah dapur belakang untuk mempersiapkan seteko teh untuk Pei Qian Hao.

Namun, sebelum ia bisa melaju jauh, suara Yun Ruo Feng terdengar dari belakangnya. "Memutar tumitmu di saat kau melihat Pangeran ini; apanya tentang Pangeran ini yang membuatmu takut?"

Yun Ruo Feng sudah berdiri di belakang Su Xi-er, memandangi punggungnya.

Su Xi-er berbalik dan menyapa dengan hormat. "Pelayan ini memberi salam pada Pangeran Yun."

Yun Ruo Feng mengulurkan tangan, mencoba membantu Su Xi-er bangun, tetapi orang itu sudah bangun sendiri, meninggalkan tangannya tergantung canggung di tengah udara.

"Kau bukanlah dayang Pangeran ini, jadi tidak perlu begitu mengendalikan diri. Pangeran ini pernah menyebutkan ini sebelumnya." Yun Ruo Feng berseru, tatapan lembutnya jatuh pada Su Xi-er seolah ia ingin melihat jauh ke dalam pikiran batinnya.

"Pelayan ini adalah dayang Pangeran Hao, dan aku harus pergi menyeduhkan teh untuk Pangeran Hao." Su Xi-er merespon dengan cara yang lihai.

"Ilmu bela dirimu cukup bagus, mengalahkan Kepala Petugas Polisi Liu dan Janda Liu hingga jadi begitu pagi-pagi sekali. Pangeran ini tidak pernah menyangka kau akan membuat dirimu terlibat dengan—"

Sebelum ia dapat menyelesaikan kalimatnya, ia disela oleh Su Xi-er. "Haruskah aku tidak melibatkan diriku dengan masalah itu? Seorang pria yang sudah beristri, berselingkuh dengan seorang janda dan membuang istri serta putranya karena ia mendambakan uang. Seseorang seperti itu seharusnya dipukuli sampai mati. Ia berlari kembali segera setelah ia melihat bahwa Keluarga Liu sudah jatuh. Ia tidak pantas disebut seorang manusia."

Ekspresi Yun Ruo Feng tetap tidak berubah selagi ia mendengarkan kata-kata Su Xi-er, tetapi jantungnya berdebar naik turun. Membuang istri dan putranya; seharusnya dipukuli sampai mati ....

"Pangeran Yun, tidakkah menurutmu pria itu harus mati?" Su Xi-er memandanginya untuk waktu yang lama, tetapi tidak mampu mendeteksi adanya fluktuasi dalam tatapannya. Mau tak mau, aku harus mengakui bahwa kemampuan bersandiwaranya jadi semakin baik, atau barangkali, ia sama sekali tidak teringat akan apa pun.

"Biarpun begitulah kasusnya, Née Li masih menyelamatkan pria tak berperasaan itu di saat-saat kritis. Kadang kala, kau harus melihat dari kedua sisi mata koin. Kau belum mengalaminya, dan tidak akan mengerti."

Su Xi-er mencibir pada diri sendiri. Aku belum pernah mengalaminya, dan tidak akan mengerti? Konyol sekali. Pemahamanku bahkan jauh lebih mendalam daripada Née Li!

"Pangeran Yun, Anda berbicara seakan-akan Anda pernah mengalami masalah ini. Tetapi ini mana mungkin. Anda bukanlah seorang wanita; mana mungkin Anda dikhianati oleh seorang pria?"

Komentar santainya seperti batu besar yang menekan jantung Yun Ruo Feng, tetapi meskipun perasaan menyesakkan itu ada dalam dadanya, senyumannya tetap terpatri di wajahnya.

Merasa kalau Su Xi-er berbicara terlampau banyak dengan Pangeran Yun, si pengawal yang berdiri di samping pun mengingatkannya, "Su Xi-er, teh Pangeran Hao ...."

Consort of A Thousand Faces 1 [Terjemahan Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang