Chapter 92 : Wanita Memang Merepotkan

410 68 3
                                    

Wu Ling berdiri di luar pintu seorang diri saat kelopak matanya mendadak berkedut. Sup jamur putih polong teratai itu pasti disiapkan untuk Su Xi-er, itu, aku bisa menerimanya. Apa yang tak bisa kuterima adalah, Pangeran Hao sendiri yang membawakannya masuk. Jangan bilang padaku, kalau ia bahkan akan menyuapinya?

Bayangkan, benar-benar ada seorang wanita di dunia ini yang dapat menikmati perlakuan semacam ini. Takutnya, bahkan calon Hao Wang Fei saja tak akan mendapatkan perlakuan dengan cara seperti itu.

Semakin ia memikirkannya, semakin ia merasa segalanya tidak meyakinkan. Su Xi-er hanyalah seorang dayang dari Istana Samping. Wu Ling menggelengkan kepalanya. Hanya setelah suara dingin dari dalam kamar terdengar, barulah ia tersadar.

"Cepat pergi ke pabrik sutranya."

Wu Ling segera membungkuk dan menerima perintah. "Hamba akan berangkat sekarang." Kemudian, ia berbalik dan dengan cepat berjalan pergi.

***

Di dalam kamar, Pei Qian Hao meletakkan sup jamur putih polong teratainya di atas meja. "Kemari dan minum sendiri."

Su Xi-er mengangguk dan bersiap turun dari ranjang, tetapi ia tidak memperhitungkan kalau bajunya panjang, dan kerahnya lebar. Tak dapat dihindari, ia akan tanpa sengaja memperlihatkan bagian tubuhnya yang tak semestinya terekspos.

Setelah melihatnya, Pei Qian Hao mengerutkan alisnya dan memelankan suaranya. "Wanita memang merepotkan."

Kemudian, ia mengangkat sup jamur putih polong teratainya. "Duduk di tepi ranjang dan jangan bergerak." Ia menggunakan nada memerintah. Dengan ekspresi tidak senang, ia membawakan mangkuknya dan berjalan mendekat.

Ketika ia hendak menyerahkan mangkuknya pada Su Xi-er, ia menyadari bagian bawah mangkuknya masih panas dan menggumam lagi, "Wanita memang merepotkan."

Meskipun ia mengeluh, ia tetap segera menyendokkan satu sendok penuh sup ke mulut Su Xi-er. "Hati-hati, masih panas."

"Pangeran Hao, hamba akan minum sendiri. Aku tidak perlu disuapi oleh Anda."

"Apakah kau tahu betapa panas bagian bawah mangkuknya? Tanganmu akan mulai melepuh segera setelah kau menyentuhnya." Tepat setelah ia selesai mengatakannya, ia merasa sepertinya sudah terlalu banyak bicara.

Oleh sebab itu, setelahnya, Pei Qian Hao menggunakan sendok untuk membuka mulut Su Xi-er, memaksa menyuapinya.

Begitulah, Su Xi-er minum sesendok demi sesendok, meniupnya sebelum meminumnya.

Ketika bagian bawah mangkuknya terlihat, suara Wu Ling terdengar lagi. "Hamba telah kembali. Di antara banyak gaun di pabrik sutra, hamba hanya mengambil beberapa gaun secara acak karena aku tidak mengerti tentang busana wanita. Aku tidak tahu apakah Su Xi-er akan menyukai mereka."

Di kalimat terakhirnya, Wu Ling merasa kalau ia telah mengucapkan sesuatu yang salah! Tetapi perkataan seperti susu yang tumpah, dan tak bisa ditarik kembali.

Segera setelah pintu terbuka, baju di tangan Wu Ling diambil dan digantikan oleh satu mangkuk kosong.

"Bersihkan ini, begitu juga dengan sisa makanan di meja kamar bagian luar."

'Sisa makanan' itu tepatnya adalah produk gagal masakan Su Xi-er.

Setelah ia menyelesaikan instruksinya, Pei Qian Hao membawa bajunya dan berjalan ke arah kamar dalam. Wu Ling jadi semakin keheranan. Sandiwara apa yang tengah dimainkan Pangeran Hao?

"Untuk sementara, pakailah baju-baju ini."

Beberapa helai baju berwarna terang dilemparkan ke tangan Su Xi-er. Kilauan gaunnya tampak jelas, dan desain dekoratif pada kelimannya pun beragam. Beberapa berbentuk kelopak bunga, rerumputan, kupu-kupu, dan yang lainnya berwarna polos.

Consort of A Thousand Faces 1 [Terjemahan Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang