Chapter 165 : Interogasi

340 55 3
                                    

Su Xi-er akhirnya berbicara. Kemarahannya hanya akan semakin parah semakin lama aku tetap diam. "Pangeran Hao, hamba tidak bermaksud untuk keluar sepanjang malam. Hanya saja, hamba menemukan seorang bibi yang terlalu menyedihkan. Ia harus membesarkan anaknya seorang diri, dan tidak punya uang. Hamba tahu kalau itu akan membuat Anda tidak senang, tetapi dengan begitu mendadaknya kejadian itu, aku tidak punya pilihan."

Setelah waktu yang cukup lama, Pei Qian Hao menjawab dengan suara tenang, "Jadi?"

Su Xi-er langsung merespon, "Jadi, mohon agar Pangeran Hao tidak memasukkannya ke dalam hati."

"Ha .... Tidak memasukkannya ke dalam hati. Enteng sekali kau mengatakannya." Pei Qian Hao mendadak tertawa. Tawa dinginnya yang terdengar menyiratkan makna yang lebih dalam.

Tetapi, ia sama sekali tidak tahu betapa aneh kata-katanya terdengar.

"Ini adalah pertama kalinya Pangeran ini menunggu seseorang, terlebih demi seorang dayang kecil. Su Xi-er, sebelumnya kau bilang kau akan menunggu Pangeran ini di Penginapan Flowers Arrive. Betapa menggelikannya karena situasinya malah terbalik. Tetapi, kau, mencoba menyisihkan semuanya hanya dengan satu pernyataan, apakah kau pikir Pangeran ini gampang untuk dibodohi?"

"Pangeran Hao, hamba tidak pernah berpikir untuk membodohi Anda. Karena sudah jadi begini, Anda bisa melakukan apa pun yang Anda mau."

Pei Qian Hao menatap wajahnya yang tidak senang. Rasanya seolah ia sudah menyerah meyakinkan dirinya, memutuskan bahwa lebih merepotkan daripada layak, dan bahwa ia dapat menghukumnya sesukanya.

"Apa kau sungguh berpikir kalau Pangeran ini tidak akan berani menghukummu?"

Su Xi-er sudah sering kali mendengarkan kalimat ini hingga akhirnya ia menarik kesimpulan. Tidak peduli apa pun hukumannya, ia akan mengampuni nyawaku.

Kecuali seluruh harga dirinya sebagai seorang majikan hilang karena diriku, ia tidak akan memberikan hukuman yang benar-benar keras.

Emosi Pei Qian Hao seperti demam, tetapi melihat ekspresi kosong Su Xi-er, ia merasa seolah ia tidak punya tempat untuk melampiaskannya.

Su Xi-er merasa bahwa ia tidak melakukan hal yang salah. Janda Liu pantas mendapatkan pukulan, dan Kepala Petugas Polisi Liu pantas menerima hukuman. Née Li dan Xiao Bao menyedihkan dan harus ditolong.

Keheningan menguasai selama beberapa saat sebelum Pei Qian Hao pada akhirnya mengangkat kepalanya dan menatap Su Xi-er. Ia terkekeh pelan. "Sepertinya kau punya banyak sekali waktu luang. Bagaimana seorang janda yang berselingkuh dengan pria berkeluarga, ada hubungannya denganmu?"

Melafalkan setiap katanya dengan mantap, Su Xi-er merespon, "Hamba tidak tahan dengan penindasan semacam itu. Pangeran Hao, hamba adalah seorang wanita, dan akan merasa kasihan ketika aku melihat seorang pria menindas istri dan putranya. Pria tidak akan memahami hal semacam ini."

Respon tak terduga tersebut membuat Pei Qian Hao lengah. Memang betul, aku tidak akan ikut campur dalam urusan remeh seperti itu jika itu adalah aku. Hal semacam ini terjadi dimana-mana, dan semua orang punya jalan hidupnya masing-masing. Meskipun jika ia tidak turun tangan, mereka akan menemukan cara untuk bertahan hidup.

"Su Xi-er, ini adalah Nan Zhao, bukan Bei Min. Kau tidak boleh ikut campur dalam urusan remeh seperti ini di masa depan. Pangeran ini tidak peduli tentang rasa kasihan tidak masuk akal yang hanya kalianlah, para wanita, yang memahaminya."

"Tidak masuk akal?" Intonasi Su Xi-er naik setingkat sebelum ia melanjutkan, "Memang tidak masuk akal."

Nada bicara seperti ini sangat memancing kejengkelan Pei Qian Hao. Ia hanya berpura-pura tunduk padaku di permukaan sementara menahan keluhannya dalam hatinya.

Consort of A Thousand Faces 1 [Terjemahan Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang