Chapter 97 : Memasuki Nan Zhao

421 63 4
                                    

"Kenapa masih belum pergi juga?!" Pei Ya Ran menyalak kasar, menyebabkan para dayang di dekatnya hampir tersandung mematuhinya.

Pei Ya Ran mengalihkan tatapannya pada Bunga Ungu Harum. Aku keliru telah menyalahkan Su Xi-er. Namun, aku penasaran tentang seberapa cantiknya si wanita sipil itu. Jika ia membawanya masuk ke Istana Kecantikan .... Sudut mulut Pei Ya Ran agak melengkung, maka aku harus membunuhnya.

Dengan keputusan yang telah dibuatnya, Pei Ya Ran mengangkat kepalanya, menatap langit biru cerah. Pei Qian Hao, aku tidak peduli tentang wanita lain yang ada di Istana Kecantikan, tetapi jangan salahkan aku karena bertindak kasar apabila kau membawa seorang wanita sipil kemari.

Tetapi, Pei Ya Ran tidak tahu kalau 'wanita sipil' ini, tepatnya adalah, Su Xi-er.

***

Su Xi-er tengah duduk di dalam kereta sementara Pei Qian Hao berbaring bersandar di dinding kereta dengan mata terpejam. "Setelah kita tiba di Nan Zhao, aku akan menyuruh seseorang merebuskan obat untukmu. Apakah kau merasa lebih baik?"

Su Xi-er mengangguk. "Jauh lebih baik. Terima kasih banyak atas perhatian Anda, Pangeran Hao."

"Perhatian? Ini pertama kalinya Pangeran ini mendengar seseorang mengatakan kalau aku mencemaskan tentang orang lain. Apabila tubuhmu tidak sehat, siapa yang akan melayani Pangeran ini selama perjalanan? Pangeran ini hanya mempertimbangkannya untuk diriku sendiri."

Kereta kudanya meninggalkan provinsi kecil itu dengan cepat, bergegas mendekati perbatasan antara Bei Min dan Nan Zhao.

Tatapan mencemooh menyala di mata Pei Qian Hao. "Ada pengungsi di perbatasan. Jadi begini, cara Pangeran Yun memerintah Nan Zhao."

Hati Su Xi-er menegang dan mengikuti arah pandangannya, melihat sebaris rakyat jelata berjongkok di pinggir jalan. Tiap orang tampak pucat dan kurus sambil mengenakan pakaian compang-camping.

Sudah jelas kalau para pengungsi ini ingin pergi ke Bei Min, tetapi tidak bisa lewat dikarenakan peraturan ketat di perbatasan.

Perbatasan masih belum sampai begini ketika ia masih hidup. Kalau terus begini, musuh kuat akan masuk dari perbatasan dan menginvasi Nan Zhao. Tak peduli dengan seluruh kerja keras yang dilakukan untuk mengangkat kekuatan nasional Nan Zhao menjadi peringkat kedua di seluruh empat kerajaan, pasti akan jatuh ke tempat terakhir jika ini terus berlanjut.

Pei Qian Hao berkomentar tanpa tergesa, "Pangeran Yun hanya cocok untuk memimpin pasukan menuju peperangan. Jika soal memerintah suatu kerajaan, ia jauh lebih payah daripada seorang wanita." Si 'wanita' yang dimaksud olehnya, tak lain tak bukan adalah Ning Ru Lan.

"Pangeran Hao, dulu, Anda tidak pernah pergi ke perjamuaan kerajaan Nan Zhao, jadi mengapa Anda memutuskan untuk datang kali ini?" Su Xi-er menyuarakan keheranannya. Ia ingat, ia pernah mengirimkan sepucuk surat kepada Pei Qian Hao, tetapi ia langsung menolaknya.

"Ning Ru Lan sudah mati, dan urusan kerajaan diserahkan ke tangan kaisar muda yang tidak kompeten, serta Pangeran Yun yang bertindak sebagai Prince Regent untuk pertama kalinya. Ini merupakan masa-masa krusial Nan Zhao. Pangeran ini datang, ingin melihat bagaimana Nan Zhao telah berubah."

Su Xi-er mampu membedakan tatapan berbahaya di bola mata Pei Qian Hao. Ia memanfaatkan perjamuan kerajaan untuk mengintai Nan Zhao. Apabila ia merasa Nan Zhao lemah, apakah ia berencana untuk mengumpulkan pasukan dan menyerangnya?

"Namun, Pangeran ini lebih tertarik memeriksa apakah kebijakan Ning Ru Lan yang baru diterapkan telah dihapuskan."

Hati Su Xi-er terasa tegang lagi. Ada pengungsi di perbatasan, dan karena kebijakan baru mengancam orang-orang kaya dan berkuasa, ada sedikit kemungkinan kalau itu telah dihapuskan.

Consort of A Thousand Faces 1 [Terjemahan Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang