Chapter 175 : Mengapa Kau Membiarkannya

341 47 2
                                    

Para dayang dan kasim yang ada di sekitar menghentikan pekerjaan mereka untuk menyambut Yun Ruo Feng selagi ia lewat.

Suara nyaring dari "Memberi hormat pada Pangeran Yun" berdering di udara. Bahkan Ning An Lian, yang berada di dalam istana peristirahatannya, bisa mendengarkan suaranya dengan sangat jelas.

Ning An Lian baru saja memikirkan tentang dirinya dan anak-anak Yun Ruo Feng. Ia sudah bergembira hanya dengan pemikiran bisa mengandung lagi. Kini, saat ia mendengar kalau Pangeran Yun telah tiba, segala kerisauannya pun lenyap.

"Piao Xu ...." Ning An Lian tidak mencoba menyembunyikan kegembiraan di wajahnya; suka citanya dapat terlihat bahkan dari kedalaman matanya.

Setelah melayani Ning An Lian untuk waktu yang lama, Piao Xu sangat mengenalnya. Ia agak membungkuk sebelum menuju ke bagian luar ruangan. Menggesturkan dayang yang lain, ia menyuruh salah satu dari mereka untuk cepat-cepat membukakan pintu istana peristirahatan tersebut.

Ning An Lian tahu bahwa dirinya benar-benar mudah marah belakangan ini, dan itu tidaklah baik bagi kesehatannya. Ia akan mematuhi instruksi Tabib Kekaisaran Fang, untuk membiarkan tubuhnya pulih dengan cepat dan mengandung lagi. Ia juga sudah mendapatkan kembali ketenangannya sebagai Putri Pertama Kekaisaran sehingga Yun Ruo Feng tidak akan jengkel padanya karena ketidaksabarannya.

Suara dari "Memberi hormat pada Pangeran Yun" membuat Ning An Lian gugup. Kami begitu akrab, dan bahkan sering berjumpa, tetapi aku tetap saja gugup.

Ia ingin bangkit dari kursi bersulamnya, untuk menyambutnya, tetapi pada akhirnya, ia menahan dirinya.

Yun Ruo Feng melihat posisi Ning An Lian ketika ia memasuki ruangan tersebut, melihat bahwa dirinya sedang menghadap ke cermin seraya memeriksa penampilannya.

Yun Ruo Feng menyembunyikan emosinya dengan sangat baik. Ia benar-benar mendengarkan perkataan Tabib Kekaisaran Fang.

Dengan sudut bibirnya yang terangkat membentuk seulas senyuman, ia pun memanggil lembut, "Putri Pertama Kekaisaran.'

Mendengarnya memanggil dirinya, Ning An Lian tidak sanggup lagi duduk diam. Ia dengan cepat bangkit dan tersenyum, berjalan menghampiri sementara memasang wajah berbudi luhur. "Feng, tidak perlu sesopan itu di antara kita secara pribadi." Dengan itu, Ning An Lian pun mengulurkan tangannya berharap untuk meraih tangan Yun Ruo Feng, tetapi orang itu dengan gesit menghindarinya.

Di saat itu, senyuman di wajah Ning An Lian langsung membeku.

Menyadari situasinya, Piao Xu tahu kalau Putri Pertama Kekaisaran tidak senang dan cepat-cepat meninggalkan ruangan itu. Di saat ini, lebih baik untuk tidak menyaksikan urusan di antara Putri Pertama dan Pangeran Yun.

Biarpun Ning An Lian merasa tidak senang dalam hatinya, ia masih terus memperingatkan dirinya sendiri akan ucapan Tabib Kekaisaran Fang di setiap halnya, dan mempertahankan senyum yang terpatri di wajahnya.

Ia pun tak tahan untuk bertanya, "Feng, bagaimana kesehatanmu?"

Yun Ruo Feng memasang ekspresi tenang yang sepertinya secara langsung bertentangan dengan guncangan emosi Ning An Lian. "Jauh lebih baik. Tidak ada yang serius."

Baru saat itulah Yun Ruo Feng menatap wajah Ning An Lian dan agak mengernyit. "Ketika Pangeran ini sedang dalam perjalanan kemari, aku dengar bahwa kau terlibat argumen sengit dengan Yang Mulia. Apa yang terjadi?"

Mendengarkan pertanyaan ini, ekspresi Ning An Lian berubah jadi lebih pahit. Siapa yang mengira ketika kami bertemu, bukannya berbagi tentang hari-hari kami atau pun bertukar kata-kata penuh perhatian, dan saling menyayangi satu sama lainnya, tetapi ia malah membahas masalah dengan memanggilku secara dingin dan bahkan menegurku.

Consort of A Thousand Faces 1 [Terjemahan Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang