Chapter 64 : Mengagumi

414 67 2
                                    

Su Xi-er menilai Wu Ling saksama. Ekspresinya tidak tampak seperti tengah bercanda, tetapi sudah begini larut. Siapa orang yang akan membawa orang lain untuk menemui seseorang di tengah malam? Tentunya, Pei Qian Hao juga butuh istirahat, kan?

"Su Xi-er, kau pergi atau tidak?" tanya Wu Ling. Terasa seolah pria ini akan segera membawanya pergi menemui Pangeran Hao selama ia mengangguk.

"Pengawal Kekaisaran Wu, apakah Anda yakin Anda tidak dipukuli hingga jadi bodoh? Sekarang jam berapa? Bahkan, walaupun jika hamba tidak perlu, pangeran Anda butuh istirahat."

"Pangeran Hao masih belum tidur." Karena Pangeran Hao menginstruksikanku agar mengawasi Su Xi-er, kenapa aku tidak lebih berani dan membawanya ke sana saja? Hanya saja, aku tidak tahu akan seperti apakah reaksi Pangeran Hao. Tetapi, jika aku salah menduga, aku hanya harus menderita pukulan papan lagi.

"Hamba tidak bisa pergi. Kalau begitu, terus saja mengawasi, Pengawal Kekaisaran Wu." Lalu, Su Xi-er pun berbalik dan memasuki kamarnya.

Wu Ling memandangi pintu yang tertutup rapat itu. Apabila aku membawa Su Xi-er secara paksa pada Pangeran Hao, ia pasti akan merasa tidak senang.

Lupakan saja; kubatalkan saja urusan ini.

Kembali ke posisi sebelumnya bersandar di tembok, ia menahan kuapannya selama sisa malam itu.

Wu Ling baru pergi saat nyaris pukul lima pagi, bergegas menuju Kediaman Pangeran Hao.

***

Di halaman berumput di halaman belakang Kediaman Pangeran Hao, dinamakan berlatih panahan.

Pei Qian Hao mengangkat busurnya, matanya menyipit kala ia menjatuhkan pandangan pada sebuah target sejauh seratus meter. Ia melepaskan tiga panah sekaligus, dengan ketiganya semua tepat sasaran.

"Yang Mulia." Wu Ling berjalan ke arahnya dan membungkuk hormat.

Pei Qian Hao terus melanjutkan proses mengetuk panah dan menembakkannya sebelum ia akhirnya berbicara. "Ada apa?"

Segera setelah ia selesai bicara, ketiga panah itu sudah tertembak ke bagian tengah target secara serentak.

"Su Xi-er sudah mengetahui kalau hamba mengawasinya."

Pei Qian Hao menurunkan busurnya selagi ekspresi di matanya jadi tak terbaca. Ia hanya bertanya setelah beberapa waktu berlalu, "Berapa lama yang dibutuhkan baginya untuk mengetahuinya?"

"Di hari pertama aku mengawasinya ...."

Pei Qian Hao menatap Wu Ling, terkekeh. "Kau ketahuan tepat di hari pertama. Apakah karena kau yang tidak punya kemampuan, ataukah ia yang terlalu cakap?"

"Hamba ...."

"Baiklah, karena kau sudah ketahuan, kau tidak perlu lagi memata-matainya. Pangeran ini sudah lama menduga hal ini akan terjadi."

Wu Ling merasa sangat malu. Sudah lama menduganya? Kalau begitu, tampaknya Pangeran Hao menyuruhku mengawasinya agar aku bisa ketahuan, dengan begitu, secara tidak langsung mengingatkan Su Xi-er agar sedikit menahan diri.

"Perjamuan kerajaan Nan Zhao akan diadakan pertengahan bulan depan. Pangeran ini akan berangkat besok."

Wu Ling agak bingung. Saat Nan Zhao mengundang Pangeran Hao dulu, ia selalu menolak mereka. Kenapa ia pergi tahun ini?

Tepat saat ia merasa kebingungan, ia mendengar suara dalam dan rendah Pangeran Hao.

"Ini adalah tahun pertama Yun Ruo Feng bertindak sebagai penguasa sementara selagi si Kaisar seperti sebuah boneka. Sekarang ini adalah masa kritis untuk Nan Zhao, mana mungkin Pangeran ini tidak pergi?" bibir Pei Qian Hao melengkung dengan tampang nakal yang menghiasi matanya.

Consort of A Thousand Faces 1 [Terjemahan Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang