Chapter 4 : Keremehan Terakhir

852 109 0
                                    

Ketika salah satu dayang istana melihat kurangnya ekspresi di wajah Su Xi-er, kelembutannya membuat dayang istana itu melompat pada kesempatan untuk memprovokasinya.

"Su Xi-er, Pangeran Hao sangat menyukai saudari dekatmu. Wajahmu lebih cantik darinya. Apakah kau merasa masam di dalam hatimu?"

Sisa beberapa dayang istana lainnya langsung mengerti tujuannya dan mengolok-oloknya, "Kau merasa sangat kesal, kan dalam hatimu, benar kan? Jika saja kau tidak menanggung kesalahan untuk He Xiang Yu, kaulah yang akan menyapu jalanan istana itu. Tetapi, orang yang merebut kesempatan itu adalah He Xiang Yu. Kebetulan sekali ia bertemu dengan Pangeran Hao dan mereka berdua saling menyukai!"

Su Xi-er menggulung lengan bajunya dan tersenyum samar. "Itu adalah keberuntungannya. Dengan sialnya diriku, setidaknya, aku harus merestuinya. Mengapa aku harus merasa masam dalam hatiku?"

Ia sangat menyadari bahayanya istana kekaisaran. Kesepian saat seseorang berada di posisi yang tinggi.

Di kehidupannya yang lalu di Nan Zhao, Yun Ruo Feng dan dirinya tinggal di Tenda Diskusi Resmi selama masa-masa kerusuhan untuk mendiskusikan siasat menghadapi musuh. Pada saat itu, ada banyak orang yang memujinya.

Meski begitu, setelah kedamaian tercapai, orang-orang yang tadinya memujinya mengubah tingkah dan sikap mereka. Bahkan orang yang paling dicintainya pun tak ada bedanya, menjadi orang yang berakhir merampas hidupnya.

Saat dayang-dayang istana itu mendengarnya, mereka tertawa terbahak-bahak.

Dayang yang paling tinggi bersuara duluan, "Jika kau merasa kesal dalam hatimu, seharusnya kau ungkapkan saja secara langsung. Sudah pasti kau berharap agar kau bisa membunuh He Xiang Yu, kan? Menanggung kesalahan begitu mudahnya; apakah kau tahu siapa yang sudah kau singgung?"

Su Xi-er mendengarkan penasaran selagi ia menggosok pispot. Kesalahan apa tepatnya yang kuambil alih dari He Xiang Yu? Siapa yang kusinggung?

Tepat saat ia akhirnya sampai di bagian genting, suara tegas seorang wanita tua terdengar. Meskipun ia tidak dengan sengaja berbicara keras, suara wanita itu bergema di udara.

"He Xiang Yu bukan lagi orang dari Istana Samping. Sekarang ini, ia disukai. Ia bukanlah seseorang yang bisa dengan santainya kalian olok-olok dan mengarang kebohongan tentangnya."

Semua dayang istana langsung gemetar ketakutan. Mereka menundukkan kepala mereka satu per satu dan menjawab dengan pelan secara afirmatif.

Su Xi-er mendongakkan kepalanya dan melihat seorang wanita tinggi mengenakan pakaian dayang tua berwarna kuning gelap. Sepasang matanya tenggelam jauh ke dalam rongganya, dan tatapan matanya tajam juga dalam. Sepertinya, ia adalah Dayang Senior Yang Bertugas di Istana Samping, Dayang Senior Zhao.

Dayang Senior Zhao dengan hati-hati mengkajinya. Tak terduga, gadis ini sangat tenang. Dulu, ia penakut dan mudah kebingungan saat menghadapi masalah.

Jangan bilang kalau ia benar-benar kerasukan seperti yang dikatakan oleh Mu Tao?

"Mu Tao, kemari dan katakan. Apa perbedaan dari sikap Su Xi-er hari ini?" Dayang Senior Zhao melihat ke arah Mu Tao.

Sudut mulut Mu Tao terangkat tanpa terasa sebelum ia langsung mengubahnya menjadi ekspresi ketakutan.

"Ia sangat kurang ajar hari ini dan memandang remeh Anda, Dayang Senior. Ia bilang, sebagai orang yang bertanggung jawab di Istana Samping, posisi Anda adalah yang terendah di istana kekaisaran. Ia bahkan mengatakan bahwa Anda adalah Dayang Senior Yang Bertugas dengan kualifikasi terendah."

Su Xi-er menyaksikan dengan tenang. Mulut kecil ini benar-benar mampu mengoceh segala macam hal. Jika aku tidak memberinya sedikit pelajaran dan menunjukkan sedikit kekuatanku hari ini, ia masih akan tetap menindasku sampai mati di masa yang akan datang.

Consort of A Thousand Faces 1 [Terjemahan Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang