Chapter 154 : Sengaja Bersembunyi dari Pangeran Ini

363 53 1
                                    

Si bocah penjual bunga mulai berlari, tawanya seakan membawa suara lonceng.

Yun Ruo Feng mendengar tawa itu dan merasa bahwa itu familier sekaligus tidak. Tawa Ning Ru Lan juga sejernih lonceng perak, atau seperti suara aliran sungai.

Su Xi-er menangkap tampang mengenang di dalam mata Yun Ruo Feng. Apakah ada yang bisa diingatnya? Ia mendengus sendiri sebelum menggantungkan keranjang bunga di tangan pria itu. "Terima kasih banyak pada Pangeran Yun, tetapi pelayan ini tidak bisa menerima hadiah Anda. Silakan nikmati jalan-jalan Anda di Provinsi Bulan."

Ia pergi segera setelah berbicara, meninggalkan Yun Ruo Feng memerhatikan kepergiannya sewaktu entah mengapa, bayangan Ning Ru Lan memenuhi benaknya. Sedikit demi sedikit, ia pun jadi yakin bahwa penampilan Su Xi-er yang menyebabkan obesesinya pada Ning Ru Lan belakangan ini.

Apakah langit sedang mempermainkanku? Ning Ru Lan sudah mati, tetapi sekarang ada seorang wanita yang sangat mirip berada tepat di hadapanku. Apakah ini adalah suatu pengingat untukku?

Senyuman di sekitar mulut Yun Ruo Feng menghilang. Ketika ia melihat Su Xi-er hampir berbelok ke jalan lain, ia dengan cepat mengikuti.

Para tentara dari Kediaman Pangeran Yun yang diam-diam bersembunyi dalam kegelapan pun keheranan. Ada apa dengan Pangeran Yun? Ia bertingkah aneh. Apakah karena dayang Pangeran Hao?

Tepat saat Su Xi-er berbelok ke jalan lain, ia mendengar langkah pelan di belakangnya. Di waktu bersamaan, suara lembut Yun Ruo Feng dapat terdengar.

"Su Xi-er, mengapa Pangeran ini merasa kalau kau sengaja bersembunyi dariku?" Ia mengangkat satu tangan untuk menarik lengannya.

Tubuh Su Xi-er menghindar sebelum berbalik, ekspresinya tampak jauh. "Tentu saja aku menghindari Anda. Sebagai Prince Regent Nan Zhao, akan seperti apakah kelihatannya apabila Pangeran Yun terus mengejar seorang dayang dari Bei Min tanpa henti?"

Yun Ruo Feng tersentak sejenak ketika ia mendengar kata-kata 'mengejar tanpa henti' sebelum kembali normal.

Aku beruntung karena ini adalah sebuah gang kecil yang terpisah dari jalan utama. Kalau tidak, konsekuensinya tidak bisa dibayangkan apabila masyarakat mengetahui bahwa aku, Pangeran Yun dari Nan Zhao, mengejar dayang Pangeran Hao dari Bei Min tanpa henti. Ini pastinya akan menjadi kabar besar yang akan menyebar ke seluruh penjuru empat kerajaan.

"Bunga-bunga ini adalah hadiah dari Pangeran ini. Karena aku telah memberikan mereka untukmu, mereka milikmu sekarang. Ambillah." Yun Ruo Feng menyerahkan keranjang bunga itu pada Su Xi-er selagi ia mempertahankan senyum lembut di wajahnya.

"Apabila Pangeran Yun menghadiahkan pelayan ini sebilah belati atau sehelai sutra putih, apakah aku tetap harus menerima mereka? Hanya karena mereka dihadiahkan oleh Pangeran Yun?" Ekspresi Su Xi-er acuh tak acuh dan nada bicaranya sedingin es.

(T/N : di zaman Tiongkok kuno, belati dan sutera putih digunakan untuk bunuh diri. Saat belati atau sehelai sutra putih diberikan pada seseorang, orang yang menerimanya diharapkan untuk membunuh atau menggantung diri mereka sendiri sebagai hukuman.)

Tangan Yun Ruo Feng yang tadinya memegangi keranjang bunga membeku bersamaan dengan ekspresinya. Belati? Kain sutra putih? Apa yang dipikirkan wanita ini dalam kepalanya? Bagaimana ia bisa mengingat kedua senjata ini dari bunga-bunga ini? Aku tahu dari matanya, bahwa ia sangat tidak menyukaiku.

Tiba-tiba saja, ia jadi bingung. Mengapa ia menatapku dengan mata itu? Mungkinkah aku pernah bertemu dengan wanita ini sebelumnya?

"Kau menatap Pangeran ini dengan mata penuh kebencian. Apakah Pangeran ini pernah bertemu denganmu sebelumnya?"

Consort of A Thousand Faces 1 [Terjemahan Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang