Chapter 45 : Gatal Gatal Gatal

462 70 1
                                    

"Hong Li, ada sebuah pepatah, 'musibah datangnya dari lidah yang terlalu banyak bicara'. Jangan terlalu banyak membicarakan tentang Pangeran Hao di masa mendatang. Dimana tepatnya lokasi kau mencabuti rerumputan liar hari ini? Apakah kau masih akan mencabuti mereka besok?"

Hong Li mengangguk berulang kali, mendesah saat ia mendengar kata-kata 'mencabuti rerumputan liar'. "Ya. Masih ada sangat banyak rumputnya. Dengan tubuh segatal ini, aku tidak akan mau mengerjakan pekerjaan semacam ini meskipun aku dapat kesempatan untuk bertemu dengan ...."

Ia langsung menutup mulutnya, menggigit kembali kata-kata, 'Pangeran Hao'.

"Aku akan pergi bersamamu besok setelah selesai sarapan. Bersihkanlah dulu dirimu. Aku akan kembali ke kamarku untuk beristirahat." Su Xi-er berbelok ke kiri ruangannya.

Hong Li berdiri sendirian di kamar itu. Mengapa Su Xi-er ingin mencabuti rerumputan liar bersamaku? Ia tidak menggosok pispot hari ini. Apakah besok malam juga ia tidak perlu menggosok pispot lagi?

Akan tetapi, Hong Li tidak asal-asalan menduga, nyatanya adalah benar. Su Xi-er juga tidak perlu menggosok pispot besok karena ada sesuatu yang lebih penting untuk dilakukannya.

***

Hari berikutnya, Su Xi-er sudah bangun pukul 6.30 pagi.

Setelah menyegarkan diri, ia pergi menuju tempat untuk menyantap sarapan. Setelah ia duduk, dayang-dayang pun mulai mengalir masuk satu per satu.

Si dayang kurus yang sering berkomentar pedas tentang Su Xi-er pun mendengus, "Kau membolos semalam dan tidak menggosok pispot. Si Lian Qiao yang malanglah yang membantumu walaupun harus tetap bangun awal pagi ini. Sementara itu, ada orang tertentu yang bahkan tidak mengutarakan satu patah kata terima kasih."

Su Xi-er menatap Lian Qiao. "Terima kasih. Aku merasa tidak enak badan semalam, hasilnya kau membantuku melakukannya. Aku juga tidak bisa beristirahat hari ini dan harus bekerja."

Lian Qiao segera mengibaskan tangannya. "Tidak apa-apa. Kau merasa tidak sehat, jadi sudah seharusnya aku membantumu. Semua orang di Istana Samping ini kan bersama-sama, dan semestinya saling membantu." Di waktu bersamaan, ia membawa mangkuknya dan duduk di sebelah Su Xi-er.

Si dayang kurus mendengus. Lian Qiao adalah seorang pengecut yang mati-matian mengaitkan pada paha orang lain untuk menaiki tangga sosial sekuat tenaganya.

Su Xi-er mengangguk dan tidak berkomentar. Hanya setelah ia menyelesaikan setengah dari makanannya, barulah ia menyadari kalau Hong Li tidak datang.

Lian Qiao menyadari pandangan Su Xi-er dan menebak pikirannya, jadi ia segera memberitahunya, "Hong Li pergi membersihkan dirinya di tengah malam kemarin, dan terserang demam. Dayang Senior Liu menyuruhnya untuk tetap berada di kamarnya. Akan ada orang yang merebuskan obat untuknya."

Dulu, ketika Istana Samping masih diatur oleh Dayang Senior Zhao, kesehatan dayang istana bukanlah sebuah faktor. Bahkan ramuan obat pun ditahan dari mereka.

Kalau tidak, tak peduli seberapa baiknya hubungan diantara dayang senior yang bertugas dengan Institut Tabib Kekaisaran, ia tidak akan bisa menyembunyikan begitu banyak ramuan obat.

Beberapa dayang mulai berbisik-bisik. "Kalau Hong Li sakit, siapa yang akan menggantikannya mencabuti rumput-rumput di hutan sebelah Istana Samping?"

Segera setelah dayang yang tidak ditugaskan untuk bekerja di hutan sebelah Istana Samping mendengar itu, mata mereka bersinar. Beberapa dayang bahkan mulai merapikan pakaian mereka. Mungkin aku bisa bertemu dengan Pangeran Hao!

Walaupun Pangeran Hao mendatangi Istana Samping karena kemarahannya belum lama ini, itu dikarenakan Su Xi-er yang cari mati. Setelah ia menyinggung Pangeran Hao, dayang lainnya menganggap kenyataan bahwa Pangeran Hao tidak membawanya masuk ke dalam Istana Kecantikan setelah sekian lama sebagai pertanda Pangeran Hao mulai bosan padanya.

Consort of A Thousand Faces 1 [Terjemahan Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang