"Aku sayang Mas Pacar."
Sena memeluk album di tangannya saat mengutarakan kalimat itu.
"Meleleh dong Mas pacarnya." Ansel menopang dagu dengan sebelah tangannya, terus memandangi wajah cantik Sena hingga gadis itu terlihat salah tingkah.
"Kenapa ngeliatinnya gitu sih," protes Sena.
"Pacar kamu sebelumnya siapa?" Ansel bertanya dengan mengulas senyum di bibirnya. Entah kenapa dia begitu penasaran, dengan perjalanan cinta seorang Lasena Maura.
"Aku kasih tau juga kamu nggak akan kenal."
"Pernah dicium nggak?"
"Nggak."
"Bohong."
Sena tertawa. "Ya kalo pernah kenapa?"
Pengakuan itu membuat Ansel mencebikkan bibirnya, kemudian melengos. Raut wajahnya terlihat kesal.
Sena menarik lengan pria itu saat Ansel akan beranjak berdiri. "Semua orang kan pasti punya masalalu sama mantannya."
"Aku nggak."
"Ya terkecuali kamu." Sena melepaskan lengan Ansel yang sudah kembali duduk, baru kali ini dia menyesal punya mantan. Jika tahu akan berakhir putus mana mau dia jadian.
"Aku belum pernah punya pacar."
"Ya kan kamu nggak suka perempuan."
"Hey!" Ansel mencubit pipi Sena, saat kalimat itu meluncur tanpa beban dari bibirnya. "Siapa bilang aku nggak suka perempuan?"
"Kamu ngaku sama papi nggak suka perempuan."
"Itu karena papi kamu mencari pengawal yang seperti itu."
"Jadi maksudnya kamu normal? Tapi masa nggak ada satupun deket sama cewek."
"Sebelum kehadiran seseorang, semua perempuan di mataku terlihat sama."
"Seseorang siapa?"
"Seorang bidadari tanpa sayap di punggungnya. Lasena Maura."
Kalimat puitis itu membuat Sena sontak tertawa. "Geli banget ih, siapa yang ngajarin sih."
"Aku baca novel Tante Karina."
"Dih, cerita bucin dibaca."
"Meski tidak pernah dekat dengan wanita, sejauh ini tidak àda satupun pria yang bisa membuat aku tergoda."
Pengakuan itu membuat Sena kembali tertawa. "Kalo gitu coba cium aku."
"Emang boleh?"
"Eh?"
Lagi-lagi Sena lupa bahwa pria itu tidak bisa diajak bercanda, dia pun berubah gugup saat menggelengkan kepala.
"A, aku. Aku bercanda." Sena memaksakan dirinya untuk tertawa.
"Nggak apa-apa serius. Ayo ajarin."
"Mana ada belajar kaya gitu." Sena selalu tahu jika seorang pria yang dekat dengannya, memiliki keinginan untuk menciumnya. Tapi Ansel justru malah meminta dia untuk lebih dulu memulainya.
"Kenapa nggak bisa belajar?"
"Cukup pake naluri aja." Sena beranjak berdiri dan berniat untuk pergi, namun Ansel menarik lengan gadis itu hingga terduduk di pangkuannya.
"Ayo tes naluri." Ansel menarik tengkuk Sena hingga bibir keduanya menyatu. Namun hanya sampai di situ dan Sena yang memundurkan kepala lalu tertawa.
"Kok diem aja sih."
"Gimaanaa?" rengek Ansel yang memang tidak tahu apa-apa.
Sena mengubah posisi duduknya menghadap pria itu, menaruh kedua lengannya di leher dan mèmiringkan kepala untuk menyatukan bibir mereka.
Mungkin Ansel berpikir ciuman itu hanya sebatas saling menempelkan mulut saja, hingga gerakan kecil dari bibir Sena nyaris membuat Ansel memundurkan kepala, gadis itu segera menahannya.
Beberapa detik berikutnya Ansel mulai dapat mengimbangi gerakan-gerakan itu. Tangan kanannya menyingkap rok yang tersangkut di lutut Sena, membuatnya leluasa merapatkan tubuh mereka.
Ansel menjadi orang pertama yang menghentikan kegiatan keduanya. meski awam dalam hal ini, dia mengerti bagaimana cara mengendalikan diri.
"Kenapa?" Sena bertanya dengan tatapan sayunya yang menggoda, mengundang pria itu untuk kembali melanjutkan kegiatan sèbelumnya.
"Pada papi kamu, aku hanya meminta izin untuk mengajakmu jalan-jalan." Ansel menurunkan gadis itu dari pangkuannya, merapikan kemeja yang Sena kenakan juga rambut gadis itu yang sedikit berantakan. "Nanti aku minta izin lagi, buat nyentuh kamu."
Sena sedikit tertawa. "Kamu pikir gampang minta izin ke papi buat nyentuh aku?"
"Susahnya kenapa?" Ansel balik bertanya, dengan percaya diri pria itu mengulas senyum di bibirnya. "Kamu mau minta mahar berapa?"
***
Netizen: eeaaa aku minta pulau jawa, Bang.
Author: Contoh calon istri yang nggak tau diri.
Netizen: Tapi kalo sama Bang Ansel yang masih ori mah gua aja thor yang ngasih mahar dah.
Author: Emang nggak punya harga diri. 😒😒😒
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Bodyguard (Lengkap)
RomanceAnsel Bagaskara terpaksa harus menyelinap ke sebuah rumah besar pengusaha ternama, untuk mencari dokumen penting rahasia perusahaannya. Rencana yang sudah ia susun begitu rapi nyatanya tidak berjalan mulus seperti yang ia kira. Satu kesalahan membua...