Helene menahan Aiden yang terburu-buru dengan tangannya dan menatapnya, "Slowly, Aiden." Ia membaringkan tubuhnya dan menuntun tangan Aiden, "Touch me." Cantik. Istrinya terlihat sangat cantik. Aiden bergerak dengan lembut mendekatinya dan perlahan menunduk untuk menemukan bibir itu. Bibir yang sangat sensual, yang sejak dulu ingin ia cium. Harum tubuh Helene memabukkan dirinya, menenggelamkan kepalanya ke ceruk leher Helene dan menghirupnya. "God, you're smell so good, Len."
Helene tersenyum ditengah matanya yang terpejam karena sentuhan Aiden. Ketika pria itu kembali terburu-buru, Helene menarik wajah Aiden dan menggeleng. Mereka saling menatap dan Helene dapat melihat bahwa pria itu takut, takut jika Helene akan meninggalkannya. "I'm not going anywhere. I wanna feel you tonight, all of you, Aiden Martin."
Aiden Martin mengelus pundak telanjang istrinya dengan lembut kemudian menciumnya ketika mereka berdua mencapai puncak pada kali kedua. Keduanya terdiam dalam keheningan setelah meneriakkan nama satu sama lain sebelum beberapa saat kemudian Aiden memecah keheningan di antara mereka.
"Let's get out of here," kata Aiden dan ia mendapati wanita itu dengan kening berkerut seolah bertanya apa yang sedang ia bicarakan. "Pergi dari sini dan memulai semuanya dari awal. Aku dan kamu."
Ya, kenapa tidak? Aiden berpikir. Memulai lagi semuanya dari awal dengan Helene-istrinya. Memiliki semuanya dari awal lagi seperti bagaimana pernikahan pada umumnya. Mencintai dalam suka dan duka. Ya, Aiden menyukai idenya sendiri.
"Kenapa?"
Liam Argent-adalah alasannya, Len. Tapi tentu saja Aiden tidak bisa mengatakannya. Ia takut Helene akan mengingat semuanya dan meninggalkannya. Oh apa kamu setakut itu Aiden? Selama hidupnya Aiden Martin tidak pernah takut akan apapun terkecuali pada kenyataan bahwa Helene akan meninggalkannya. Pengecut. Batinnya mengejeknya. Tapi ia mengenal Liam Argent selama hidupnya-terlalu mengenal pria itu bahwa Liam tidak akan pernah menyerah untuk apa yang seharusnya ia miliki. Salah satu alasan dibalik ini semua.
"I just want to start over with you. After all the things we've been through, i wanna have a life with you. Not here, but somewhere when no one can't find us." Tidak. Aiden tidak yakin bahwa Liam tidak akan menemukan mereka. Tapi ia berharap, bahwa pria itu tidak akan pernah menemukan mereka.
"Tidak ada yang mengejar kita, Aiden. Why so rush?"
Liam Argent akan mengambil kamu dari aku, Len. "I know but, living in a small island with you feels like home. Don't you think?"
Aiden Martin tidak akan pernah mengatakan atau bahkan menyebutkan nama pria itu lagi. Helene adalah rumahnya sekarang. Dan Aiden berjanji kepada dirinya sendiri bahwa ia tidak akan pernah menyakiti Helene seperti yang pria itu lakukan. Setelah semua drama yang memuakkan ini, Aiden Martin menyadari satu hal. Satu hal yang mengubah cara pandangnya bahwa tidak peduli apa yang terjadi di masa lalu dan sekarang, it will always been her. Aiden Martin would choose Helene no matter what. Ia akan tetap memilih Helene tidak peduli apa yang terjadi pada masa lalu mereka berdua.
"Hmm..." Gumam Helene mengantuk dengan ujung bibirnya yang tersenyum.
"Len," panggilnya ketika ia melihat Helene yang hampir tertidur. "I love you."
Wanita itu membuka matanya setengah terpejam dan tersenyum ditengah rasa mengantuknya, "I love you too, Aiden."
"..."
Untuk pertama kalinya dalam pernikahan mereka.... apa ia sedang bermimpi mendengarkan lima kata itu? Aiden Martin hampir gila mendengarkan jawabannya tetapi ia mencoba untuk tetap tenang seolah itu adalah hal yang biasa Helene katakan padanya dalam pernikahan mereka. Ia takut, takut jika ingatan wanita itu kembali. Tetapi hal itu semakin membuatnya menggebu-gebu untuk meninggalkan tempat ini. "Bali would be nice for us to start over everything," ucapnya.
Helene menguap dan tersenyum kembali, "I'll follow you anywhere, Aiden. Kamu tidak mengantuk?"
"Oh ya?" Aiden bertanya karena ia tidak percaya. Semua jawaban Helene malam ini adalah sesuatu yang dulu ia pikir tidak akan pernah mungkin wanita itu katakan kepadanya.
"Do you wanna runaway with me?" Ia kembali memastikan bahwa Helene sadar sepenuhnya bukan karena rasa mengantuknya. Ia nyaris tidak percaya bahwa malam ini nyata atau hanya sekedar mimpi indahnya saja. But the sex was so good-dan Aiden masih bisa mengingat ketika wanita itu meneriakkan namanya berkali-kali ketika mereka melakukannya sampai mereka mencapai puncak mereka.
Helene memegang pipi Aiden. Walaupun permintaan pria itu terdengar tidak masuk akal untuknya, tetapi ia hanya mengetahui satu hal, bahwa Aiden Martin adalah suaminya dan ia yakin ia akan bahagia kemanapun pria itu membawanya, "Take me with you, Aiden. I wanna runaway, start over or whatever you called-with you."
TBC
Note : Thank you for your patience for Aiden and Helene. I appreciate that a lot. XOXO
Love by, Ann
KAMU SEDANG MEMBACA
CHOOSE YOU
RomanceKetika suatu alasan terungkap, Helene Allard harus memilih antara suaminya atau kekasihnya yang telah menghilang selama dua tahun.