Helene tidak bisa memfokuskan dirinya ketika ia sedang membacakan dongeng di kelasnya malam ini. Luka itu membuatnya teringat betapa bodohnya dirinya. Menunggu dengan waktu yang lama hanya untuk disakiti. Bermohon kepada Tuhan untuk mengembalikkan Liam kepadanya untuk kembali terluka. Dua tahun ia menanti kedatangan pria yang berlutut dihadapannya, melamarnya di depan semua orang hanya untuk menyadari luka yang Liam torehkan kepadanya.
"Miss Helene, apakah pangerannya pergi?" salah satu anak di kelasnya bertanya ketika Helene tidak melanjutkan dongengnya.
"Yes, Jessica. The prince is gone and the princess...."
"Oh stop it, Andrew! Please, Miss Helene. They deserve a happy ending..."
"Miss Helene are you okay?" Alex yang sedari tadi memperhatikan Helene mendekat dan bertanya kepadanya. Diikuti oleh teman-temannya yang turut bertanya hal serupa.
"Miss Helene..."
Helene Allard meneteskan air matanya. Akhir yang bahagia? Liam Argent memberikan akhir yang kejam untuk kisah mereka, "Class is over everybody."
Helene terkejut ketika menyadari bahwa semua anak-anak telah mendekatinya. Ia tersenyum dengan manisnya dan bertanya kepada Alex, "Hey, Alex. Ada apa ini?"
"Are you sad Miss Helene?" tanya Alex dan Jessica menambahkan, "Is the story makes you sad, Miss Helene?"
Helene kebingungan dan ia akhirnya menjawab, "Akhirnya bahagia kok, I'm in love with the story and it's make me sad knowing that the story is end."
Alex, Jesicca, dan teman-temannya menggangguk mengerti dan tersenyum. "We're all sad too, Miss Helene."
Helene tertawa dan berkata, "Alright then. It's time to go home! Yeay!!"
Jesicca dan teman-teman lainnya menurut dan mulai mengambil tas mereka, kecuali Alex. Ia masih menatap Helene dengan cemas dan memeluk wanita itu. "Jangan sedih ya, Miss Helene."
"Alex juga sangat jarang bertemu dengan Papa dan itu membuat Alex sedih," tambah Alex ketika Helene juga memeluknya.
"Alex..."
"Mama tidak selalu di rumah padahal Alex sangat merindukanya."
Helene Allard berkaca-kaca mendengar penjelasan Alex karena ia mengerti. Ia sangat paham bagaimana rasanya. "Alex mau ice cream?"
Alex menggeleng dan ia menatap Helene dengan memohon, "Alex ingin bertemu Papa. Miss Helene, antarkan Alex pada Papa."
"Alex ingin bertemu Papa?"
Alex menggangguk dan senyumnya terlihat. "Tapi jangan beritahu Mia," kata Alex kepadanya dan membuatnya bingung. Ketika Helene ingin menjawab, tiba-tiba saja Mia sudah berdiri disampingnya dan menyapanya dengan hangat, "Good evening, Miss Helene."
"Ah... Good evening, Mia."
"Kelasnya sudah selesai ya?"
Helene menangguk dan ia tidak tahu apa yang harus ia lakukan untuk membantu Alex. Alex menatapnya memohon dengan iris birunya agar Helene membantunya. "Yes, Mia. Can i talk to you?"
Mia mengerutkan alisnya untuk seperkian detik kemudian menangguk, "Of course, Miss Helene."
*
Davinna Kinsey dengan panik memencet bel rumah Aiden karena pria itu tidak menjawab teleponnya sama sekali. Ia terus menekan tombol itu sampai Margaret keluar dan bertanya dengan bingung, "Ibu Davinna, ada apa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
CHOOSE YOU
RomanceKetika suatu alasan terungkap, Helene Allard harus memilih antara suaminya atau kekasihnya yang telah menghilang selama dua tahun.