Helene Allard menyadari dua hal ketika ia membuka kedua matanya. Yang pertama ia sedang berada di dalam kamarnya. Kedua, ia menangis. Helene tidak bisa membendung tangisnya ketika ia terbangun dan hal pertama yang ia ingat adalah pria itu, pria yang menjanjikan dunia padanya hanya untuk menyakitinya. Liam Argent.
"... yes, Mr. Martin..."
"...She will be fine..."
"... Hanya shock ringan..."
Helene terus menangis sampai Aiden menyadari bahwa wanita itu sudah terbangun dan ia berhenti berbicara dengan Dokter Jared. Ia merasakan jemari Aiden mengelus pipinya dan ia kembali menangis, "Len, sayang..." panggil Aiden dengan hangat.
"Kalau begitu saya permisi and please, call me if you need something Mr. Aiden." Dokter Jared berbicara kepada Aiden dan pria itu berterimakasih. Ia kembali mengelus pipi Helene dan memanggil lembut nama istrinya, "Helene Allard, please stop crying."
"Liam masih hidup, kan? Aku melihatnya... di kantor kamu," kata Helene disela-sela tangisnya. "Tell me the truth, Aiden. He is alive, isnt he?" Helene sangat yakin jika pria itu adalah Liam Argent.
"..."
"But, why? Kenapa Liam tidak mengenal aku? Why?" Helene berdiri dari duduknya tapi ia merasakan lututnya begitu lemas untuk berdiri. "Antarkan aku kepadanya, Aiden."
"Len," ucap Aiden seraya menatap sendu wajah istrinya. "Dokter Jared mengatakan jika kamu membutuhkan istirahat--" Helene melepaskan pegangan Aiden dari tubuhnya dan memotong ucapan pria itu.
"I'm fine. Lepaskan aku, Aiden."
"Baby," panggil Aiden lagi.
Helene Allard menatap suaminya dan Aiden dapat melihat kesedihan di iris biru itu. Sangat dalam. "I swear to God, Aiden. Jika kamu berada dibalik ini semua dan kamu menyembunyikan ini semua, i swear to God kita akan bercerai saat itu juga."
Helene menjauhinya dan memaksakan dirinya untuk berjalan ke walk-in-closet mereka dan mengganti pakaiannya. "Baby, please..."
"DON'T BABY ME, AIDEN!" seru Helene bersamaan dengan tangisnya yang pecah sejadi-jadinya. "Stop it!"
"Please, listen to me..." Aiden terus memohon dan Helene tidak peduli. Ia hanya tidak bisa menghentikan tangisnya dan ia membenci dirinya sendiri. "Liam ada di dalam kantor kamu, Aiden! Demi Tuhan! Apalagi yang ingin kamu jelaskan?"
"Pria itu adalah klien aku bernama--" Aiden kembali tidak bisa melanjutkan kalimatnya karena Helene memotongnya sekali lagi. "Stop lying to me, please!" serunya.
"Aku ingin bertemu dengannya. End of discussion." Helene menghapus air matanya dan memberi ultimatum. "Kamu, Aiden Martin, akan mengantarkan aku untuk bertemu dengan Liam Argent."
"I am your husband, Len," kata Aiden dengan suara tenang menahan dirinya.
Helene tertawa mendengarnya dan ia mendekati Aiden untuk melepaskan kacamata pria itu dan membersihkannya lalu memakainnya lagi di wajah pria itu. "Tidak, Aiden. Kamu tidak pernah menjadi suami aku."
"Helene Allard, kamu mengatakan kepadaku bahwa kamu akan memulai lagi semuanya dari awal dengan aku."
"Kamu sedang bermimpi, Aiden Martin," jawab Helene. Ia mengambil tasnya dan memakai sepatunya.
"Sekarang lihat siapa yang berbohong." Helene kembali tertawa mendengar pernyataan Aiden tentangnya dan ia menarik kerah Aiden membuat pria itu menunduk dan menatapnya dengan jarak lebih dekat. "This marriage, pernikahan kita, semuanya diawali dengan kebohongan, Aiden. Bagaimana bisa kamu mengharapkan kejujuran ketika kamu memulai semua ini dengan kebohongan, Aiden Martin?"
KAMU SEDANG MEMBACA
CHOOSE YOU
RomanceKetika suatu alasan terungkap, Helene Allard harus memilih antara suaminya atau kekasihnya yang telah menghilang selama dua tahun.