BAB 38

729 94 9
                                    

Helene membiarkan Davinna duduk di ruang tamu mereka dengan tubuh yang basah dan bertanya kepada wanita itu. "Aiden tidak pernah berbicara tentang kamu. Apa kalian sangat dekat?"

Davinna yang sibuk mencari sesuatu di dalam tasnya menoleh dan menjawab, "Aku akan memarahi Aiden karena tidak pernah membicarakan aku kepada kamu, Len. Aku bisa memanggil kamu Len, kan? Dan ya, jawabannya iya. Aku dan Aiden sangat dekat."

Helene mengangguk dan mencoba mengerti dengan apa yang terjadi. Ia menyalahkan dirinya sendiri karena tidak pernah mau mengenal keluarga Aiden. "Aku akan mengambil baju bersih untuk kamu kenakan ya? Tunggu sebentar."

Ketika Helene berlalu dan meninggalkan Davinna di ruang tamu, ia melihat Aiden baru saja selesai mengganti baju di kamar mereka. Pria itu terlihat lebih segar dan menatapnya dengan hangat, "Well, I'm ready for dinner Mrs. Martin."

Aiden mengelus rambut Helene dan ia mengecup pucuk kepala istrinya kemudian menghirupnya, bau vanila. "Kamu sangat wangi padahal belum mandi."

Helene tidak tahu darimana ia akan memulai semuanya maka dari itu ia hanya diam dan menatap Aiden. "Ada apa, Len? Kenapa kamu terlihat kebingungan?"

"..."

Helene tidak menjawab dan Aiden yakin ada sesuatu yang tidak beres terjadi. Ia mengambil dagu Helene dan memastikan Helene merasa nyaman untuk menjawab pertanyaannya. "Tell me, Calla-Lily. Apa yang sedang kamu pikirkan sekarang?"

"Sepupu kamu, Davinna, ia baru saja datang dan sedang duduk di ruang tamu. Aku ke kamar untuk mengambil pakaian bersih untuknya karena pakaiannya yang basah."

"..."

Ketika Aiden tidak menjawab, Helene memeluk tubuhnya dan berbicara dengan penuh sesal. "Aku minta maaf karena tidak pernah mau mengenal keluarga kamu, Aiden. Istri macam apa aku yang tidak bisa mengenal sepupu kamu sendiri?"

"..."

"Ceritakan padaku tentang Davinna Kinsey ya, Aiden. Ceritakan kepada aku sedekat apa kalian karena aku ingin mengenal keluarga kamu."

"..."

"Aku ingin dekat dengan keluarga kamu, Aiden Martin."

"..."

"Masih belum terlambat, kan? Aku ingin memulai lagi dengan kamu," kata Helene kepada Aiden. Ia kemudian melepaskan pelukannya dan berjinjit untuk mencium bibir Aiden. "Aku akan mengambil baju untuk sepupu kamu. Apa kamu bisa kesana lebih dulu? Sepupu kamu sepertinya membutuhkan kamu."

*

"Apa yang sedang kamu lakukan disini Davinna?" Aiden tidak membuang waktunya ketika mereka bertiga tengah duduk di meja makan dengan steak yang dimasak Helene.

Davinna tertawa dan ia menatap Aiden yang sedang menutupi ketegangannya. "Oh ayolah, Aiden. Apa kamu tidak merindukan aku? It's been a long time we not meet each other. Setidaknya biarkan aku menghabiskan steak aku, Aiden."

"Aku sangat sibuk dengan istri aku malam ini. What's exactly bring you here?" Aiden bertanya dengan tegas dan ia bisa melihat Davinna memaksakan senyumannya.

"Tenanglah, Aiden. Aku juga ingin mengenal sepupu kamu. I mean, aku sangat senang kamu disini, Davinna. Aiden tidak pernah menceritakan tentang kamu dan aku penasaran seperti apa kedekatan kalian." Helene memotong steak-nya dan tersenyum kepada Davinna.

Mereka mulai memakan steak mereka dan untuk sepuluh menit selanjutnya tidak ada yang membuka suara. Aiden terlihat dingin dan Davinna yang sibuk dengan makanannya membuat Helene tidak mengerti. Tetapi ia tetap diam sebelum Davinna berbicara kepadanya dengan mulut penuh, "You know what, Len, ketika Aiden melamar kamu waktu itu, ia meminta aku untuk menjelaskan kepadanya bagaimana cara untuk melamar kamu."

CHOOSE YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang