BAB 53

112 19 2
                                    

Liam Argent memasangkan cincin dijari manis Davinna Kinsey dihadapan orang tua mereka. Mengucapkan sumpah untuk selalu ada dalam suka ataupun duka. Ketika pendeta sudah menyatakan mereka sebagai pasangan suami istri, Liam Argent memajukan tubuhnya dan mengecup bibir Davinna Kinsey. Pada akhirnya, Liam Argent menikahi sahabatnya sendiri.

Liam Argent mendapatkan apa ia inginkan. Menjadi satu-satunya pewaris dan direktur utama mengganti posisi ayahnya. Ia berhasil mendepak Silvi dan membuat Fabient mendekam di penjara atas pelecehan yang ia lakukan terhadap Davinna diikuti oleh penangkapan Silvi karena menjadi tersangka utama pembunuhan Anna Argent dan terbukti bersalah. Meski rencananya tertunda satu tahun ia akhirnya berada pada titik yang sudah sejak lama ia tunggu. Mengungkap kebenaran yang seharusnya sudah lama terungkap.

"Mereka pergi, Liam." Davinna menghampiri Liam yang sedang membuka dasinya yang membuatnya sesak. "Mereka tidak datang," lanjut Davinna. Ia menatap Liam yang berdiri tegak dengan kameja putihnya menatap matahari yang terbenam. "What are you doing?"

Liam Argent menghisap rokok yang ada disela jemarinya kemudian menarik napasnya hingga ia bisa merasakan sesak dari asap yang masuk ke dalam paru-parunya. "Look at the sunset, Vin," kata Liam kepadanya yang langsung dituruti oleh Wanita itu. "Isn't it beautiful?" tanyanya dan kembali menghisap rokoknya. "Helene loves sunset. She loves sunset a lot."

"..."

"They're all the same beautiful." Liam tersenyum dan membuang puntung rokoknya kemudian menginjaknya. Ia memasukan tangannya ke dalam saku celana dan berbalik menatap Davinna yang masih melihat ke arah matahari yang hampir tenggelam.

"Ayo bercerai setelah ingatan Helene kembali."

"..."

"Kamu mendapatkan apa yang kamu mau. Fabient tidak akan pernah mengganggu kamu lagi dan aku sudah memastikan bahwa Alex tidak akan tahu siapa ayah dia yang sebenarnya. Kamu bisa mengatakan semuanya kepada Aiden dan menjelaskan semuanya. Dan aku..." Liam menjeda untuk menarik napasnya sebelum melanjutkan, "I'm also gonna tell her the truth. I realize that its gonna hard for her to forgive me and it will take times. But I'll be patient, Vin. Sama seperti Helene yang menunggu aku, I'm gonna wait for her. Sampai kapanpun aku akan menunggunya."

"..."

"Jadi mari bercerai ketika Helene sudah cukup sehat dan mengingat semuanya."

Davinna Kinsey tidak berkata apapun karena dia memang tidak memiliki jawaban untuk itu. Dua pria yang ia sayangi memperebutkan Helene. Hatinya meringis sakit. Sedangkan apa yang akan ia dapatkan? Aiden pasti membencinya dan tidak akan memaafkannya. Davinna sudah tidak lagi mengenal Aiden Martin. Tanpa sadar Davinna menitikan air matanya. Sakit sekali. Kenapa kamu merasa sakit, Vin? Tanyanya kepada dirinya sendiri.

"Kamu menangis?"

Davinna memaksakan senyumnya dan menghapus air matanya. "She's so lucky," lirihnya. Ombak dipantai menabrak gaun putihnya yang ia pakai sedari tadi sebagai istri Liam Argent. Davinna Kinsey mengambil pembungkus rokok yang ada disaku celana Liam dan menyalakan rokoknya. 

"Don't cry, Vin. We're friends and friends always helps each other." Liam mendekati sahabatnya dan merangkul bahunya. "It's getting dark here and we should come inside because we're not gonna make everyone asking where's the bride and groom, aren't we?"

Davinna menghisap rokoknya kemudian membuang asapnya. Ia tertawa dan mengangguk. "Ya, ayo bercerai, Liam. Surely you're not gonna have sex with your best friend during the marriage." Davinna meraih tangan Liam dan menyandarkan kepalanya ke dada pria itu kemudian kembali menghisap rokoknya. "I can't imagine how it would be to having sex with your best friend." Davinna tertawa membayangkan sesuatu yang pasti tidak akan pernah terjadi.

"..."

Matahari sedikit lagi terbenam. Meninggalkan rona oranye pada langit yang sebentar lagi menjadi gelap seutuhnya. "I wish someday I could find a man who loves me like the way you love her," lirih Davinna.

"Don't."

"Why?"

"I love her but I hurt her. Don't find a man like me." Liam Argent menoleh untuk menatap sahabatnya dan melanjutkan. "Aku menyakitinya untuk membantu kamu. Aku brengsek, Vin."

Kemudian mereka berdua terdiam cukup lama. Sebuah keheningan yang memicu pertanyaan dari Davinna. "Kalau begitu kenapa kamu mau kembali?"

"..." 

"You wanna hurt her more?"

"..."

"Kamu bilang kalau kamu adalah pria brengsek untuknya. So why do you wanna win her back?"

"..."

Hening. Hanya suara ombak yang menjawab setiap pertanyaan yang diajukan wanita itu. Liam Argent tidak memiliki satupun jawaban karena dia tidak mempunyai jawaban sama sekali. Why, Liam? Pria itu bertanya pada dirinya sendiri. Why do you wanna win her back? Akal sehatnya mencari jawaban yang tidak bisa ia jawab. 

Davinna melihat wajah Liam yang menjadi suram dan dingin. Ia tahu bahwa ia baru saja menyinggung perasaanya. "No offense, okay?" Ia tertawa dan menyenggol tubuh sahabatnya. "Anyway, thank you for saving me and help me, Liam Argent. You are my best friend" Liam adalah sahabatnya dan kini Liam juga adalah suaminya. Davinna tersenyum untuk sesaat sebelum mereka kembali ke dalam Gedung. 

"Let's play pretend as husband and wife and get divorce as soon as possible, Liam Argent."


TBC

CHOOSE YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang