BAB 37

845 90 5
                                    

Pagi harinya Helene terbangun dan ia tidak menemukan Aiden di sampingnya. Wanita itu mengusap matanya kemudian menguap. Ia teringat dengan apa yang Aiden lakukan kepadanya tadi malam dan perlahan senyumnya terukir. Helene bahkan harus sampai menggigit bibirnya membayangkan betapa seksinya Aiden ketika sedang menyentuhnya.

"Aiden...." Helene memanggil nama pria itu tapi tidak ada jawaban. Helene memutuskan untuk turun dari ranjang dan mencari Aiden di kamar mereka. Ketika ia mendengar suara air dari kamar mandi, Helene membuka pintunya dan mendapati pria itu yang sedang berdiri di bawah pancuran shower. Ia kembali menggigit bibirnya dan menyandarkan tubuhnya di bingkai pintu untuk menatap tubuh Aiden yang begitu gagah dari belakang. Bokong Aiden membuatnya tidak bisa  berhenti menatapnya.

"Enjoing what you see, Len?" suara dalam khas Aiden terdengar ketika pria itu membalikkan tubuhnya dan menemukan Helene yang masih menatapnya terang-terangan. Ia melihat Helene mengangguk dan menggigit jari telunjuknya ketika mata mereka bertemu.

"Aku menyukai kamu," ucap Helene memperlihatkan giginya dan telunjuk yang sedang terselip diantaranya.

"Oh ya? Helene Allard lebih menyukai Aiden dibanding Alex?"

Helene mengangguk dan tatapannya berpindah kepada milik pria itu yang terlihat sedikit mengeras, "Hmm, you're getting hard, Aiden. Want some help?"

"Your mouth, Len. I want to punish your mouth, Helene Allard."

Aiden berjalan ke arah wanita itu yang menggunakan gaun tidur tipis berwarna putih dengan puting yang mengeras. Ia menyelipkan rambut Helene di belakang telinga wanita itu dan kemudian menarik pinggang Helene sampai tubuh bagian depan mereka bersentuhan.

"Kamu membuat aku basah, Aiden," protes Helene ketika tubuh basah Aiden mengenai gaun tidurnya yang sekarang terlihat menerawang memperlihatkan warna putingnya. Helene terlihat sangat seksi pagi ini dan Aiden tidak tahan untuk tidak menciumnya. Ia segera menunduk dam mencium bibir Helene lalu mengangkat bokong wanita itu untuk membawanya ke tembok di bawah shower.

"Aiden..." Helene mengerang ketika Aiden menghisap payudaranya dari balik gaun tidurnya yang sudah basah. Ia meremas rambut Aiden ketika Aiden melakukannya. Kakinya melingkar erat di perut Aiden dan ia bisa merasakan milik pria itu yang menyentuhnya dari bawah. "Ya Tuhan... Aiden.."

Pria itu melakukannya dengan mahir membuatnya sulit untuk mengambil alih keadaan. Tangannya dengan susah payah berusaha ia turunkan untuk menyentuh milik Aiden yang sudah sepenuhnya mengeras. Ketika Helene menyentuhnya, Aiden berhenti menghisap payudaranya dan mengeluarkan erangan. "Len..."

"You like that, Aiden Martin?" tangannya bergerak dengan ritme yang membuat Aiden tidak bisa meneruskan apa yang ia lakukan kepada payudara Helene. Pria itu mengerang merasakan tangan mungil itu yang sedang memuaskan dirinya. "Helene Allard... Ya Tuhan.."

Helene kemudian mengarahkan milik Aiden kepada miliknya dan pria itu menatapnya, "Len," panggil Aiden dengan napas terengah-engah.

"Hmm?" Helene memasukkan milik Aiden yang keras ke miliknya dan mereka berdua mengerang. "Fuck, Len, Fuck!" Aiden berseru saat Helene melingkarkan tangannya di leher Aiden untuk bertumpu dan menggerakan pinggangnya. Aiden meremas bokong Helene dan mendorong Helene lebih rapat ke tembok.

Ia menggerakan bokongnya dan mencecap leher Helene penuh nafsu. Membuat tanda kepemilikan dimana-mana, mendesah dan bergerak dengan ritme sensual kemudian bergerak dengan kasar membuatnya masuk lebih dalam dan keras. "Fuck, fuck, fuck!"

"Come for me," kata Aiden kepada Helene ketika mendengar wanita itu mengumpat dan bola matanya memutih. Ia terus menggerakan pinggangnya sampai Helene tidak bisa menahannya lagi, "Come for me, Helene Allard. Come for me."

CHOOSE YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang