BAB 43

776 99 7
                                    

"Aku tidak mau, Aiden."

"Len, kamu harus makan ya? Margaret dan aku membuatkan makanan kesukaan kamu." Aiden duduk dan melihat punggung istrinya yang sedang membelakanginya. Enggan untuk menatapnya. Tapi dengan sabar, Aiden kembali berbicara, "Kamu belum makan sama sekali sejak kita pulang dari hotel, Len. Please, at least makan saja walaupun sedikit ya?"

"Why? Aiden? Aku tidak mengerti," tanya Helene kepadanya dengan datar. Hari ini ia berjanji kepada dirinya bahwa ia tidak akan menangis.

Aiden mengeraskan rahangnya mendengar pertanyaan Helene yang tentu saja ia paham apa maksudnya. Ia merutuki dirinya sendiri karena begitu brengsek untuk berbohong lagi dan lagi, setidaknya sampai semuanya selesai, "Aku tidak bisa mengatakan apapun."

"Then go. Leave me."

"Kamu harus makan, Helene Allard."

"Berhentilah memerintah aku, Aiden!" Helene membalikkan tubuhnya dan berseru tepat  di wajah Aiden.

"Kamu adalah istri aku dan aku mencoba untuk bersikap sangat sabar kepada kamu, Len. Don't yell at me again."

"Istri? Aiden Martin, please open your eyes! Aku tidak pernah mau menjadi istri kamu!" Helene memukul tubuh Aiden terus menerus sehingga Aiden dengan terpaksa meletakkan makanan itu di atas nakas dan menindih tubuh Helene sehingga wanita itu berada dibawahnya.

"Hit me, Len. Pukul aku sebanyak yang kamu mau karena itu tidak akan mengubah fakta bahwa kamu adalah istri aku. Pukul aku sekeras mungkin karena aku tidak akan pernah menceraikan kamu. Hit me, Len. Hit me."

Helene menendang - nendang kakinya untuk memberontak tetapi Aiden begitu kuat mendekap kakinya dan membiarkan Helene memukul tubuh bagian atasnya. "Dasar brengsek! Ceraikan aku sialan! Kamu adalah pria yang sangat egois yang hanya memikirkan diri kamu sendiri!"

Aiden tidak menyetujui kalimat Helene dan ia berkata, "I'm trying my best, Len. I'm try my best to treat you better than him. Aku tidak akan pernah meninggalkan kamu seperti Liam meninggalkan kamu. Jangan pernah membandingkan aku dengannya karena kita sama sekali tidak sama, Helene Allard! Aku bahkan rela meninggalkan wanita yang aku cinta untuk menikahi kamu! Kamu pikir aku menginginkan hal ini? Tidak pernah, Helene."

"..."

"..."

Helene terpaku seejenak ketika mendengar untuk pertama kalinya Aiden berbicara dengan intonasi naik. Hatinya terasa sakit karena akhirnya pria itu mengatakan apa yang selama ini ingin ia dengar. Tidak. Ia seharusnya merasa lega bukan seperti ini. Tetapi ia begitu terkejut mendengarnya dan ia menampar pipi Aiden, "Dasar brengsek! Setidaknya Liam tidak meninggalkan wanita yang ia cinta untuk wanita lain, Aiden! Ia tidak seperti kamu yang dengan tega melakukan semua itu!"

Aiden Martin tertawa mendengarnya. Tawa yang menurut Helene sangat menakutkan. Pria itu berdiri dari atasnya dan memegang pangkal hidungnya. "Kamu tidak mengetahui apapun, Len. Berhentilah membelanya seakan Liam adalah pria sempurna." untuk pertama kali sejak mereka menikah, Aiden Martin mendebat semua perkataan istrinya. Pertengkaran yang tidak pernah terjadi sebelumnya atau yang selalu ia hindari akhirnya terjadi.

"Oh ya? Apa Liam sebrengsek kamu? Ia kecelakaan dan kehilangan ingatannya, Aiden! Itu adalah hal yang wajar karena aku akan terus berusaha membuatnya ingat kepadaku!"

Aiden tertawa lagi. Membuat Helene tidak mengerti dan harus mendekati pria itu, "Kenapa kamu tertawa sialan! Stop laughing like that, you bastard!" Helene menarik kerah Aiden membuat jarak mereka sangat dekat. Aiden menyeringai dan tatapan pria itu terlihat gelap. Ia kemudian berbisik rendah di telinganya.

CHOOSE YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang