Helene Allard baru saja menyelesaikan empat buku dongeng untuk dua kelasnya pada malam hari ini. Perpustakaan tempat ia bekeja untuk membacakan dongeng kepada anak-anak sudah dibuka sejak dua tahun yang lalu dan dua bulan setelah Helene menikah dengan Aiden, ia mulai bekerja untuk membacakan dongeng kepada anak-anak. Ia melakukannya karena hanya itu yang dapat mengalihkan pikirannya tentang Liam Argent.
Helene mengambil ponselnya dari dalam tas miliknya sebelum seseorang memanggilnya, "Miss Helene," kata seorang anak kecil kepadanya.
"Alex, ada apa?" Helene tersenyum dan mengurungkan niatnya untuk mengambil ponselnya dari dalam tas dan menatap anak kecil yang bernama Alex itu.
"Mia's not here," kata Alex dengan suara kecilnya yang lucu. Alex adalah anak berumur tiga tahun yang sudah berada di kelasnya sejak satu bulan yang lalu.
"Kamu mau menunggu Mia dengan aku disini?" Helene bertanya dengan senyumannya dan Alex mengangguk menunggu perawatnya yang bernama Mia untuk datang menjemputnya.
"Miss Helene," panggil Alex kepadanya.
"Iya, Alex? Do you need something?"
"I'm thirsty." Alex menatapnya dan Helene kembali tersenyum. Alex sangat lucu ketika ia berbicara membuat hati Helene menghangat. Ia segera mengambil air di dalam lemari kaca dan memberikannya kepada Alex. Alex segera meminumnya dan tidak lama kemudian Mia datang dengan tergesa-gesa lalu membawa Alex ke pelukannya.
"Oh I'm sorry, Miss Helene. Aku harus menjemput ayahnya di bandara karena ia ingin melihat Alex ketika pulang," kata Mia dengan rasa bersalah. Helene tersenyum kepada Mia dan mengangguk mengerti.
"Daddy's here?" Alex bertanya kepada Mia dan perawat itu mengangguk.
"Yes, Alex. Kita pulang sekarang ya?" Mia menjawab dan ia melanjutkan, "Say thank you and good night to Miss Helene."
Helene kembali tersenyum mendengar Alex melakukan apa yang Mia katakan, "Thank you, Miss Helene. Good night."
"Good night, Alex. Hati-hati dijalan ya."
Alex dan Mia meninggalkan Helene yang masih tersenyum melihat mereka yang masuk ke dalam mobil berkaca hitam. Ia kemudian mengambil ponselnya dan melihat notifikasi dari handphone-nya. Biasanya Aiden sudah meninggalkan pesan atau tidak menelepon Helene setelah jam delapan malam. Tetapi kali ini tidak ada kabar apapun dari pria itu membuat Helene menelepon Aiden Martin untuk memberitahukan kalau ia sudah selesai bekerja.
"Aiden, aku sudah selesai. Apa kamu akan menjemput aku?"
"Oh ya? Jam berapa sekarang?"
Helene melihat arlojinya dan menjawab, "Jam delapan lewat tiga puluh menit. Apa kamu akan menjemput aku?"
"Aku akan kesana sekarang."
Sebelum Helene menjawabnya, panggilan itu sudah terputus membuat Helene kebingungan. Aiden Martin tidak pernah memutuskan panggilannya jika Helene belum menjawabnya dan hal itu membuat Helene bingung. Ia pun segera keluar dari perpustakaan dan menunggu Aiden Martin di ruang tunggu.
Lima belas menit kemudian Aiden sampai dan pria itu membuka kaca mobilnya untuk memanggil Helene. "Maaf karena sudah membuat kamu menunggu."
Helene masuk ke dalam mobil dan tersenyum, "Tidak apa-apa. Kamu pasti sibuk."
Aiden melipat tangan kamejanya sampai sikut dan mulai mengemudi. Aiden tidak mengatakan apapun kepada Helene selama perjalanan pulang, membuat Helene mengenyit. Aiden hari ini sangat berbeda tidak seperti kemarin-kemarin.
KAMU SEDANG MEMBACA
CHOOSE YOU
RomanceKetika suatu alasan terungkap, Helene Allard harus memilih antara suaminya atau kekasihnya yang telah menghilang selama dua tahun.