BAB 8

2.5K 157 7
                                    

"Perkenalkan, yang pirang itu namanya Rupert Ali."

"Sementara yang disamping kirinya adalah Blake Houghton."

"Disamping kanannya, yang paling tinggi dari mereka semua bernama Raymond Foster."

"Dan yang terakhir, perempuan disana bernama Iris Holmes."

Liam memperkenalkan tiga pria berjas dan satu wanita dengan gaya yang sama kepada Helene satu hari kemudian. Pada pukul sembilan pagi Liam mengajaknya ke tempat yang sama sekali tidak dikenalnya.

"Liam..." bisik Helene pelan kepada Liam yang sedang berdiri tepat disampingnya. Dia tidak mengerti dengan apa yang terjadi disini. Empat orang yang berdiri dengan tegas tanpa ekspresi itu membuat Helene bergidik ngeri.

"Mereka berempat adalah pengawal aku, Len. Mereka bekerja untuk aku," Liam menjelaskan.

Kerutan di dahi Helene makin dalam detik demi detik mencoba mencerna kalimat Liam. Mereka berempat ini bekerja pada pria berumur sembilan belas tahun? Sungguh? Dan Liam membayarnya pakai apa? Maksudnya, Helene tahu jika Liam membayarnya dengan uang. Tetapi... dari mana Liam mendapatkan uang?

"Kamu mafia?" entah mengapa dari sekian banyak pertanyaan yang terususun di kepalanya, kata mafia menjadi pilihannya.

Dan langsung saja Liam tertawa mendengar pertanyaan Helene yang blak-blakkan. "Apa yang membuat kamu berpikir aku mafia, Len?" Liam bertanya disela-sela tawanya.

"Mungkin karena empat orang menakutkan di depan kamu dan kehidupan kamu yang misterius?"

Liam masih tertawa dengan setiap kalimat yang keluar dari mulut Helene. Dengan segera Liam menyuruh pada para pengawalnya untuk meninggalkan mereka berdua.

"Aku bukan seorang mafia, Len. I'm not."

"Terus apa? Kenapa kamu tidak pernah menyebutkan tentang ini kepada aku sebelumnya?"

"Karena nanti kamu tidak akan melihat aku seperti yang kamu lakukan sekarang."

Helene mengernyit. "Memang bedanya apa?"

"Kalau aku mengatakan aku adalah anak dari seorang pria kaya nomor satu di dunia yang mempunyai perusahaan besar dimana ayah kamu bekerja, menurut kamu bagaimana, Len?"

"Kamu bercanda." Helene tertawa dan memukul lengan Liam. Tentu dia tidak menganggap serius ucapan pria itu.

"Ayah kamu Tobias Allarad dan ibu kamu Gracie Allard, right?" tanya Liam kepadanya dan Helene menganga lebar hingga dia harus menutup mulutnya dengan telapak tangannya. Dia tidak pernah menyebutkan nama ayah dan ibunya... bahkan tidak pernah membahas tentang keluarganya.

"Liam..."

"Argent Company, Len. Aku yakin kamu tidak asing dengan nama itu, iya kan Len?"

"Bagaimana bisa... Kenapa kamu... astaga, aku tidak seharusnya bergaul--tidak-- menjadi kekasih dari--"

"Stop." Liam menghentikan perkataan Helene dengan mengecup bibir gadis itu.

"Liam, aku tidak tahu..." Helene ingin membungkuk menyadari jika selama ini dia sudah berlaku tidak sopan pada anak dari bos ayahnya.

"Stop it, Len. Aku masih Liam yang sama. Liam yang mengganggu kamu dengan spoiler cerita waktu di perpustakan. Aku tidak akan pernah berubah, Len."

"Tapi Liam kamu..."

"Iya, Len. Aku Liam kekasih kamu." Liam memotong Helene dengan senyum manisnya.

"Bukan itu, tapi derajat ki--"

"Derajat cinta kita berada pada tingkatan yang sama." Liam tertawa setelah memotongnya lagi.

"Liam, seharusnya aku--"

"Len, seharusnya kamu mencium aku dan bangga karena kamu berhasil merebut hati anak dari bos ayah kamu."

"Liam..." Helene kehilangan kata-katanya dan menjadi sangat gugup entah mengapa.

"Helene, ini nyata. Kamu kekasih dari anak pria terkaya di dunia."


TBC

CHOOSE YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang