Helene terbangun dari tidur dengan napas berkejaran dan keringat dingin di sekujur tubuhnya. Jantungnya berdetak sangat keras dan air matanya jatuh dengan deras. Bahkan ketika sadar pun, Helene masih bisa merasakan bagaimana sakit hatinya ketika dia memimpikan Liam telah meninggal.
Helene memalingkan wajahnya secepat yang ia bisa untuk menemukan Liam. Dia membutuhkan Liam dan dia harus melihat Liam sekarang juga untuk memastikan bahwa tadi dia hanya bermimpi.
"Liam!!" Helene menjerit sangat keras ketika dia tidak menemukan Liam disampingnya. Gadis itu secepatnya bangkit dari tidurnya dan berlari untuk mencari Liam.
"No, no, no... Liam!!" Helene kembali berteriak hingga suaranya bergema di seluruh ruangan apartemen luas milik Liam.
"Please, God!" Helene mencari Liam di dapur, ruang tamu, kamar mandi... dan dia tetap tidak bisa menemukan keberadaan Liam.
Helene menangis sejadi-jadinya hingga tubuhnya luruh jatuh ke lantai. Wajahnya sudah dipenuhi air mata yang terus keluar dari iris biru safirnya. Bibirnya bergetar menahan sesak di dadanya.
"Len? Kamu kenapa?"
Ketika Helene mendengar suara yang sudah sangat dikenalnya, gadis itu sontak mendongak dan melihat Liam yang sedang berdiri di depan pintu masuk apartemen dengan sebuah kantong plastik.
"Liam!" Helene kembali berteriak dan segera berdiri untuk menghampiri Liam dan menghambur ke dalam pelukan pria itu. Memeluknya erat dan menghirup bau tubuh khas Liam yang sangat disukainya itu dalam-dalam.
"Kenapa sayang?" Liam membalas pelukan Helene sama eratnya dan mengecup puncak kepala Helene dengan sayang. Pria itu dapat merasakan ketakutan dan kepanikan dari cara Helene menatap dan memeluk tubuhnya.
Tadinya dia sedang pergi keluar untuk membeli es krim kepada Helene. Karena sesuai dengan permintaan ke empat balas Helene--bahwa Liam harus membelikannya es krim setiap hari minggu, jadi Liam mengambil waktu ketika Helene sedang tidur agar dia bisa membeli es krim rasa Vanila yang sangat disukai Helene. Dan ketika pulang, Liam sangat terkejut ketika mendapati gadis yang sangat di cintainya itu sedang menangis dan menyebutkan namanya.
"Aku mimpi..." Helene terisak dalam tangisnya ketika mencoba untuk menjelaskan.
"Mimpi apa sayang?" Liam terus memeluk tubuh Helene dan mengecup puncak kepalanya. Bertanya dengan lembut dan penuh kekhawatiran.
"Aku mimpi kalau aku kehilangan kamu..." Helene sesegukkan dan dia sangat enggan untuk melepaskan pelukannya dari tubuh Liam. "Aku takut...Liam. Aku takut..." isak Helene lagi.
"Ssstt... no you're not, baby. I'm still here to hugging you so tight," Liam berbisik di atas kepala Helene.
"Itu hanya mimpi buruk dan setiap orang pernah bermimpi buruk," tambah Liam lagi.
"Semuanya begitu nyata Liam. Aku mimpi kamu meninggalkan aku sendirian... aku mimpi aku kehilangan kamu untuk selamanya..."
"Len..." Liam menangkup kepala Helene agar gadis itu bisa mendongak dan menatapnya. Liam tersenyum hangat dan menggeleng lembut. "Helene... look at me," tambah Liam saat Helene tetap bersikeras untuk terus menempelkan kepalanya di dada bidang Liam.
Liam dapat melihat kesedihan yang dipancarkan wajah cantik itu. Liam dapat merasakan sakitnya hati gadis itu hanya dengan menatap matanya.
"Kamu, tidak akan pernah kehilangan aku, Helene."
Helene menggeleng kuat dan tangisnya makin menjadi. "Aku takut, Liam..."
"Dengarkan aku, sayang. Kamu tidak akan pernah kehilangan aku dan aku tidak akan pernah meninggalkan kamu."
"But..." Helene tetap saja ingin membantah bahwa mereka tetap akan terpisahkan oleh maut tapi Liam dengan penuh ketegasan menangkup pipinya dan berucap layaknya pria sejati.
"No. Tidak ada tapi. Aku mencintai kamu, Helene dan aku berjanji bahwa aku tidak akan pernah meninggalkan kamu."
Helene sekali lagi ingin membuka mulutnya namun Liam langsung mencegahnya dengan mencium lembut bibir Helene. "Aku tidak akan pernah meninggalkan kamu, Len. Tidak akan pernah."
"You're my light, Len. How can i see, think, breath, and feel without my light?"
"..."
"I'm going to die if i lose you, Len."
TBC
note: jangan lupa vote, komen, dan share cerita ini!! Btw, ada yang sudah baca cerita LIHE belum disini? Kalo belum, coba dibaca yaaa!!
Love by, Ann.
KAMU SEDANG MEMBACA
CHOOSE YOU
RomanceKetika suatu alasan terungkap, Helene Allard harus memilih antara suaminya atau kekasihnya yang telah menghilang selama dua tahun.