01

35.2K 2.4K 25
                                    

Ruangan bernuansa emas itu tampak ramai . Beberapa orang dengan pakaian khas pelayan , tengah mengerubungi Fenya yang masih tidak sadarkan diri .
Tirai yang menutup jendela telah dibuka lebar-lebar . Membiarkan cahaya matahari pagi menyiram seisi kamar .
Para pelayan itu berisik , berceloteh tentang keadaan nona mereka alias Fenya .
Perlahan mata Fenya terbuka , merasa silau sejenak. Dia terbangun setelah satu jam tak sadarkan diri.
Fenya berharap kejadian tadi itu hanyalah mimpi . Dia hanya bermimpi menjadi tokoh jahat di novel yang ia baca.

Namun harapnya pupus seketika , disaat dia mulai sadar . Orang-orang disana berseru-seru gembira .
"Ah.. ya ampun ! Syukurlah !!" Salah seorang berseru senang , matanya terlihat berkaca-kaca.
"Nona Amaira ... syukurlah.." yang lain menimpali . Berucap syukur .

Wajah Fenya tertekuk seketika.

'Benar-benar menyebalkan!' .

Dia terjebak dalam novel (Red Lily) . Novel bergenre fantasi-romantis ,berlatar di dalam sebuah kekaisaran besar (Algerion). Dengan alur cerita yang biasa saja . Tokoh utama yang seorang gadis bangsawan biasa . Putri bungsu Count Hendley. (Adelia rieslla Hendley). Dan pasanganya yang seorang Putra mahkota , putra sulung sang kaisar Algerion.(Hanzel De Algerion). Mereka bertemu pertama kali saat festival musim semi , di dekat danau istana yang indah . Ditemani rembulan . Sifat lemah-lembut Adelia membuat sang putra mahkota meleleh . Sang putra mahkota yang selama ini terkenal akan Sifat dingin dan cueknya, menjadi lunak karena Adelia .

Sebuah novel takan seru tanpa adanya karakter penjahat . Tentu saja novel ini ada , antagonisnya. Dia adalah putri Grand duke Ravens . (Amaira Zannica Ravens). Dia sering mencari gara-gara dengan Adelia , hanya berdasarkan rasa cemburu . Sejak kecil Amaira berteman dengan Hanzel , membuatnya cinlok dengan sang pangeran. Amaira selalu lolos dari hukuman , karena posisi ayahnya yang merupakan Jendral pasukan kekaisaran. Membuatnya tinggi hati dan merasa hanya dia yang pantas untuk putra mahkota.
Namun takdir berkata lain . Adelia dan Hanzel langgeng sebagai sepasang kekasih . Tiba saat hari peenikahan mereka . Amaira berniat meracuni Adelia . Namun salah sasaran . Yang meminum itu malah sang Kaisar!. Saat itu juga sang kaisar meninggal ditempat. Satu-satunya orang yang mengetahui Amaira adalah pelakunya adalah sang putri bungsu--adik Hanzel,walau berbeda ibu . (Julianne De Algerion). Dengan terang terangan menunjuk Amaira adalah pelakunya-padahal bukan. Di hari-hari berikutnya , Amaira diputuskan akan di penggal.

______________________

" apa nona sudah merasa baikan?" Wanita bersanggul yang tadi menatap Fenya lembut. Wanita itu (Kaila Jhudith)--pelayan pribadi Amaira (Fenya)
Fenya hanya mengangguk samar. Benar-benar mengerikan mengingat kematian Amaira dalam novel . Apa lagi yang memenggal kepalanya adalah Hanzel sendiri??
Malang sekali nasib Amaira .
" syukurlah .. saya sangat mengkhawatirkan nona tadi ..kenapa bisa pingsan begitu " wanita itu kembali berkata lembut . Menatap Fenya bagai anak sendiri.
"Lina , tolong siapkan air hangat untuk nona " Kaila berseru ,meminta salah seorang pelayan lain .
Salah seorang pelayan mengangguk. "Baik " jawabnya singkat , segera keluar dari kamar .
Fenya mulai terbiasa , yang dia tau--Amaira telah mengalami kecelakaan kemarin , tenggelam di danau istana .

Ah.. Fenya mengingat jelas bacaan itu . Kemarin malam , adalah Festival musim semi . Amaira meminta Hanzel De Algerion--sang tokoh utama lelaki, untuk bertemu di dekat danau istana . Tak disangka Danzel malah asyik berbincang dengan seorang gadis. Dialah Adelia Hendley , sang Tokoh utama . Amaira tak sengaja terpeleset dan jatuh ke dalam danau , saat hendak memergoki Hanzel .
Menurut analisis Fenya, sepertinya Amaira yang asli telah meninggal . Digantikan olehnya .
Sejujurnya Fenya tidak tau secara detail kejadian setelah itu .

" ilaa.." Fenya alias Amaira memanggil kaila dengan panggilan kesayanganya.

" ya nona? " kaila tersenyum lembut.
wajah teduhnya mengingatkan Amaira tentang seseorang yang sama baiknya, sama lembutnya . Tak lain adalah Ibunya.

Takdir Sang AntagonisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang