08

17.9K 1.5K 8
                                    

"APA YANG KAU LAKUKAN PADA SUAMIKU!??"
Wanita berambut kuning pucat itu menampar Amaira sangat keras , hingga ia terjatuh.

Amaira meringis , memegangi pipinya yang memerah.

Wanita itu tak lain adalah Ratu-ke 2 . Ibu tiri hanzel dan juga ibu dari Julianne.

Ck , dasar ratu akhlak less!

"Dan siapa kau ?! Berani-beraninya masuk dengan cara seperti itu!." Wanita itu berseru keras .

"Ayah! .. ayah sudah bangun !!." Seru seorang gadis seumuran Amaira . Bersurai kuning pucat dengan iris bewarna coklat . Dia tak lain dan tak bukan adalah Julianne de Algerion . Sang antagonis sebenarnya.

Seorang pria tua berjenggot putih mendekat ke arah sang kaisar . Tersenyum lega .
"Keajaiban! . Baginda sudah mulai membaik .." ucapnya takzim .

Demi mendengar itu Ibu Julianne--Anneth,menangis haru . Terisak memegang tangan kaisar .

Wow.. , akting yang sempurna!

"Kau baik-baik saja ?." Maverick mengulurkan tanganya ,membantu Amaira berdiri.
" ah .. iya "

"Anneth memang orang yang seperti itu .. " Maverick ikut menatap 'drama' keluarga itu . Sepertinya Maverick juga sadar , tangisan Ibu-anak itu hanya pura-pura .

Anneth ? Ah benar juga . Ayah dan nenek lampir itu pernah bersekolah di akademi yang sama ,bersama kaisar juga.

Baru saja bertemu , Amaira sudah menemukan sebutan untuk  ratu itu .

"Siapakan nona muda ini ? Mave? .. obat buatanya sangat ajaib! ." Puji pria tua tadi . Dia adalah Kepala penyihir juga seorang dokter hebat.
Dalam novel , dulunya ia adalah guru Maverick .

"Perkenalkan dia Amaira , putri bungsuku .." Ucap Maverick sedikit kaku .

"Kenapa kau tidak pernah memberitahuku tentang ini.. ?" Pria itu melirik tajam Maverick .
Amaira hanya tersenyum simpul ,mengangguk dengan anggun.

"ah saya belum memberi hormat .."
"Selamat pagi Yang mulia ratu dan Putri kekaisaran Algerion , semoga keberkahan dan kebahagiaan selalu menyertai anda ...."

Anneth menatap remeh Amaira , membandingkannya dengan Putrinya sendiri.

"Maaf , saya telah berbuat lancang , hal itu saya lakukan karena terdesak , maafkan saya .."  Amaira meminta maaf dengan sopan , membungkuk .

Males banget minta maaf kaya gini , tapi ya sudahlah ..

"Baiklah kali ini aku maafkan ,karena kau telah menyelamatkan suamiku ." Ucapnya dengan nada datar , dia mengangkat dagunya .

"Terima kasih , yang mulia .."  Amaira tersenyum dengan pipi yang masih memerah .

"Kalau begitu bisakah , anda sekalian keluar? Baginda butuh istirahat .." Sang kepala penyihir memberi tahu.

***

"Ayah pulang saja duluan , saya akan menghabiskan waktu dengan Putri lebih lama .."

Maverick mengangguk . Memberi hormat kepada Juli lantas pergi .

Amaira terpaksa mengikuti permintaan Juli . Meminum teh di taman . Ditemani berbagai jenis dessert yang menggugah selera .

"Bagaimana kau bisa membuat Ramuan itu Ira ?." Juli bertanya , sok akrab .
Amaira hanya tersenyum , benar-benar pilihan buruk . Menikmati teh bersama seseorang yang membuat nyawanya hilang .
Amaira memilih memperhatikan taman . Bunga-bunga bermekaran indah, disertai wangi semerbak .

Takdir Sang AntagonisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang