04

23.8K 1.9K 20
                                    


"Apa yang kau lakukan disini ?" Pria dengan suara bariton itu mendekat kearah Amaira .
Amaira buru-buru menyembunyikan buku yang dipegangnya.

" ah.. eh.. anu saya ingin membaca buku .." Amaira kelabakan menjawab. Dia lupa memberi salam.

" ohh begitukah ? . Dengan diam-diam masuk ke perpustakaan tanpa izin ? " Maverick menatap Amaira tajam .

"Ma-maaf ayah ..."

Maverick menghela nafas pelan . Menyibak rambut hitamnya kebelakang .

'Aneh' pikir Maverick . Merasa bingung dengan sikap anaknya . Amaira dalam novel-sebelum dimulainya Red lily . Amaira adalah gadis penurut , dia sangat patuh terhadap semua perintah ayahnya.

Maverick melangkah meninggalkan Amaira , duduk di kursi tengah ruangan . Amaira segera membuntutinya . Berdiri di depan Ayahnya yang duduk dengan menyilangkan kaki .

"Kenapa tidak datang makan malam ?" Maverick bertanya dengan nada datarnya .

Amaira diam .
Apa aku harus jujur , kalau aku mager kesana ?

"Ah.. saya sedang tidak enak badan , jadi saya memutuskan untuk makan dikamar saja " Amaira mengarang jawaban, Merinding melihat ayahnya .

Maverick hanya menatapnya janggal .
"Lain kali izinlah terlebih dulu , tadi kedua kakakmu pergi menuju kamarmu ."

Amaira tersentak kaget, kaget dengan apa yang dilontarkan oleh ayahnya . Sejak kapan kedua kakaknya itu peduli denganya??.

"Ehm, Ayah apa aku boleh meminjam buku disini ?" Amaira bertanya ragu-ragu .
"Tentu saja , ambil apapun yang kau ingin baca ." Maverick membalas tidak peduli .

Yes!
Amaira mengepalkan tanganya . Segera menyusuri seisi perpustakaan dan mengambil apapun yang menarik dan ia butuhkan . Hingga tanganya dipenuhi oleh buku-buku tebal .

Maverick masih menatap anaknya . Sejak kapan Amaira gemar membaca ?.

"Sudah ?"

Amaira mengangguk. Ditanganya ada 10 buku bertumpuk dengan berbagai warna dan ukuran .

Amaira segera berjalan ,meninggalkan perpustakaan . Dengan Maverick disampingnya .
"Perlu ku bantu?" Maverick bertanya datar .

"Ah .. tidak perlu " Amaira tidak menyangka ayahnya akan bertanya seperti itu . Biasanya dia akan membiarkan Amaira dalam kondisi apapun , tidak peduli .
Tiba-tiba Maverick melepas jas yang ia kenakan . Jas berwarna hitam dengan beberapa lencana dan hiasan . Segera menutupi punggung Amaira .

"Padahal udara sedingin ini, kenapa kau berkeliaran dengan pakaian tipis seperti itu ?" Maverick mengilangkan tanganya , bersidekap sambil terus berjalan beriringan dengan Amaira .

Sejujurnya kau jauh lebih dingin dari pada udara saat ini . Batin Amaira.

Amaira menatap ayahnya yang saat ini hanya mengenakan kemeja putih . Kenapa sikap ayahnya benar-benar berbeda? . Maverick yang dulu bahkan jarang sekali menatap Amaira .

Mereka terus berjalan hingga kamar Amaira . Pintu itu terbuka , dua orang pemuda keluar dari kamarnya . Yang tak lain adalah Freed dan Elios.

"Amaira!"

Elios menyadari kedatangan Amaira , bergegas mendekati Amaira dengan wajah sebal . Namun wajah sebal itu menjadi pias ,ketika melihat sosok disamping Amaira .

"Amaira cepatlah masuk dan istirahat ." Maverick memberi perintah . Tak memperdulikan kedua putranya yang melihat bingung kearah mereka . Freed saat ini sangat ingin menceramahi adik perempuanya itu , tapi karna ada Maverick, tentu tidak bisa .

Takdir Sang AntagonisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang