"Apa yang kau lakukan disini ?" Pria dengan suara bariton itu mendekat kearah Amaira .
Amaira buru-buru menyembunyikan buku yang dipegangnya." ah.. eh.. anu saya ingin membaca buku .." Amaira kelabakan menjawab. Dia lupa memberi salam.
" ohh begitukah ? . Dengan diam-diam masuk ke perpustakaan tanpa izin ? " Maverick menatap Amaira tajam .
"Ma-maaf ayah ..."
Maverick menghela nafas pelan . Menyibak rambut hitamnya kebelakang .
'Aneh' pikir Maverick . Merasa bingung dengan sikap anaknya . Amaira dalam novel-sebelum dimulainya Red lily . Amaira adalah gadis penurut , dia sangat patuh terhadap semua perintah ayahnya.
Maverick melangkah meninggalkan Amaira , duduk di kursi tengah ruangan . Amaira segera membuntutinya . Berdiri di depan Ayahnya yang duduk dengan menyilangkan kaki .
"Kenapa tidak datang makan malam ?" Maverick bertanya dengan nada datarnya .
Amaira diam .
Apa aku harus jujur , kalau aku mager kesana ?"Ah.. saya sedang tidak enak badan , jadi saya memutuskan untuk makan dikamar saja " Amaira mengarang jawaban, Merinding melihat ayahnya .
Maverick hanya menatapnya janggal .
"Lain kali izinlah terlebih dulu , tadi kedua kakakmu pergi menuju kamarmu ."Amaira tersentak kaget, kaget dengan apa yang dilontarkan oleh ayahnya . Sejak kapan kedua kakaknya itu peduli denganya??.
"Ehm, Ayah apa aku boleh meminjam buku disini ?" Amaira bertanya ragu-ragu .
"Tentu saja , ambil apapun yang kau ingin baca ." Maverick membalas tidak peduli .Yes!
Amaira mengepalkan tanganya . Segera menyusuri seisi perpustakaan dan mengambil apapun yang menarik dan ia butuhkan . Hingga tanganya dipenuhi oleh buku-buku tebal .Maverick masih menatap anaknya . Sejak kapan Amaira gemar membaca ?.
"Sudah ?"
Amaira mengangguk. Ditanganya ada 10 buku bertumpuk dengan berbagai warna dan ukuran .
Amaira segera berjalan ,meninggalkan perpustakaan . Dengan Maverick disampingnya .
"Perlu ku bantu?" Maverick bertanya datar ."Ah .. tidak perlu " Amaira tidak menyangka ayahnya akan bertanya seperti itu . Biasanya dia akan membiarkan Amaira dalam kondisi apapun , tidak peduli .
Tiba-tiba Maverick melepas jas yang ia kenakan . Jas berwarna hitam dengan beberapa lencana dan hiasan . Segera menutupi punggung Amaira ."Padahal udara sedingin ini, kenapa kau berkeliaran dengan pakaian tipis seperti itu ?" Maverick mengilangkan tanganya , bersidekap sambil terus berjalan beriringan dengan Amaira .
Sejujurnya kau jauh lebih dingin dari pada udara saat ini . Batin Amaira.
Amaira menatap ayahnya yang saat ini hanya mengenakan kemeja putih . Kenapa sikap ayahnya benar-benar berbeda? . Maverick yang dulu bahkan jarang sekali menatap Amaira .
Mereka terus berjalan hingga kamar Amaira . Pintu itu terbuka , dua orang pemuda keluar dari kamarnya . Yang tak lain adalah Freed dan Elios.
"Amaira!"
Elios menyadari kedatangan Amaira , bergegas mendekati Amaira dengan wajah sebal . Namun wajah sebal itu menjadi pias ,ketika melihat sosok disamping Amaira .
"Amaira cepatlah masuk dan istirahat ." Maverick memberi perintah . Tak memperdulikan kedua putranya yang melihat bingung kearah mereka . Freed saat ini sangat ingin menceramahi adik perempuanya itu , tapi karna ada Maverick, tentu tidak bisa .
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Sang Antagonis
FantasyApa?! Aku jadi Antagonis ? Its okay, aku tinggal merubah alurnya kan? *** Bukankah hal yang wajar kalau sang Antagonis dalam novel memiliki ending yang buruk? Atau tragis? Sama seperti Amaira , sang Antagonis dalam novel berjudul 'Red lily'. Dikisa...