"Sebelumnya terimakasih atas sambutan ini Fred." Jack berkata sopan. Saat ini ia disuguhkan berbagai hidangan diatas meja besar. Dia dan Fred ada di ruang makan. Mulai dari makanan berat hingga dessert tersaji.
"Kebetulan aku belum ma-"
"Jangan salah paham," Fred menyela. "Aku menyiapkan ini karna aku juga belum sarapan."
"Baiklah.." Jack mengangkat bahu. Lebih memilih menghabiskan steaknya.
Fred hanya menatap Jack sekilas, lantas ikut menghabiskan isi piringnya.
"Jadi, apa yang ingin kau tanyakan?" Fred menuntaskan kegiatannya. Membiarkan para pelayan mulai membersihkan meja.
"Kau ingat pria yang menolong kita kemarin malam?" Jack bertanya, raut wajahnya menjadi serius.
"Maksudmu Rion?" Fred bertanya balik.
Jack mengangguk. "Ya, siapa dia sebenarnya?"
"Salah satu pengintai." Fred menjawab. "Dia orang kepercayaan ayahku. Dia memang agak mencurigakan, tapi percayalah, tidak sembarang orang dipercayai ayahku."
Jack mengerutkan dahinya. "Ya aku tahu, tuan Jendral tak sembarangan mempercayai orang."
"Tapi teknik menghentikan waktu, memangnya ada?" Jack menatap Fred serius.
"Tentu saja ada, kau lihat langsung kemarin kan?" Fred bertanya malas.
Jack mendengus." Kau ini susah sekali diajak serius."
Jack tau Fred menyembunyikan sesuatu, hanya saja ia diam.
"Oh iya, bagaimana kabar nona Amaira?" Jack bertanya setelah beberapa menit lengang.
"Kenapa kau ingin tahu?" Fred bertanya menyelidik.
"Aku tau dia baik-baik saja, dia ada di skylerian kan?" Jack kembali bertanya.
"Kalau kau tau kenapa kau bertanya?"
"Aku hanya ingin mengonfirmasi, ternyata benar ya. Wilayah itu masih ada?"
Fred mengangguk.
"Dan yang memimpin seorang Duke muda?"
Fred mengangguk lagi.
"Aneh sekali, kau tahu banyak ya.. kau tak mau menjelaskannya?" Jack berkata tajam.
Fred terdiam sejenak. Akankah dia menjelaskan semua pada Jack? Dia belum tahu Jack orang yang seperti apa?
Tapi mengingat saat itu ayahnya pernah memuji Jack, itu bisa menjadi pertimbangan.
"Baiklah.." Fred menghela nafas. Mulai menjelaskan dari awal, termasuk menjelaskan kasus ratusan tahun lalu.
"Tak ada salahnya mempercayai orang ini kan?" Tanya Fred dalam hati
***
"Baiklah, terimakasih atas sambutan hangatnya tuan muda Fred." Jack tersenyum. Agak dipaksakan.
"Sudahlah, cepat pulang sana." Fred berkata dingin. 'Mengusir' Jack dari pintu besar mansion.
"Dan ingat, jangan sampai memberitahu soal ini kepada siapapun." Tegas Fred.
"Ya-ya-ya.." Jack memutar bola matanya jengah. Beranjak menaiki kudanya.
"Oh iya, ada tamu lagi tuh." Jack melirik kearah gerbang, sebuah kereta kuda memasuki gerbang. Kereta kuda yang mewah dan besar, jelas sekali itu kereta dari istana kekaisaran.
"Sampai jumpa." Jack berlalu, meninggalkan Fred yang berdiam diri, menatap malas kedatangan tamu barunya itu.
Jack sempat membungkuk sekilas saat melewati kereta mewah itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Sang Antagonis
FantasyApa?! Aku jadi Antagonis ? Its okay, aku tinggal merubah alurnya kan? *** Bukankah hal yang wajar kalau sang Antagonis dalam novel memiliki ending yang buruk? Atau tragis? Sama seperti Amaira , sang Antagonis dalam novel berjudul 'Red lily'. Dikisa...