Prolog

18.9K 163 14
                                    

Suara bel terdengar nyaring memekakkan telinga. Semua murid berhamburan masuk ke dalam kelas. Mereka berlari seolah-olah tengah di kejar banteng yang akan menyeruduk mereka. Beberapa guru telah bersiap untuk mengajar di kelas-kelas yang telah di tugaskan.

Di sebuah ruangan bekas kelas yang sudah tidak di tempati, terdapat seorang gadis yang tengah memantik api untuk menyalakan sebatang rokok. Hembusan asap keluar begitu mulus lewat mulutnya. Matanya tak memancarkan apa-apa, hanya ada tatapan kosong. Ia berjalan mendekat pada sebuah meja dan duduk diatasnya dengan kaki yang disilangkan.

Brukkk

Matanya yang kosong kini berubah menjadi tatapan yang mengintimidasi. Ia hanya diam, tanpa menoleh ke arah sumber suara.

"Zefa Alexania!" Panggil seorang guru dengan suara lantang. Wanita itu masih tak bergeming, ia hanya diam seakan tuli.

"Zefa! Cepat masuk kelas atau kau akan mendapatkan hukuman kembali!" Tegas pria itu. Pria paruh baya sekitar umur 50 tahunan, yang tak lain adalah guru BK di sekolah itu.

Zefa hanya tersenyum miring, mematikan rokoknya kemudian berdiri dan membalikan badannya. Ia berjalan anggun, mendekat pada guru BK itu. Tangannya bergerak untuk melonggarkan ikatan dasi dan membuka dua kancing atas seragam sekolahnya.

"Ckkk ckkk ckkk! Hukuman apa lagi yang akan anda berikan?" Bisiknya sembari mengusap lembut wajah gurunya yang bernama pak Leo itu.

"Sebelum lo ngasih gue hukuman, gue mau ngasih sesuatu dulu buat lo, pak Leo!" Lirih Zefa tepat di telinga pria itu. Sebagai seorang pria normal, pak Leo juga memiliki hasrat. Saat angin bertiup menyentuh telinganya, saat itu ia dapat merasakan bulu kuduknya berdiri.

Ccuppp

Satu tanda merah berhasil Zefa ukir di leher pria yang sudah tidak muda lagi itu. Zefa mendekatkan wajahnya, hingga jarak diantara mereka semakin terkikis. tanpa diduga, tangan pak Leo sudah melingkar di pinggangnya. Perlahan ia mulai menyingkirkan anak rambut yang menutupi wajah gadis itu. Gairahnya sudah naik, pak Leo sudah tidak sabar akan mendapatkan kenikmatan dari Zefa.

Saat pak Leo semakin mendekatkan wajahnya dan menarik tengkuk wajah Zefa, seringaian terbit di bibir cantik milik gadis itu. Zefa menjauhkan tubuhnya dari tubuh pak Leo, kemudian menyingkirkan tangan itu dari pinggangnya.

"Sekarang berbalik, ini hukuman dari gue! Pikiran kotor lo, itu cuma mimpi!" Ujar Zefa, mendorong tubuh itu dengan kasar.

Pak Leo hanya mengumpat! Bisa-bisanya muridnya melakukan itu! Ia terperangkap oleh kecerdikan Zefa dalam mempermalukannya. Disaat gairahnya sedang naik, dengan sengaja Zefa menjauhkan tubuhnya.

"Wanita lacur! Awas saja, kita akan melakukannya dengan bersungguh-sungguh nanti!" Monolog pak Leo, penuh keyakinan.

Sepanjang perjalanan menuju kelas, beberapa murid yang berpapasan dengannya, tak ada yang berani menatap wajah Zefa. Mereka hanya menunduk seakan takut bahwa Zefa akan memangsa mereka.

Kelas Zefa berada di ujung sebelah kanan, di dekat kantin. Ia mengambil jurusan bahasa di sekolahnya. Kala Zefa memasuki kelas, tak ada suara! Semuanya seperti tak ingin mengeluarkan kata. Sedangkan di depan sana ada guru yang tengah mengajar, ia hanya menoleh sebentar kemudian melanjutkan pembelajaran kembali. Tak ada omelan yang keluar dari bibirnya.

Zefa berjalan dengan penuh percaya diri, ia berhenti tepat di bangku ke dua.

"Ke belakang!" Perintahnya. Murid itu hanya manut saja untuk pergi ke bangku belakang. Sedangkan Zefa duduk disana dengan melipat tangannya. Ia memberikan Isyarat lewat tangannya, kemudian seorang murid memberikan buku catatan serta pulpen kepadanya.

Cloud Class (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang