Part 47

514 51 2
                                    

Zefa mengerjap-ngerjapkan matanya perlahan. Ia beringsut pelan dan mendongakkan wajahnya. Wajahnya tiba-tiba saja memerah ketika mata Ken terus saja memperhatikan dirinya. Tanpa menunggu waktu lagi, Zefa segera bangkit untuk duduk dan berusaha bersikap biasa saja.

"Lo gak pegel? Daritadi posisinya kayak gitu aja." Tanya Zefa.

"Tidak!" Singkat Ken.

Zefa mengangguk-anggukan kepalanya mengerti.

"Makanlah! Demi bayi saya!" Ken mendekatkan makanan yang ada di mangkuk pada Zefa. Ia menekankan setiap kata-kata terakhirnya, agar gadis itu tidak menyela.

Zefa mendelikkan matanya.

"Bayi gue, Ken!" Ketusnya.

Ken hanya diam dan enggan berkomentar. Mulai dari sekarang, ia harus menghindari perdebatan dengan gadis itu. Bagaimana pun saat ini ia harus menjaga dua nyawa sekaligus.

Zefa mulai menyuapkan makanan itu ke mulutnya. Makanan yang Ken siapkan benar-benar makanan yang sangat dibutuhkan oleh ibu hamil. Ada nasi, sayur bayam, telur, buah-buahan, dan segelas susu. Benar-benar makanan sehat.

"Saya akan datang ke rumah kamu malam ini!"

Zefa menoleh dan menghentikan aktivitas makannya.

"Mau apa?"

"Saya akan datang untuk memberitahukan kehamilan kamu dan saya akan langsung melamar kamu!" Mata Zefa seketika itu melotot sempurna. Ia memegang lengan kemeja Ken dengan kasar.

"Ken jangan macam-macam!" Ancam Zefa dengan nada serius.

"Meskipun kamu menolak, saya akan tetap melakukannya!" Tegas Ken menatap manik mata Zefa serius.

"Saya akan segera menikahi kamu. Dengan begitu kamu akan tinggal bersama dengan saya dan kamu akan berada dalam jangkauan saya! Kejahatan ada dimana-mana, saya tidak ingin ada sesuatu hal yang terjadi pada kamu dan bayi saya! Saya meralat ucapan saya tadi, soal memberikan kamu dua pilihan. Saat saya mendengar ada yang meneror kamu, saya tidak bisa lengah dengan membiarkan kamu sendiri. Saya juga tidak ingin membebaskan kamu untuk berhubungan dengan pria manapun, termasuk Gavin!" Tegas Ken.

"Gue gak cinta sama lo, gue gak mau nikah sama lo! Enak aja! Gue itu udah pacaran sama Gavin!"

Ken menaikkan alis kanannya dengan wajah dingin.

"Hanya pacar! Saya bisa menyingkirkannya dengan tangan saya sendiri!" Zefa terkejut. Tidak seperti biasanya Ken berbicara seserius ini.

"Dia pacar gue, cuma dia yang gue cinta! Gue gak bakal biarin lo nyakitin dia!"

"Turuti kemauan saya! Dengan begitu saya tidak akan menyakitinya!"

Zefa terdiam. Zefa tidak percaya dengan penglihatan serta pendengarannya. Mengapa Ken jadi seperti ini? Perubahan sikap yang sangat signifikan. Ken seperti pria berhati iblis sekarang.

"Saya sudah cukup diam selama ini dengan membiarkan kamu hidup dengan bebas! Tapi kali ini, saya tidak bisa lagi! Menikah dengan saya itu pilihan terakhir kamu!"

"Gue gak bakal biarin lo buat nikahin gue, Ken!"

"Saya tidak peduli! Kita akan tetap menikah! Cepat habiskan makanannya! Tetap disini dan jangan kembali ke kelas! Temani saya dan beristirahatlah! Pulang nanti kamu akan kembali saya antar!"

"Maksud lo, Lo ngurung gue?!"

"Anggap saja seperti itu." Ucap Ken menyandarkan punggungnya dan melipat tangan dengan santai.

"Sialan! Asli lo emang jahat!"

"Jahat demi kebaikan kamu." Ucap Ken.

Dengan kesal Zefa memakan makanannya. Pikirannya kacau! Ada saja hal yang membuatnya stress. Ken adalah tipikal pria yang tidak bisa di anggap remeh. Ia selalu saja punya cara untuk menekan Zefa dan membuat gadis itu terus saja berada dalam kungkungannya.

Cloud Class (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang