Part 4

5.5K 97 2
                                    

Zefa memperhatikan guru dengan seksama. Disana seorang guru tengah menjelaskan perihal hal yang cukup penting. Bukan tentang pelajaran melainkan tentang acara sekolah yang akan di lakukan.

"Kalian mungkin tidak tahu mengenai acara yang akan sekolah kita laksanakan. Baru saja ibu mendapat kabar dari pemilik sekolah kita yang baru sekaligus kepala sekolah di sekolah kita, yaitu pak Ken Nalendra bahwasannya seminggu lagi sekolah kita akan melaksanakan sebuah acara. Dimana acara tersebut sebagai acara perayaan kedatangan pak Ken di sekolah kita." Jelas guru itu.

"Ko ga denger sih, biasanya di umumin di broadcast bu." Ucap Laura, wakil ketua kelas di kelas Zefa.

"Gak di umumkan di broadcast karena pak Ken yang memintanya. Agar lebih jelas, biar semua wali kelas yang memberitahukan ini secara langsung kepada muridnya. Kita juga perlu mempersiapkannya." Lanjut guru itu.

"Btw nama acaranya apa Bu?" Tanya murid yang lain.

"Cloud Class." Jawab guru itu.

Zefa hanya bersikap acuh tak acuh. Ia tipikal orang yang tidak pernah peduli dengan kegiatan yang ada di sekolah. Baginya tujuan sekolah hanya untuk mendapatkan ijazah tak ada yang lain. Jika sekolah itu tidak penting, mungkin Zefa akan memilih untuk berhura-hura saja.

"Dalam acara itu, terdapat juga beberapa lomba yang akan di adakan. Dan hari ini ibu akan menunjuk beberapa kandidat yang akan menjadi perwakilan kelas kita. Ibu akan menjelaskan apa saja lomba yang akan di adakan, yang pertama lomba dance, kedua lomba fashion show, dan yang ketiga lomba menyanyi. Untuk perwakilan dance disini ibu tunjuk Laura, Sella dan Aurel. Untuk menyanyi ibu tunjuk Gavin dan untuk Fashion show ibu tunjuk Zefa!"

Seketika Zefa membelalakkan matanya, bagaimana mungkin ia yang terpilih sedangkan dirinya saja tidak ada basic dalam melakukan hal itu. Zefa berdiri dari tempat duduknya.

"Gue gak bisa ikut!" Ujar Zefa. Semua murid langsung menatap Zefa dengan tanda tanya.

"Kenapa Zefa? Kamu cantik, elegan dan pintar bahkan ibu yakin kamu sangat mumpuni dalam melakukan catwalk serta bisa menarik perhatian semua orang." Ucapnya.

"Gak pengen aja." Jawab Zefa.

"Gak boleh gitu Fa, ini masalah harga diri kelas kita. Kamu harus ikut, tunjukkan pada kelas lain bahwa kelas kita tidak bisa di pandang rendah oleh siapapun. Mungkin kita minim dalam segi disiplin dan pelajaran tapi tidak dalam hal seni." Ujar Gavin ketua kelas di kelas Zefa.

"Iyah Fa, kami mohon kamu ikut." Tambah yang lain.

Zefa menoleh pada siapa saja yang mencoba membujuknya. Ia menatap satu persatu dari mereka dengan tatapan tajam. Semua murid segera menundukkan pandangan mereka.

Tidak ada yang bisa mengaturnya, baik teman, guru atau siapapun itu. Zefa kembali duduk di bangkunya. Ia melipat tangan di depan dada, Zefa harus berpikir cerdik.

"Cari aja yang lain, di kelas ini murid bukan cuma gue." Tegas Zefa.

"Maafkan ibu jika ibu memaksa, tetapi di lomba ini ibu berharap besar sama kamu Fa. Di kelas ini memang terdapat banyak murid, bukan cuma kamu, ibu tau. Ibu tidak ingin hal yang sudah-sudah terjadi. Banyak diantara teman-teman kamu yang terpilih tetapi mereka seringkali berhenti di tengah jalan karena di sebabkan rasa cemas dan panik yang mengganggu mereka." Jelas wali kelas Zefa.

"Pada akhirnya kelas kita dibuat malu, dan kelas lain semakin meremehkan kualitas murid dari kelas kita." Lanjut wali kelas itu. Zefa memejamkan matanya sebentar.

"Fine, Fine! Gue mau! Tapi untuk kali ini aja. Dan... Untuk kostum biar gue yang pilih!" Ujar Zefa.

Semua murid yang ada di kelas Zefa segera mengangkat kepala mereka dan bersorak. Wali kelas Zefapun tersenyum. Sulit sekali untuk membawa Zefa ikut dalam kegiatan sekolah. Jika Zefa sudah mengikutinya tidak akan ada satu orangpun di sekolah Sky Nalendra yang melewatkan kesempatan itu.

Cloud Class (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang