Part 25

1.2K 74 6
                                    

Acara dimulai, semua orang tengah menatap serius pada MC yang tengah membawakan acara. Tatapan Zefa teralihkan pada pria di depan sana yang tengah fokus dan sesekali bercengkrama dengan tamu penting yang duduk sejajar dengannya. Saat itu, entah mengapa pria itu seolah berubah menjadi pria yang pantas untuk dikagumi. Rasa ingin tahu Zefa semakin dalam, ia ingin tahu bagaimana kehidupan Ken sebenarnya. Kenapa ia bertindak seperti itu kemarin pada muridnya sendiri? Seolah-olah ada sebuah tujuan yang sedang ia rencanakan.

Zefa kembali melihat MC, Saat ini ia tidak perlu berpikir terlalu jauh. Walaupun enggan ia diharuskan menikmati pesta malam ini. Zefa tidak ingin membuang waktu untuk hal yang sia-sia.

"Fa! Ayo ikut aku." Ucap Gavin tiba-tiba. Rendra dan Zefa saling menatap bingung.

"Mau kemana? Lepasin tangan gue! Berani banget lo!" Ketus Zefa. Ia menyingkirkan tangan Gavin dari tangannya dengan kasar.

"Kamu kan ikut lomba fashion show, kita harus secepatnya ke ruang ganti. Kamu harus pake kostum kamu." Jelas Gavin.

"Buru-buru amat sih Vin, orang acaranya masih lama. Baru aja pembukaan, belum sambutan, belum lomba nyanyi dulu, terus lomba dance. Santai aja sihhh..." Ucap Rendra.

"Jangan ikut campur kamu, Rendra! Ganti kostum itu menghabiskan waktu yang gak sebentar. Kita harus mempersiapkannya dengan baik. Tidak boleh ada yang kurang. Ini demi kemenangan... Kamu bukan bagian dari kelas bahasa, jadi jangan ikut-ikutan deh." Ketus Gavin.

Rendra terdiam, melihat wajah Rendra seperti itu membuat Zefa tertawa kecil.

"Tau sih ikut-ikutan aja! Kalo gak tau apa-apa diem!" Ledek Zefa.

"Aku kan bela kamu kenapa kamu belain dia, Fa?" Ucap Rendra memajukan bibirnya.

"Dah ah, gak usah merajuk. Gue mau ganti kostum dulu. Lo tunggu disini!" Ujar Zefa.

"Aku sendirian dong disini Fa. Aku gak mau ah, aku mau ikut."

"Eittt... Harus mandiri! Udah gede! Katanya pengen punya pacar."

"Tapi kan Fa-"

"Gak ada tapi-tapian! Tung-gu di-si-ni!" Ucap Zefa penuh penekanan.

Tak bisa berkutik lagi, Rendra menuruti permintaan Zefa. Ia tidak ingin membuat keributan hanya karena perdebatannya dengan sahabatnya. Zefa tersenyum kecil melihat Rendra yang menuruti perintahnya.

"Ayo Vin, cabut!"

"Okeyyy ayo!" Ucap Gavin dengan semangat. Sesekali ia melihat wajah Rendra dan mengejeknya. Rendra yang kesal hanya memutar bola matanya malas.

Baik Gavin ataupun Zefa telah sampai di ruang ganti. Setiap kelas di persiapkan tenda untuk dijadikan ruang ganti. Pihak sekolah sengaja tidak menyatukan semuanya agar semua kelas punya ciri khas masing-masing. Tidak ada kesan contek mencontek. Sehingga semua peserta akan memberikan kejutan satu sama lain.

Zefa membuka paperbag lalu mengambil kostum itu. Gavin tengah mengambil sesuatu di tasnya. di tenda itu juga terdapat Syahril dan Reni yang tengah mempersiapkan hal seperti make up serta hal-hal pendukung lainnya.

"Fa!" Panggil Gavin, membuat Zefa menghentikan aktivitasnya dan menoleh pada temannya itu.

"Hmm?"

"Ini aku kemaren ikut pameran salah satu designer terkenal. Tiba-tiba aku lihat ada gaun yang sangat cantik, yang pasti kamu suka. Warnanya dark tapi ada ornamen emas-emasnya gitu. Jadi aku coba aja beli, takutnya kamu mau. Konsep gaunnya sesuai lagi sama tema kali ini, Black gold party. Takutnya kamu mau pakai buat lomba kali ini. Nih diliat dulu." Gavin memberikan paperbag hitam pada Zefa.

Cloud Class (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang