Part 33

712 57 4
                                    

Pelajaran sekolah telah usai di laksanakan. Saatnya jam pulang sekolah tiba. Semua murid keluar dari kelas mereka, tatkala bell pulang sekolah berbunyi. Zefa menggendong tasnya, ia melihat tingkah Gavin yang mencoba untuk menghindar darinya.

"Vin! Woy! Buru-buru amat, sini lo!" Suara Zefa membuat langkah Gavin terhenti. Pria itu memejamkan matanya sebentar kemudian membalikkan tubuhnya dengan malas.

"I-iyah Fa?" Jawabnya gugup.

Kakinya melangkah penuh ketakutan. Ia menautkan jemarinya, dengan wajah menunduk.

"Berusaha menghindar?" Gavin menggeleng cepat.

"Eu-enggak." Zefa hanya menaikkan alis kanannya, tangannya terangkat untuk mengecek detak jantung Gavin. Zefa dapat merasakan jantung itu berdentum sangat cepat.

"Yakin engga? Kayaknya lo masih mikirin yang kita lakuin tadi?." Dengan pelan Gavin hanya mengangguk.

"Aku gak ngerti kenapa kamu lakuin itu Fa. Aku sebelumnya kan udah bilang aku gak cinta sama kamu, tapi kenapa kamu cium aku?"

"Gue pengen aja! Udahlah gak usah lo pikirin Vin. Mending lo ikut gue aja yuk? Temenin gue ke salon!" Belum saja ciuman tadi hilang dipikiran Gavin, sekarang tiba-tiba Zefa memintanya untuk menemaninya ke salon.

"Fa,kamu aneh banget sih hari ini. Kamu sebenernya kenapa, kenapa tiba-tiba kamu kayak gini? Please lah Fa, kalau semisalnya kamu ada masalah pleaseee,,, banget jangan bawa-bawa aku."

"Gue gak ada masalah, gue fine! Gue cuma mau lo nemenin gue. Lo kan tau Rendra itu orangnya ngebosenin, kali-kali hari ini gue mau bareng sama lo." Gavin hanya terdiam.
"Gimana lo mau gak?" Lanjut Zefa.

"Yaudah. Tapi aku balik dulu ke rumah, aku harus mandi dan ganti baju. Nanti aku jemput kamu." Zefa menarik sudut bibirnya.

"Oke, sepakat!"

Zefa dan Gavin jalan beriringan, tak seperti biasanya. Lagi-lagi beberapa orang kepo melihat kedekatan antara Gavin dan Zefa. Tak berselang lama, Rendra datang dengan Snack di tangannya. Ia berjalan dengan terburu-buru.

"Fa, gawat! Ada berita tentang kamu lagi yang jadi trending di sekolah kita." Zefa hanya bersikap datar.

"Hmmm?"

"Katanya kamu ada hubungan sama pak Ken Nalendra. Soalnya ada beberapa murid yang lihat kamu nampar pak Ken tadi pagi. Kalau itu hubungan antara murid dan guru mereka bilang itu gak mungkin! Mereka pikir kamu berani nampar seseorang yang punya kuasa tinggi di sekolah kita terus tanpa dihukum, mereka bilang kamu pasti ada hubungan spesial sama pak Ken." Zefa tidak terkejut mendengar berita itu. Ia sudah menduganya saat ia menampar Ken tadi pagi. Lapangan adalah tempat publik jadi tentu saja adegan keduanya terlihat oleh beberapa orang. Resiko menjadi moswanted sedikit melalukan sesuatu pasti menjadi berita.

"Itu beneran Fa? Emang kamu nampar pak Ken tadi pagi?" Tanya Gavin yang juga penasaran.

"Ya!"

Refleks, Gavin dan Rendra saling menatap tak percaya.

"Hah!!! beneran? Terus, yang bilang kamu ada hubungan sama pak Ken itu juga bener?" Tanya Rendra.

Cloud Class (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang