Part 43

459 46 4
                                    

Setelah perdebatan panjang dengan Ken, Zefa sudah kembali ke kelasnya. Hanya tinggal satu pelajaran lagi, setelah itu sekolah di bubarkan. Sekarang jadwal masuknya pak Wahyu, namun guru itu tidak masuk ke kelas Zefa dengan alasan sakit, sehingga ia pulang lebih dulu. Mungkin mentalnya down setelah mendapat ancaman dari Ken tadi pagi. Semua murid yang ada di kelas itu tengah merangkum materi yang sudah diberikan oleh pak Wahyu.

"Fa, di depan ada Tian!" Ucap Gavin.

"Tian?"

"Iyah, ada keperluan sama kamu katanya."

Zefa segera pergi ke depan kelasnya untuk menemui pria itu. Disana pria dengan rambut keriting tengah menunggunya.

"Ada apa?" Tanya Zefa to the poin. Tian tersenyum lebar.

"Gue mau nawarin lo sesuatu!"

"Apa?"

Tian melihat sekeliling sekolah.

"Jangan ngomongin disini deh, rame! Kita ke belakang sekolah aja." Ujar Tian.

"Yaudah duluan!" Tian mengangguk dan berjalan lebih dulu.

Zefa mengikuti pria itu di belakang. Meskipun ia merasa kebingungan, namun ia berusaha untuk mendengarkan dan ingin tau maksud dari Tian.

Setelah mereka berada di belakang sekolah, Tian merogoh saku bajunya.

"Lo keliatan lemes banget, gak kayak biasanya. Gue mau nawarin barang bagus, nih!" Tian menyerahkan beberapa obat di dalam plastik kecil pada Zefa.

"Doping?" Ia mengangguk.

"Akhir-akhir ini gue liat lo itu kayaknya loyo banget! Ini bagus buat ningkatin stamina." Ujar Tian.

"Senakal-nakalnya gue, gue gak minum narkoba juga, Tian."

"Makanya itu lo kan belum tau khasiatnya, makanya di coba dulu. Minum ini dijamin daya tahan tubuh lo kuat."

Zefa nampak berpikir sebentar, akhir-akhir ini tubuhnya merasa tidak enak dan tidak bersemangat. Tak ada salahnya juga ia mencoba dan melihat efek dari obat itu.

"Berapa?"

"Buat lo 200 ribu aja!"

Tanpa banyak kata Zefa mengambil dua lembar uang seratus ribu di saku baju seragamnya dan menyerahkan nya pada Tian.

"Oke thanks!"

"Beneran manjur kan?"

"Tentu! Lo bisa langsung coba aja!"

"Oke nanti." Ucap Zefa menyimpan obat itu di saku seragamnya. Ia tidak boleh gegabah menyimpan obat itu. Jelas itu adalah obat terlarang, jelas itu sangat buruk baginya.

"Sekali lagi thanks! Gue balik ke kelas!" Ujar Tian. Zefa mengangguk.

Tian sudah lebih dulu pergi ke kelasnya. Kemudian Zefa juga memilih untuk kembali ke kelasnya. Ia akan meminumnya nanti setelah pulang sekolah. Zefa berharap obat itu akan berkhasiat agar tubuhnya kembali sehat seperti semula.

*****

Bell pulang baru saja berbunyi. Zefa menyimpan buku dan pulpen ke dalam tasnya. Disana Gavin tengah menunggunya. Gavin berniat untuk keluar dari kelas bersama dengan Zefa.

"Vin duluan aja!" Ucap Zefa saat melihat Gavin setia duduk disana sambil menatap wajahnya.

"Emang mau ngapain dulu?" Tanya Gavin penasaran.

"Ada urusan. Udah cepetan sana pulang duluan!"

Gavin menyipitkan matanya.

"Yakin? Jangan buat hal-hal nekat yah?"

Cloud Class (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang