Part 60

437 44 4
                                    

Zefa hanya diam di tempat tidurnya dengan tatapan malas. Ia bosan melihat alur cerita dari series yang Rendra putar. Apalagi alurnya tentang perselingkuhan seorang suami. Sangat memuakkan!

"Dra, udah pulang sana! Seriesnya enggak ada pelajaran yang bisa gue ambil tau gak. Apalagi gue udah nikah dan punya suami, gue kan jadinya was-was." Ujar Zefa.

"Ada pelajarannya Zefa, intinya buat para suami jangan selingkuh karena pemenang akhir tetaplah istri sah. Dan kamu juga harus waspada dimanapun kapanpun harus tetep jaga suami kamu." Ucap Rendra.

"Arghhh gak mau tau, daripada nonton series mending gue tidur. Udah stop pemutaran seriesnya, cepetan pulang udah malam juga, Dra."

"Iyah-iyah, padahal masih satu jam lagi. Baru juga setengah jam seriesnya jalan." Gerutu Rendra. Pria itu langsung mematikan laptopnya.

"Ya gue gak suka gimana lagi!"

"Yaudah deh, kalau gitu mending aku pulang aja."

"Bagus, cepet pulang sana!"

Rendra terlihat mengerucutkan bibirnya.

"Iyah aku mau pulang Fa. Tapi aku dianter siapa?"

Zefa mendelikkan matanya dan bangun dari tempat tidurnya.

"Dianter Zio! Ayo cepet nanti gue yang ngomong!" Ucap Zefa.

Rendra mengangguk, ia menggendong tasnya dan mengikuti langkah Zefa di belakang. Zefa menuruni anak tangga dan menghampiri Zio yang tengah berdiri tepat di luar rumah.

"Zio anterin Rendra pulang!" Ucap Zefa.

Zio membalikkan tubuhnya dan melihat pada Rendra dan Zefa.

"Tidak!" Singkat Zio.

"Zio!" Zefa melihat wajah Zio dengan tatapan serius.

"Saya tidak ingin mengantarkan bocah yang tidak sopan seperti dia! Suruh saja dia pulang jalan kaki sendiri!" Tegas Zio.

Rendra memegang tangan Zefa. Ucapan Zio terdengar serius dan tidak main-main.

"Zio buat kali ini gue mohon anterin Rendra. Gue minta tolong sama lo. Rendra juga udah janji kalau dia gak bakal bersikap gak sopan lagi. Tolonglah untuk kali ini aja, Zio." Ucap Zefa lembut.

Zio menarik nafasnya dalam. Tidak seperti biasanya nada bicara Zefa selembut itu. Pendiriannya seakan goyah dan Zio pun menganggukkan kepalanya.

"Baiklah, untuk kali ini saya akan mengantarkannya. Janjinya harus di tepati, saya tidak ingin melihat kesalahan yang sama dari dia!" Tegas Zio.

Zefa menyenggol Rendra agar meminta maaf dan berbicara pada Zio. Awalnya Rendra sedikit bingung namun dengan cepat ia mendekat pada Zio.

"Maafkan saya pak, saya bersungguh-sungguh tidak akan melakukan kesalahan yang sama. Saya berjanji!" Ucap Rendra.

Zio mengangguk.

"Masuklah!" Perintah Zio. Pria itu berjalan mengitari mobil dan masuk ke dalam mobil lebih dulu. Rendra melihat Zefa.

"Makasih Fa."

"Iyah. Udah cepetan sana masuk!" Ujar Zefa.

Rendra mengangguk dan masuk ke dalam mobil. Zio mulai melajukan mobilnya. Zefa hanya menghembuskan nafas kasar kemudian masuk kembali ke dalam rumah.

Zefa terdiam di tempatnya saat melihat pintu ruangan kerja Ken. Sebanyak apa pekerjaan Ken sampai-sampai suaminya itu tidak datang ke kamar untuk sekedar basa-basi dengan menemuinya sebentar di dalam kamar.

Tanpa ragu, Zefa memilih untuk mengetuk pintu ruangan kerja Ken. Saat perasaannya mulai terasa berbeda saat itu ia ingin selalu berada di dekat Ken. Ia tidak ingin jauh dari pria itu. Semua kebencian seperti hilang begitu saja, betapa seramnya sebuah cinta. Zefa tak menyangkal bahwa apa yang di lakukan Ken dalam memperlakukan dirinya itu sangat begitu istimewa dan mampu mengetuk hatinya.

Cloud Class (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang