Part 24

1.4K 63 5
                                    

Waktu semakin cepat merangkak maju, jam menunjukkan pukul 18:30 Zefa tengah bersiap-siap. Disana terdapat Rendra yang sudah rapi dengan pakaiannya. Acara kali ini mengusung tema black gold party, sehingga semua yang hadir diharuskan memakai pakaian dengan unsur black gold. Tidak boleh ada yang memakai warna lain, kecuali perwakilan kelas yang mengikuti lomba itupun hanya untuk kostum diatas panggung.

Info mengenai tema black gold party, baru diumumkan tadi sore sekitar pukul 16:00 melalui group WhatsApp. Zefa merutuki panitia dan pihak sekolah yang selalu menginfokan sesuatu secara mendadak. Zefa sudah tau siapa dalang dibalik info tersebut dan pastinya itu ulah Ken. Ken termasuk orang gak jelas yang pernah Zefa temui.

"Kok kostumnya belum di pake? Kenapa pake Hoodie sama celana jeans? Ini pesta loh Fa. Bukan acara main-main." Tanya Rendra.

"Kalo gue pake dari sekarang, ya gak wow dong. Nantinya biasa aja. Lagian bodoamat mau pesta ke atau ngga, tetep aja gue lebih nyaman pake pakaian kayak gini."

"Masa sih? Biasanya juga pakaiannya sexy sexy."

"Pakaian sexy juga menyesuaikan. Acara sekarang ini menurut gue sih gak penting. Jadi gak usah terlalu wah buat berpenampilan. Lagian susah juga cari dress warna black gold. Infonya terlalu mendadak."

"Gak bisa ah! Masa temen aku mau pake pakaian kayak gini. Tetep aja aku pengen kamu berpenampilan wow. Aku pengen kamu jadi pusat perhatian. Jika menurut kamu acara ini gak penting, tapi menurut aku dan semua orang acara kali ini gak kaleng-kaleng."

"Gue gak mau. Gue males buat cari baju yang cocok. Udah pake ini aja, ayo berangkat!"

Rendra tak bergeming, ia tidak bisa membiarkan Zefa datang ke acara Cloud Class dengan pakaian seperti itu. Bagaimanapun Zefa adalah moswanted, julukan itu sudah melekat padanya. Zefa salah satu primadona, Rendra harus tetap menjaga image serta kecantikan sahabatnya.

"Kamu diem disini! Tungguin aku, aku mau pulang dulu ambil sesuatu." Ujar Rendra.

Zefa hendak berbicara namun Rendra lebih dulu pergi ke rumahnya. Zefa hanya menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Keras kepala banget sih dibilanginnya! Lebay deh, pake pakaian kayak gini apa masalahnya coba? Malah bagus gue kan keliatan lebih sopan." Monolog Zefa.

Zefa hanya duduk di atas sofa sembari menunggu Rendra kembali. Ia harap Rendra tidak melakukan hal yang tak sesuai dengan keinginannya. Zefa merogoh ponselnya kemudian memainkannya untuk menghilangkan rasa jenuh.

Tak berkisar lama, Rendrapun datang sembari membawa sebuah dress cantik di tangannya. Dress dengan warna hitam dan emas yang dipadupadankan dengan sempurna.

"Nih pake! Kamu gak usah pusing nyari. Kebetulan aku punya dress warna yang sesuai tema. Ini punya ibuku, sekitar satu bulan lalu dia dikasih temennya tapi gak muat dan kayaknya ukuran ini sesuai sama proporsi tubuh kamu."

"Wah keren. Gue suka dress nya cantik dra." Rendra tersenyum mendengar itu.

"Sebenarnya dress ini Minggu lalu mau aku kasih tapi lupa terus. Ehhh pas banget sekarang ada acara sekolah yang temanya sesuai sama warna dan desain baju. Kebetulan yang menyenangkan." Ucap Rendra.

Zefa mengangguk dan tersenyum. Dress yang sangat sesuai dengan selera Zefa.

"Yaudah gue ganti dulu."

"Iyah cepet sana ganti. Jangan lama-lama takut keburu dimulai acaranya."

Zefapun pergi ke kamar tamu untuk berganti pakaian. Ia malas untuk berganti pakaian di kamarnya, karena lokasi yang lumayan jauh dan harus melewati tangga untuk sampai ke sana. Zefa tidak ingin membuang tenaga untuk itu. Jam segini seperti biasa kedua orangtuanya belum juga pulang bekerja. Bagi Zefa untuk apa memperkaya diri jika tidak dapat menikmati hidup. Sudah berulangkali di beritahu tapi tetap seperti itu, bukankah itu sudah cukup membuatnya lelah?

Cloud Class (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang